+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
02 September 2010 | 12:52:27 WIB


Seputar Dunia OSPEK


Ditulis Oleh : Rustinah

Menjelang selesainya penerimaan mahasiswa baru, maka sebentar lagi Universitas Bangka Belitung akan melaksanakan Ospek atau yang lebih dikenal dengan nama Spesifik. Aktivitasnya sama saja, yaitu acara yang dilaksanakan pihak kampus untuk menyambut kedatangan mahasiswa baru.

Dibawah ini ada artikel menarik seputar Ospek, semoga ini dapat menjadi pembelajaran dan sekaligus bermanfaat untuk kita semua, agar kegiatan Ospek benar-benar dilakukan dengan cara-cara yang edukatif. Bukankah akan lebih bijak jika kita mau selalu belajar dan terus belajar agar apa yang telah kita lakukan, akan lebih baik lagi ke depannya.

Ospek, singkatan dari orientasi dan pengenalan lingkungan kampus, adalah suatu acara yang diadakan oleh pihak kampus untuk menyambut mahasiswa baru. Para mahasiswa baru tersebut dapat dikatakan sebagai anggota baru dari keluarga besar sivitas akademika fakultas. Karenanya, ospek boleh dikata sebagai suatu momen untuk menyambut sekaligus memperkenalkan lingkungan yang relatif baru kepada mahasiswa baru.

Pada umumnya, ospek selalu diasosiasikan dengan hal negatif bagi sebagian orang. Sebagai contoh, terkadang orang (termasuk mahasiswa baru) membayangkan ospek sebagai kegiatan/ajang balas dendam senior kepada juniornya, sehingga dipenuhi oleh tindakan-tindakan kasar, aneh, tidak rasional, dan umumnya menyiksa mahasiswa baru. Ada yang menganggap bahwa ospek dipenuhi oleh kekerasan fisik dan mental, seperti tampar-menampar, olahraga fisik yang berlebihan, atau hukuman bagi para junior yang dianggap tidak logis. Pemberitaan media massa setiap tahunnya juga tidak bisa luput dari cerita mengenai kekerasan selama ospek, yang berujung kepada derita mahasiswa baru (baik fisik maupun mental), hingga ada yang meninggal.

Ospek yang benar


Sesuai namanya, ospek haruslah merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan dan mengorientasikan mahasiswa baru kepada lingkungan dan kehidupan kampus. Maka segala kegiatan yang akan dilakukan saat ospek harus bertujuan dan memberikan manfaat positif kepada mahasiswa baru. Jangan sampai mereka melakukan sesuatu yang justru tidak ada manfaatnya bagi diri mereka.

Ada kalanya dalam kegiatan ospek kampus tertentu, para mahasiswa baru diharuskan melakukan/membawa sesuatu yang aneh, misalnya: disuruh mengenakan petai/jengkol yang digantung di leher, kaleng minuman kosong berisi batu kerikil yang dililitkan di pinggang, membawa keranjang sampah, dan sebagainya.

Ini adalah contoh ospek yang salah, karena hal tersebut tidak ada manfaatnya bagi para mahasiswa baru. Mereka melakukannya semata-mata hanya untuk memenuhi perintah senior, di mana para senior menjadikan hal tersebut sebagai sarana mengolok-olok mahasiswa baru. Ospek yang seperti ini harus dihindari. Di dalam ospek yang benar, segala tugas/perintah yang wajib dilakukan oleh mahasiswa baru selama ospek harus memberikan manfaat positif/pengetahuan baru kepada mereka. Jangan sampai mahasiswa baru melakukan sesuatu hal yang bersifat sia-sia bagi mereka, dan bahkan menjatuhkan diri mereka di hadapan seniornya.

Harus ada esensi yang bisa diambil dari setiap hal yang dilakukan dan bersifat baik untuk kehidupan mereka di kampus selanjutnya, misalnya: Menumbuhkan kekompakan di dalam satu angkatan, Menambah pengetahuan, Menimbulkan rasa kepemimpinan (leadeship), Melepaskan kepribadian SMA yang kurang baik, dan beralih kepada kepribadian mahasiswa yang baik,

Pelaksanaan ospek juga harus mengikutsertakan, atau setidaknya diketahui oleh pihak universitas dan fakultas. Sehingga ospek tersebut bukanlah suatu kegiatan ilegal yang diselenggarakan oleh pihak mahasiswa tanpa ada kontrol dari pihak yang lebih tinggi. Kehadiran pihak universitas dan fakultas sebagai pelindung sekaligus pembimbing kegiatan akan membuat kegiatan ospek berlangsung dengan baik dan benar, sekaligus mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Kekerasan selama ospek


Pengalaman sudah membuktikan, bahwa kekerasan baik fisik maupun mental, hanya membawa dampak negatif terhadap peserta ospek. Kekerasan fisik telah menimbulkan kematian pada beberapa kasus, baik karena kekerasan fisik secara langsung (dipukul, ditendang, ditampar, dsb) maupun yang tidak langsung (seperti disuruh memikul batu bata sambil jalan kaki dengan jarak yang lumayan jauh, berjalan mendaki, dsb). Tidak ada satu alasan pun yang mampu membenarkan adanya kekerasan fisik dan mental selama kegiatan ospek.

Mahasiswa baru bukanlah (maaf) binatang, atau benda mati yang dapat diperlakukan semena-mena sesuai keinginan senior. Mereka juga adalah manusia, sama seperti seniornya, yang memiliki batas ketahanan fisik dan mental. Perlakuan yang melanggar ketahanan fisik dan mental peserta merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Panitia ospek harus menjunjung tinggi hal tersebut.

Selama kegiatan, panitia ospek diwajibkan memberi teladan kepada mahasiswa baru. Keteladanan tersebut dapat berupa sikap kedisiplinan, keseriusan, berpikir kritis, berjiwa kepemimpinan dan kekompakan sesama mahasiswa. Tidak ada hal buruk yang dicontohkan oleh panitia ospek kepada mahasiswa baru.

Para peserta diberikan kesempatan untuk bertanya dan mengemukakan pendapat demi menambah pengetahuan mereka. Suatu kegiatan yang jauh dari hal yang namanya kekerasan. Mahasiswa baru juga akan dibawa berkeliling ke seluruh penjuru kampus, dan diperkenalkan dengan lingkungan kampus. Mereka bebas bertanya mengenai apapun, sebab pengenalan yang baik terhadap lingkungan kampus dan keluarga besar civitas akademika akan menambah kedekatan mereka terhadap almamaternya sendiri.

Kesimpulan


Ospek yang baik adalah kegiatan, yang sesuai dengan namanya, yaitu untuk mengenalkan dan mengorientasikan mahasiswa baru terhadap lingkungan kampus. Tidak boleh ada kekerasan, yang justru menjatuhkan mahasiswa baru baik fisik maupun mental. Sebaliknya, mereka perlu dibekali dengan pengetahuan dan kedekatan terhadap almamater demi menumbuhkan jiwa kemahasiswaan yang baik dan rasa sebagai bagian dari keluarga besar civitas akademika. Hendaknya kegiatan ospek yang menyimpang dan penuh kekerasan tidak dilakukan lagi, dan diganti dengan kegiatan ospek yang bermanfaat bagi para mahasiswa.

sumber https://sectiocadaveris.wordpress.com dan https://cakarelang.blogspot.com)



Oleh : Rustinah
Akademisi UBB, Kepala UPT Perpustakaan UBB




UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota