Akuakultur merupakan kegiatan memelihara ikan dalam wadah yang terkontrol dengan tujuan mendapatkan profit atau keuntungan. Akuakultur sebagai sebuah kegiatan telah lama dilakukan oleh manusia. Sejak zaman sebelum masehi sampai dengan saat ini. Asal-usul mengenai " />
Akuakultur merupakan kegiatan memelihara ikan dalam wadah yang terkontrol dengan tujuan mendapatkan profit atau keuntungan. Akuakultur sebagai sebuah kegiatan telah lama dilakukan oleh manusia. Sejak zaman sebelum masehi sampai dengan saat ini. Asal-usul mengenai " />
Akuakultur merupakan kegiatan memelihara ikan dalam wadah yang terkontrol dengan tujuan mendapatkan profit atau keuntungan. Akuakultur sebagai sebuah kegiatan telah lama dilakukan oleh manusia. Sejak zaman sebelum masehi sampai dengan saat ini. Asal-usul mengenai " />
Akuakultur merupakan kegiatan memelihara ikan dalam wadah yang terkontrol dengan tujuan mendapatkan profit atau keuntungan. Akuakultur sebagai sebuah kegiatan telah lama dilakukan oleh manusia. Sejak zaman sebelum masehi sampai dengan saat ini. Asal-usul mengenai " />
Akuakultur merupakan kegiatan memelihara ikan dalam wadah yang terkontrol dengan tujuan mendapatkan profit atau keuntungan. Akuakultur sebagai sebuah kegiatan telah lama dilakukan oleh manusia. Sejak zaman sebelum masehi sampai dengan saat ini. Asal-usul mengenai " />
+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
02 April 2012 | 15:57:33 WIB


Aquaculture's Never Ending


Ditulis Oleh : Eva Prasetiyono

"Selama di Bumi masih ada air Maka akuakultur tak kan pernah berakhir"


Akuakultur merupakan kegiatan memelihara ikan dalam wadah yang terkontrol dengan tujuan mendapatkan profit atau keuntungan. Akuakultur sebagai sebuah kegiatan telah lama dilakukan oleh manusia. Sejak zaman sebelum masehi sampai dengan saat ini. Asal-usul mengenai kegiatan akuakultur terdiri atas banyak versi, ada yang mengatakan awal mula berasal dari Cina, ada juga yang mengatakan berasal dari Mesopotamia, Mesir, dan Roma. Namun darimanapun kegiatan akuakultur itu berasal, yang jelas saat ini perkembangan akuakultur terus mengalami peningkatan pesat hingga muncul teknologi-teknologi dan rekayasa yang dapat meningkatkan produksi ikan secara berlimpah.

Latar belakang munculnya kegiatan akuakultur diawali oleh sebuah kondisi bahwa untuk mendapatkan ikan sebagai bahan makanan, manusia harus melakukan kegiatan penangkapan di perairan, baik di perairan tawar, payau maupun laut. Seiring dengan hasil tangkapan yang seringkali tidak menentu dan sangat tergantung oleh kondisi alam, maka muncul pemikiran untuk memelihara ikan di sebuah wadah terkontrol. Ikan-ikan hasil tangkapan alam, dipelihara pada wadah tertentu hingga mencapai ukuran konsumsi yang diharapkan. Saat ini dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi, proses domestikasi ikan-ikan liar dialam telah dilakukan sehingga ikan-ikan yang dipelihara saat ini tidak lagi berasal dari tangkapan alam. Disamping itu, wadah untuk memelihara ikan juga terdiri dari berbagai jenis dan bentuk diantaranya : kolam tanah, bak semen, keramba jaring apung dan lain sebagainya yang secara prinsip mampu menampung ikan dan sesuai dengan kondisi atau habitat ikan untuk hidup. Kegiatan inilah yang disebut dengan istilah akuakultur. Ada banyak istilah selain akuakultur untuk menyebutkan kegiatan pemeliharan ikan ini diantaranya yaitu perikanan budidaya, budidaya ikan, dan budidaya perairan.

Pada zaman modern sekarang ini dengan jumlah manusia di dunia yang semakin banyak, kegiatan akuakultur menjadi sebuah kebutuhan utama dan gencar dilakukan untuk mencukupi pasokan protein hewani masyarakat di dunia. Kegiatan akuakultur pada dasarnya terbagi atas tiga kegiatan yaitu : kegiatan pembenihan yang bertujuan untuk menghasilkan benih melalui proses pemijahan (perkawinan) induk ikan, kegiatan pendederan berupa pemeliharaan benih hasil perkawinan hingga mencapai ukuran benih siap tebar dan kegiatan pembesaran berupa pemeliharaan benih tebar sampai mencapai ukuran konsumsi. Karena kegiatan akuakultur bertujuan untuk mendapatkan profit, maka dibutuhkan kegiatan pemasaran dan pengolahan hasil ikan sebagai kegiatan pendukung (supporting) yang diperlukan dalam proses akuakultur.

Mengamati perkembangan akuakultur saat ini, semakin disadari bahwa kegiatan akuakultur merupakan kegiatan yang menguntungkan dan bisa merubah nasib hajat hidup orang banyak. Berangkat dari hal tersebut, maka banyak pelaku (stakeholder) akuakultur saat ini berupaya untuk memajukan kegiatan akukultur dengan melakukan riset-riset dan temuan. Hal ini dilakukan karena kegiatan akuakultur tidak hanya sekedar memelihara ikan kemudian memberikan pakan dan selanjutnya panen. Tidak sesederhana itu. Namun kegiatan akuakultur memerlukan teknologi dan metode tertentu untuk mendapatkan hasil yang optimal dan menghindarkan dari gagal panen.

Secara umum kegiatan akuakultur terdiri atas tiga tahapan yaitu input, proses dan output. Input pada kegiatan akuakultur terdiri dari berbagai macam yaitu : Induk atau benih yang berkualitas, pakan dengan nutrisi yang sesuai, kualitas air yang baik, sarana dan prasarana yang mendukung proses budidaya. Sedangkan proses pada kegiatan akuakultur meliputi kegiatan dalam upaya untuk mendapatkan ikan sesuai yang diharapkan seperti : proses pemberian pakan pada ikan, pengobatan terhadap penyakit, pemeliharaan terhadap penyakit. Pada tahapan output, kegiatan yang berlangsung yaitu kegiatan pemanenan dan penjualan ikan yang dihasilkan. Keseluruhan input, proses dan output pada kegiatan akuakultur ini akan menghasilkan outcome berupa profit/keuntungan.

Sentuhan teknologi dibutuhkan dalam setiap tahapan kegiatan akuakultur baik pada input, proses maupun output. Sentuhan teknologi ini disebut dengan istilah bioteknologi. Beberapa teknologi yang dibutuhkan dalam kegiatan akuakultur secara prinsip bertujuan untuk meminimalisasi biaya produksi, mempercepat hasil panen, meminimalisasi ikan yang mati atau gagal panen dengan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup (survival rate), meningkatkan kualitas ikan hasil panen dan juga kuantitasnya. Beberapa bioteknologi dan rekayasa yang dibutuhkan dalam kegiatan akuakultur antara lain : bioteknologi dibidang genetika dan reproduksi ikan, nutrisi, mikrobiologi dan kesehatan ikan, serta sistem teknologi dan kualitas air media budidaya.

Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi oleh laut dan memiliki luasan perairan tawar yang tinggi sangat berpotensi dalam mengembangkan akuakultur. Saat ini produksi hasil perikanan budidaya di dunia masih dipegang oleh China. Berdasarkan data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, Indonesia menempati urutan keempat setelah China, Thailand dan India. Padahal dua pertiga wilayah Indonesia adalah perairan. Hal ini jelas harus mendorong berbagai pihak untuk saling bersinergi dalam mengembangkan kuantitas dan kualitas produk perikanan untuk peningkatan produksi hasil perikanan di Indonesia. Apalagi saat ini pemerintah melalui kementerian kelautan dan perikanan telah mencanangkan peningkatan hasil produksi akuakultur sebesar 353%, maka untuk memenuhi target tersebut kegiatan akuakultur harus gencar dilaksanakan. Oleh karena itu, Pengembangan akuakultur di setiap daerah adalah sebuah kebutuhan dan tuntutan.




Penulis : Eva Prasetiyono
S2 Ilmu Akuakultur IPB/ Dosen UBB




Website Program Studi Aquaculture UBB : https://aquaculture.ubb.ac.id




UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota