+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
22 Oktober 2008 | 13:02:44 WIB


Timah : Antara Kutukan dan Berkah


Ditulis Oleh : Admin

Tentu dari Sekolah Dasar, Anda pasti akan sering menemui soal cerdas cermat "Daerah mana penghasil timah?" Dengan sigap, biasanya kita akan menjawab "Bangka, Belitung dan Singkep". Sekarang, penambangan timah di Belitung dan Singkep telah atau menuju fase berakhirnya era pasca timah. Atau Anda telah membaca Novel Laris karya Andrea Hirata atau filmnya "Laskar Pelangi"? Di situ akan menemukan begitu kentalnya kehidupan orang Bangka Belitung bersama Timah. Saya sendiri, Bapak saya adalah pegawai biasa dan kemudian pensiun untuk lebih dari dua puluh tahun pengabdian bersama PT TIMAH. Timah telah menjadi "berkah" untuk memberikan kehidupan bagi masyarakat Bangka Belitung.

Dahulu, Timah seperti logam "terlarang" dimana tidak sembarangan orang dapat memproduksi atau memperjualbelikan. Monopoli sangat kental dalam praktek bisnis timah ini. Seiring dengan era repotnasi eh reformasi, bisnis ini kemudian dibuka. Timah telah memberikan warna kehidupan baru bagi pengusaha timah, yang mendadak kaya jika "lubang camuy" nya memperlihatkan pasir timah yang berwarna hitam. Anak-anak banyak kehilangan minat sekolah karena lebih mudah dan cepat menghasilkan uang jika ikut "nge-TI". Ya, TI atau tambang inkonvensional merupakan unit bisnis baru yang menggiurkan yang dilakukan oleh rakyat sekaligus berpotensi menyebabkan kerusakan lingkungan yang maha dahsyat karena proses reklamasi yang ugal-ugalan bahkan ogah-ogahan untuk dilakukan.

Disebut inkonvensional, karena teknik produksinya telah menggunakan mesin diesel terutama untuk menyemprot lapisan pasir sehingga yang tersisa pasir timah yang memiliki berat jenis yang lebih besar. Dahulu, proses konvensional penambangan timah menggunakan "dulang" seperti dalam proses penambangan emas tradisional. Dampaknya, lubang-lubang bertebaran, berbentuk besar membentuk "kolong" alias danau buatan yang menampung air. Hutan-hutan mulai gundul, dan suhu udara semakin panas di Pulau Bangka. Kerusakan lingkungan bukan lagi cerita, tetapi mulai mengancam. Berkah Timah telah mulai menunjukkan tanda-tanda menjadi sebuah Kutukan.

Tanda-tanda hancurnya lingkungan dapat dilihat dari atas udara begitu banyaknya "bolong" di atas tanah Bangka. Tapi, sekali lagi, Timah juga menjadi mata pencaharian yang sangat penting bagi masyarakat untuk melanjutkan hidupnya. Timah tampaknya seakan-akan memberikan berkah sekaligus kutukan. Ini pula yang membawa kita pada konsep pembangunan yang berkelanjutan (sustainability development). Dimana pembangunan saat ini tidak mengorbankan kepentingan pembangunan di masa depan. Karena Timah menjadi sumber peningkatan pendapatan masyarakat, maka yang harus diperbaiki adalah proses penambangan dan peningkatan nilai tambahnya (good mining process) serta harus dijamin adanya proses reklamasi yang mengembalikan fungsi lingkungan.

Mudah-mudahan kesulitan dan kenikmatan hari ini tidak membuat kita membabi buta untuk melupakan kehidupan hari esok yang juga harus lebih baik.

Written By : Syarif Syahrial

UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota