+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
0000-00-00 WIB


PROSPEK PARIWISATA BABEL MENJANJIKAN


Ditulis Oleh : Endang Bidayani, SPi., MSi

Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sejak dulu memang terkenal sebagai penghasil timah, karena hampir 40% kebutuhan timah dunia dihasilkan dari propinsi ini. Namun seiring berjalannya waktu, tambang timah yang merupakan sumberdaya bersifat tidak dapat diperbaharui (non renewable resources) ini tentunya semakin lama akan semakin habis. Oleh sebab itu, sangat bijaksana bila pengembangan ekonomi alternatif sedini mungkin mulai digalakkan.

Langkah pemerintah daerah untuk mencanangkan tahun 2010 sebagai Visit Babel Archi sudah selayaknya didukung oleh semua pihak. Berawal dari hidupnya aktivitas pariwisata di propinsi ini, maka diharapkan akan menggerakkan sektor-sektor ekonomi riil lainnya sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat luas.

Banyak alasan mengapa pariwisata di Babel layak dikembangkan, diantaranya: Pertama, Babel memiliki luas wilayah 81.582 Km2 terdiri atas 16.281 Km2 merupakan daratan dan 65.301 Km2 atau hampir 75% sebagai perairan teritorial. Keindahan dan keelokan panorama alam pantai di propinsi ini sungguh menawan, diantaranya Pantai Pasirpadi di Kota Pangkapinang, Pantai Parai Tengiri dan Pantai Matras di Kabupaten Bangka, serta Pantai Tanjung Kelayang dan Tanjung Tinggi di Kabupaten Belitung. Kedua, Kultur budaya masyarakat yang unik, diantaranya nganggung, perang ketupat dan Cheng Beng, Ketiga, Babel juga memiliki situs-situs sejarah, seperti Kuburan Belanda Kerkof dan Museum Timah di Kota Pangkalpinang, serta Wisma Ranggam sebagai tempat pengasingan Presiden RI pertama Bung karno di masa lalu yang berlokasi di Kota Muntok Kabupaten Bangka Barat. Dan tidak ketinggalan wisata belanja dan kuliner yang menggugah selera, diantaranya kain cual khas Bangka, seafood, martabak Bangka, dan oleh-oleh khas Bangka lainnya seperti kue rintak, rusip ikan, durian dan madu yang berasal dari hutan Bangka yang terkenal. Bermunculannya hotel dan penginapan juga merupakan indikasi bahwa propinsi ini mulai diperhitungkan sebagai tempat tujuan wisata bagi turis domestik maupun manca negara.

Permasalahan lingkungan sebagai dampak aktivitas pertambangan timah illegal (TI) juga sudah lama menjadi perhatian banyak pihak. Pro dan kontra keberadaannya menjadi PR tersendiri bagi pemerintah. Di satu sisi TI telah memberikan penghidupan bagi ribuan orang dan menjadi mata pencaharian utama sebagian masyarakat, namun di sisi lain menimbulkan masalah lingkungan dan memicu timbulnya konflik kepentingan di beberapa wilayah, seperti kasus pembakaran ponton-ponton TI merupakan puncak konflik yang terjadi antara penambang dengan nelayan yang merasa dirugikan akibat menurunnya pendapatan mereka.

Berdasarkan hasil penelitian 2010 yang dilakukan di kawasan Pesisir Tanjung Ular Kabupaten Bangka Barat, merupakan salah satu daerah yang paling marak dirambah TI apung dengan kerusakan terumbu karang mencapai 30%, dapat disimpulkan bahwa nilai ekonomi pariwisata di kawasan ini mencapai lebih dari Rp. 8 Triliun/Ha/tahun, lebih besar dibandingkan nilai surplus konsumen perikanan tangkap yang mencapai Rp. 7 Milyar/Ha/tahun dan pertambangan timah sebesar Rp. 4 Milyar/Ha/tahun. Untuk itu, kebijakan penghentian kegiatan pertambangan timah di kawasan perikanan tangkap bisa dianggap tepat. Sebagai solusi bagi penambang timah yang kehilangan pekerjaan akibat penerapan kebijakan ini dapat dikembangkan usaha di bidang pariwisata yang lebih menguntungkan.

Kamampuan pemerintah untuk mengembangkan bisnis di bidang pariwisata ini menjadi tantangan tersendiri di masa mendatang. Sinergi yang baik antara pemerintah dengan pihak swasta dan masyarakat setempat selaku stakeholder sangat dibutuhkan demi terciptanya perubahan pola pikir dan tingkah laku guna mensukseskan program pengembangan pariwisata di propinsi ini. Kendati tidak bisa instan, namun perubahan visi masyarakat ke depan harus diarahkan sedemikian rupa sehingga tujuan bersama untuk melihat kemajuan perekonomian di Babel dapat terwujud tanpa harus bergantung timah.

Tidak mustahil, bila program ini dikerjakan dengan serius diawali dengan pembenahan infrastruktur, mendapat dukungan dari swasta dan masyarakat dalam promosi, maka tidak ada yang tidak mungkin Babel akan menjadi salah satu tempat tujuan wisata unggulan Indonesia di kancah nasional maupun internasional. Semoga!




Oleh : Endang Bidayani, SPi., MSi
Staf Pengajar UBB





UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota