+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
28 Mei 2009 | 14:17:53 WIB


Potret Perpustakaan dan Pustakawan di Babel


Ditulis Oleh : Admin

Di Luar Negeri profesi sebagai pustakawan sangat diminati, hal ini dikarenakan mereka merasa dihargai oleh pemerintah, maka tidak salah jika profesi mereka disejajarkan dengan para peneliti, doktor bahkan guru besar sekalipun. Oleh karena itu, pustakawan harus mampu membuang stempel kutu buku yang melekat begitu lama....

BILA merujuk pada pentingnya keberadaan sebuah perpustakaan. Maka kita perlu mengetahui dulu apa itu perpustakaan. Sehingga pada saatnya nanti peran perpustakaan sebagai salah satu komponen penyelenggaraan pendidikan dapat terpenuhi. Dalam konteks Undang- Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, dijelaskan perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku, guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, informasi dan rekreasi para pemustaka.

Melihat arti perpustakaan tersebut, tentu kita layak mengatakan kehadiran sebuah perpustakaan sangat penting. Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis perpustakaan seperti, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum Daerah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah/Madrasah dan Perpustakaan Khusus. Semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu ingin mencerdaskan anak bangsa.

Saat ini, fenomena perpustakaan digital mulai ramai diperbincangan. Konsep ini lahir akibat perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat berubah, bisa dibilang perubahan berlangsung dalam hitungan detik.

Sehingga perpustakaan perlu mengambil langkah strategis agar tidak ketinggalan dengan kemajuan arus informasi tadi. Sekarang, hampir seluruh perpustakaan di Indonesia memiliki situs sendiri yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat yang ada di seluruh dunia. Mereka dapat mempromosikan koleksi dan kegiatan apa saja yang dimiliki dan dilakukan oleh perpustakaan. Hal ini akan sangat membantu pengguna yang mempunyai kesibukan lain yang tidak mempunyai waktu untuk berkunjung ke perpustakaan, mereka cukup menggunakan fasilitas internet ditempat mereka bekerja.
Sarana Pendidikan

Di Provinsi Bangka Belitung sendiri terdapat beberapa unit perpustakaan yang dikelola oleh pemerintah daerah kota dan kabupaten. Diantaranya, Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Bangka, Perpustakaan Umum Kota Pangkalpinang, serta Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Belitung. Ditambah lagi dengan keberadaan beberapa Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi.

Adanya keinginan pemerintah Provinsi Bangka Belitung untuk membangun perpustakaan provinsi merupakan sebuah langkah maju dan ini perlu didukung oleh semua pihak, sehingga nantinya dapat tercipta masyarakat cerdas.

Keberadaan perpustakaan provinsi dapat menjadi sebuah ciri khas tersendiri bagi sebuah provinsi baru yang berusia delapan tahun.

Selanjutnya, semangat Pemerintah Kota Pangkalpinang, melalui Dinas Pendidikan, yang akan memprioritaskan pembangunan Perpustakaan SD dan MIN merupakan sebuah kebijakan yang sangat tepat. Artinya, peran pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan, telah memberikan perhatian yang lebih bagi pendidikan tingkat dasar. Tentunya, langkah ini dapat diikuti pula oleh pemerintah daerah lain yang ada di Provinsi Bangka Belitung, untuk dapat mendirikan perpustakaan. Apakah itu perpustakaan sekolah ataupun perpustakaan daerah. Karena kecerdasan masyarakat sangat ditentukan oleh minat baca. Oleh karena itu, masyarakat sangat membutuhkan sarana yang dapat mereka pergunakan untuk membaca. Nah! sekarang kita tunggu niat baik pemerintah daerah dalam upaya memajukan pendidikan dengan membangun perpustakaan sebagai sarana pelengkap pendidikan.
Peran Pustakawan

Pustakawan,mungkin kita sendiri jarang mendengar kata tersebut. profesi pustakawan di Indonesia memang kalah tenar bila dibandingkan dengan profesi lain seperti, guru, dosen, pegawai bank maupun pengacara. Bahkan ada yang berasumsi pustakawan sebagai pegawai yang tidak bermutu yang kerjanya hanya menunggui tumpukan buku-buku. Padahal diluar negeri profesi sebagai pustakawan sangat diminati, hal ini dikarenakan mereka merasa dihargai oleh pemerintah, maka tidak salah jika profesi mereka disejajarkan dengan para peneliti, doktor bahkan guru besar sekalipun. Oleh karena itu, pustakawan harus mampu membuang stempel kutu buku yang melekat begitu lama. Semoga dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan dapat membawa perubahan bagi kehidupan kalangan pustakawan di Indonesia.

Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Sehingga nantinya setiap kegiatan yang berlangsung di perpustakaan dapat berjalan dengan baik.

Peran Pustakawan dituntut untuk dapat lebih cekatan dalam membenahi sebuah perpustakaan. Di Bangka Belitung sendiri baru sekitar 15 orang yang dapat dikatakan sebagai Pustakawan dan mereka tersebar dibeberapa Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten /Kota serta beberapa Perguruan Tinggi. Selebihnya merupakan lulusan dari bidang ilmu lain yang ditempatkan di Perpustakaan.

Memang patut disadari tingkat lulusan tenaga pustakawan sendiri di Indonesia sangat sedikit hanya ada beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang membuka diri pada ilmu ini. Secara geografis penyebaran pustakawan juga tidak merata. Di pulau Jawa terdapat 1.092 orang pustakawan. Di pulau Sumatera bercokol 524 orang pustakawan. Di pulau Kalimantan terdapat 208 pustakawan. Pulau Sulawesi dihuni oleh 427 orang pustakawan.

Dengan demikian tidak salah jika ada yang menyebutkan profesi pustakawan merupakan sebuah profesi yang langka. Hal ini mungkin bisa saja diakibatkan oleh sedikitnya lulusan Sarjana Perpustakaan atau Ahlimadya Perpustakaan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Melihat kondisi tersebut, sudah saatnya Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota, dapat memberikan perhatian dan kesempatan yang lebih kepada alumni ilmu perpustakaan baik tingkat Diploma ataupun sarjana untuk dapat mengelola perpustakan secara profesional sesuai dengan ilmu yang dimilikinya. Sehingga nantinya keseimbangan antara tenaga pustakawan dan keberadaan perpustakaan di Provinsi Bangka Belitung dapat terpenuhi.(*)



Tag Keyword : Perpustakaan Library Perguruan Tinggi Edukasi Informasi Riset Rekreasi Digital Teknologi Informasi Muktamarudin Fahmi








Penulis: Muktamarudin Fahmi AMd (Pustakawan Universitas Bangka Belitung)

Pernah dimuat pada Surat Kabar Bangka Pos pada tanggal 08 Januari 2009

Email : fahmi_lbry@yahoo.co.id atau muktamarudin_fahmi@ubb.ac.id





UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota