+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
05 Juni 2009 | 17:10:00 WIB


Kasus Bullying pada Anak


Ditulis Oleh : Admin

Ibu...guruku bilang aku pencuri, jadi setiap apapun yang dengan ikhlas kuberikan padanya, dia bilang hasil curian, kata Ninda siswa SD kepada ibunya. Tragis memang, sebagai seorang pendidik seharusnya guru tersebut bisa lebih bijaksana dalam menyikapi masalah yang dihadapi anak-anak didiknya, bukan malah menjust atau memvonis mereka melakukan suatu perbuatan yang buruk, mempermalukan siswa di depan teman-temannya. Tentu saja ini sangat membuat hati Ninda dan juga orang tuanya terluka. Betapa tidak, harapan orangtua Ninda, adalah agar guru dapat mengarahkan, membimbing, serta mendidik anaknya dengan baik, ikhlas tanpa pamrih, bukannya malah memojokkan atau bahkan mempermalukan anaknya di depan teman-temannya yang lain.

Ini bermula ketika orang tua(Ibunya) Sisca, teman akrab Ninda datang ke rumah Ninda menemui orangtua Ninda memberitahukan bahwa Sisca anaknya telah di beri Ninda uang sebesar Rp. 50 ribu. Tentu saja ibunya Sisca kaget kenapa Ninda memberi anaknya uang sebesar itu untuk ukuran SD di kota kecil, tentulah nilainya sangat besar. Ibunya Sisca mendapat informasi dari anaknya yang juga disampaikan kepada wali kelas Ninda dan Sisca. Jadi atas saran wali kelasnya tersebut, maka ibunya sisca mendatangi orangtua Ninda. Menceritakan dengan detil kebiasaan Ninda yang suka memberi teman-temannya uang. Guru atau wali kelasnya memiliki prasangka bahwa Ninda telah mencuri uang orangtuanya. Makanya ibunya Sisca mengembalikan uang tersebut dan memohon maaf.

Orangtuanya Ninda kaget sekali mendengar informasi yang disampaikan oleh Ibunya Sisca dan tuduhan guru tersebut terhadap anaknya. Awalnya sempat emosi, namun setelah beberapa hari, dengan bijak akhirnya ibunya Ninda menanyakan langsung berbicara dari hati ke hati kepada Ninda tentang kebiasaannya tersebut. Ibunya juga sekaligus memberi pandangan kepada Ninda agar tidak bersikap boros atau berlebih-lebihan dalam mempergunakan uang, karena itu juga dilarang agama. Apalagi Ninda lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja, bukan anak orang kaya yang mesti pamer kekayaan. Akhirnya dengan linangan air mata, Ninda meminta maaf dan menceritakan alasan-alasannya kenapa Ia suka memberi teman-temannya uang. Dia kasihan melihat teman-temannya yang tidak bisa jajan seperti yang lainnya di kantin sekolah. Dia juga kasihan ketika teman-temannya tidak bisa membeli sesuatu yang mereka inginkan. Ninda mengatakan itu murni uang tabungannya yang tidak disetorkan ke wali kelas untuk ditabung. Ketika Ninda diberi uang untuk ditabung, sebagian disishkan untuk diberikan kepada teman-temannya, katanya ia ingin berbagi. Akhirnya Ninda dinasehati ibunya agar tidak berlebih-lebihan memberi uang pada teman-temannya. ada saat jika mau berbagi lebih dari itu ketika Ninda sudah bekerja.

Sejak kejadian itu guru atau wali kelasnya selalu memandang Ninda dengan pandangan curiga dan selalu berburuk sangka. Apalagi ketika Ninda memberi oleh-oleh untuk ibu gurunya tersebut waktu Ninda pulang berlibur dari rumah Neneknya. Coba, apa yang dikatakan gurunya, sungguh tuduhan yang sangat buruk dan menyakitkan, Ini hasil curian ya Ninda, Ibu tidak mau menerima barang hasil curian. Ninda coba menjelaskan itu oleh-oleh yang ia bawa ketika berlibur di rumah neneknya, dengan linangan air mata. Itu juga diceritakan Ninda pada ibunya, agar ibunya menjelaskan kembali pada gurunya bahwa oleh-oleh itu bukan hasil curian. Pemberian itu hanya karena Ninda sayang sama ibu gurunya, walau ia pernah disakiti tapi Ninda tidak dendam.

Melihat kejadian seperti itu seharusnya sebagai seorang guru kita bisa lebih memahami permasalahan yang dihadapi anak didik. Jika terjadi sesuatu yang tidak mengenakkan yang dilakukan siswa, harusnya berbicara dari hati kehati, menanyakan permasalahan yang sesungguhnya, kenapa anak didiknya bisa berbuat seperti itu. Jangan sampai sikap kita atau tindakan kita membuat anak didik terluka, trauma menahan rasa malu, karena merasa tidak melakukan seperti apa yang dituduhkan gurunya maupun oranglain.

Seharusnya seorang guru tidak hanya melaksanakan kewajibannya semata-mata mengajar, tapi juga ia harus bisa mendidik siswanya dengan hati. Berkomunikasi yang baik dengan siswa, karena guru adalah panutan, dia tempat siswa memperoleh ilmu yang berguna bagi dirinya dan bangsanya. Guru harus bersikap ramah kepada siswanya, apalagi siswa SD yang masih perlu mendapat bimbingan yang banyak. Jadi sebagai guru haruslah memiliki kesabaran ekstra ketika menghadapi anak didiknya. Komunikasi sekali lagi komunikasi, ingat siswa itu titipan orangtuanya, juga titipan Allah agar guru dapat mendidiknya dengan baik. Guru juga akan dimintai pertanggungjawaban dari apa-apa yang telah dilakukannya. Belajarlah kepada para Pramugari, walau mereka lelah, tapi mereka tetap tersenyum kepada para penumpang. Jadi benar apa yang ditulis dalam salah satu media, bahwa guru tidak seramah pramugari. Wallahu A'lam.

Belajarlah pada apa yang telah dicontohkan manusia mulia, Rasulullah, Saw, betapa beliau sangat mencintai anak-anak. Kenapa tidak, karena anak kita juga dididik oleh guru yang lain, bagaimana sekiranya itu dialami oleh anak kita (guru) sendiri, tentu kita juga akan terluka. Itu jika kita para guru masih memiliki hati. Tapi kita yakin masih banyak guru-guru teladan di dunia ini yang mengajar dengan hati, mencintai anak didiknya seperti anak sendiri (seperti ibu Muslimah), karena guru tersebut menyadari tanggungjawab moralnya ke orangtua siswa dan atasannya (kepala Sekolah) yang utama pertanggungjawaban kepada Allah swt. Jadi sebagai seorang guru, jangan sampai menyakiti atau mendzolimi anak didik tersebut baik secara fisik maupun batin.


(Juni 2009, keprihatinan terhadap guru yang suka melakukan perbuatan bullying kepada anak didiknya)



Tag Keyword : Guru Dosen Bullying Anak Didik Murid Siswa Remaja Rustinah






Penulis : Rustinah, Kepala Perpustakaan UBB

Email : rustinah@ubb.ac.id




UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota