+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
16 Juli 2010 | 20:57:32 WIB


TIMAH : MASALAH ataukah PRIMADONA?


Ditulis Oleh : Admin

Provinsi Kepuluan Bangka Belitung lebih dikenal dengan Negeri Laskar Pelangi membuat program promosi wisata bertajuk Visit Babel Archipelago 2010 nya serta Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI mengatakan Bangka Belitung ini Bisa Sehebat Bali, yang mana suatu momentum yang penting supaya provinsi ini lebih dikenal diberbagai penjuru dunia ini. Hal ini mesti kita dukung penuh bersama sehingga dapat terwujud dan bukan hanya menjadi harapan atau seremonial saja. Berbagai kekurangan dan hambatan yang ada haruslah diperbaiki seperti sarana prasarana listrik, kondisi keamanan, kondisi lingkungan dan kekurangan lainnya sehingga nantinya Visit Babel Archipelago ini menjadi ketenaran bagi Bangka Belitung itu sendiri secara khusus dan Negara Indonesia secara umumnya.

Bangka Belitung merupakan Provinsi yang kaya akan kekayaan alamnya yaitu timah. Kekayaan alam yang sampai sekarang ini masih menjadi primadona bagi rakyat Bangka Belitung dan telah menjadi kekuatan tersendiri yang mampu membuat Bangka Belitung menjadi perhatian masyarakat dunia. Bayangkan saja, untuk mendapatkan banyak Rupiah, penduduk di Bangka Belitung ini sampai-sampai mau menceburkan diri ke lubang camui dan dalamnya laut. Banyak aliran dan sungai-sungai yang rusak bahkan airnya telah tercemar menjadi coklat dan bukan jernih lagi akibat TI ini, sehingga masyarakat Bangka Belitung kesulitan mencari air untuk kehidupan sehari-hari. Tidak adanya keselamatan kerja tidak membuat penduduk yang mayoritas menjadi penambang untuk berhenti. Banyaknya angka kematian seperti tertimbun tanah, tidak membuat masyarakat penambang berhenti
atau gentar.Yang ada dipikiran penambang ini hanyalah sesaat yaitu bisa mendapatkan hasil timah yang banyak. Banyak anak-anak kecil yang kehilangan masa sekolahnya hanya untuk mencari uang dan orang tuanya pun tidak begitu memperdulikan sekolah anaknya atau tidak.dan ini suatu kerugian yang sangat besar sekali bila akhirnya hampir semua anak-anak di Bangka Belitung ini sibuk bekerja disekitar TI dan bukan mementingkan pendidikan.

Secara Umum, Kondisi pertimahan di Bumi Laskar Pelangi dilihat dari berbagai sudut sangat memprihatinkan, mulai dari sistem penambangan, keselamatan kerja, penyelewengan distribusi produksi, pengamanan wilayah sampai ke sistem pemasaran. Apakah itu TI darat dan TI Apung sama-sama merusak lingkungan bila tidak dikelola dengan baik dan benar. Belum adanya petunjuk tekhnis yang standar sebagai acuan bagi para penambang seperti cara penambangan yang baik, cara penyelamatan lingkungan pasca penambangan serta mengenai pengamanan hasil produksi yang tidak terkendali. Keadaan ini sungguh ironis sekali apalagi para
penambang, kolektor atau penampung hanya perpatokan hanya pada harga termahal saja dan bahkan permainan harga yang dilakukan oleh oknum-oknum yang punya modal sangat jelas mengganggu fluktuasi harga yang ada.

Tidak hanya itu, Kesadaran masyarakat di Bangka Belitung ini masih kurang sekali terhadap pemeliharaan lingkungan. bekas-bekas lubang TI (camui) yang setelah selesai di tambang ditinggal begitu saja, tanpa ada reklamasi (perbaikan ) yang
jelas. Bahkan bila kita keliling Bangka Belitung ini, banyak sekali kita lihat kolong-kolong akibat tidak adanya perbaikan. Akankah keadaan seperti ini yang akan masyarakat Bangka Belitung berikan kepada Masyarakat luar yang berkunjung
ke Negeri Laskar Pelangi ini ?.

Maraknya penertiban TI di berbagai daerah di Bangka Belitung mengakibatkan Banyaknya penambang yang dikejar-kejar aparat karena tidak punya ijin, bahkan alat-alat TI nya pun disita. Masyarakat Penambang kurang memahami akan pentingnya surat-surat ijin tersebut. Padahal bila kita simak lebih jauh lagi dan seksama, Aparat hanya melaksanakan penegakan aturan hukum saja. Jadi siapakah yang harus disalahkan dalam masalah pertambangan ini, Apakah Rakyat penambang, Kolektor Atau penampung, Pengusaha Pertimahan, Aparat ataukah Pemerintah Daerah dalam hal ini?

Bila kita melihat secara seksama, Masyarakat atau penduduk di Bangka Belitung ini hampir keseluruhan bekerja sebagai penambang timah sedangkan aparat hanya menegakan aturan perundang-undangan hukum yang berlaku, Jadi sekarang ini yang diinginkan masyarakat penambang adalah pengurusan ijin yang benar, jelas,cepat dan tidak dipersulit, biaya murah serta adanya keseragaman pengurusan administrasi perizinan serta menambang yang aman.Walaupun sekarang ini sangat sulit persoalan pertambangan ini untuk diselesaikan selagi yang menyelesaikan masalah pertambangan tersebut masih ikut bermain dalam bisnis tambang itu sendiri. Dan yang menjadi hal yang harus diselesaikan dan diperhatikan oleh Pemerintah Daerah dan pihak terkait adalah mau diarahkan kemana bila aktivitas

Penambangan Timah ini sudah habis (pasca timah)?. Ini suatu pertanyaan sekaligus tantangan yang harus dijawab dengan segera dengan melibatkan Pemerintah Daerah, Akademisi-Akademisi di Universitas yang ada di Bangka Belitung, seluruh DPRD di
Bangka Belitung, serta pihak-pihak yang terkait serta menginginkan Bangka Belitung ini menjadi Daerah yang makmur dan bisa mensejahterakan rakyatnya dan bukan terkenal dengan Kolong-kolong bekas TI nya.

Berbagai masalah tentang TI selalu berlanjut dan tidak pernah selesai, mulai dari ketidakpuasan terhadap aturan daerah sehingga terjadinya Peristiwa Babel Kelabu Oktober 2006 dimana masyarakat melakukan kekerasan dan tindakan anarkis.
Bahkan hinggga sekarang ini dengan keluarnya UU No 4 tahun 2008 tentang Minerba yang dirasakan masyarakat penambang, pelaku tambang di Bangka Belitung kurang begitu bermanfaat dengan hadirnya UU ini. berbagai aksi demonstrasi masyarakat
diberbagai daerah semakin mempertegas bahwa UU no 4 tahun 2009 harus segera direvisi di tingkat pusat. Intinya adalah UU ini belum pas bila diterapkan di Bangka Belitung. Dan hal ini haruslah direalisasikan segera oleh pihak-pihak yang terkait seperti DPRD dan Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sehingga maslah TI ini bukan hanya masalah yang belum selesai tetapi harus diselesaikan segera.

Mudah-mudahan dengan adanya aturan hukum yang jelas tentang pertimahan di Bangka Belitung ini dapat menjadikan Negeri Bumi Laskar Pelangi ini jaya dengan Pulau Timah yang mempunyai Koridor hukum yang jelas dan benar. Semoga ...




Written By : Rio Armanda Agustian, S.H.,M.H.
Dosen, Kriminolog, Peneliti
Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial
Universitas Bangka Belitung




UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota