+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Artikel UBB

Universitas Bangka Belitung's Article
07 Februari 2012 | 08:17:34 WIB


TIGA MISI - TIGA KUALIFIKASI


Ditulis Oleh : Ibrahim

Hari pertama kampanye akan diisi oleh pemaparan visi misi para kandidat. Visi misi yang diuraikan akan menjadi arsip daerah dan disimpan sebagai berkas penting setelah salah satu kandidat terpilih. Acapkali pemaparan visi dan misi hanya menjadi seremoni semata. Para kandidat menjadikan visi misi hanya sekedar pemaparan ala kadarnya dan setelahnya menjadi kertas buram yang sama sekali tidak akan disentuh.

Anggota dewan yang mendengarkan pemaparan pun, plus masyarakat yang hadir biasanya akan menjadikan momen ini sebatas ritual yang diiringi dengan tepuk tangan atau teriakan haha-huhu. Sebatas seremoni, ritual tak penting, itu saja.

Misi lalu Visi


Misi adalah apa yang hendak dicapai oleh kandidat, sementara visi adalah bagaimana cara pandang untuk mencapai misi tersebut. Dengan demikian, term yang lebih tepat adalah misi yang hendak dicapai, lalu bagaimana visi yang dimiliki. Jadi bukan visi misi, tapi misi dan visi karena keduanya bertalian berdasarkan agenda yang hendak digelontorkan. Urgensi pemaparan misi dan visi sangat krusial karena kekuatan misi dan visi sebaiknya menjadi salah satu indikator untuk menentukan pilihan.

Apa yang akan dikerjakan oleh para kandidat dalam lima tahun ke depan selayaknya terukur dalam uraian misi dan visi mereka. Kelayakan seorang pemimpin untuk dipilih dilihat bagaimana dengan apa yang akan dikerjakannya untuk memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat.

Walaupun seringkali kandidat yang terpilih lebih banyak berimprovisasi di lapangan ketimbang memperhatikan rencana jangka panjang yang disusun sejak awal, namun aspek perencanaan menjadi penting untuk diperhatikan. Jangan sampai ada kandidat yang maju hanya dengan alasan: menang dulu, urusan mengerjakan apa nanti dipikirkan kemudian. Tak heran, tak banyak kandidat yang mau menggandakan lalu membagikan misi dan visinya kepada masyarakat luas lantaran khawatir kelak akan ditagih. Disinilah persoalan krusialnya.

Misi dan visi idealnya menjadi pahatan abadi selama lima tahun ke depan sehingga masyarakat berkesempatan untuk menuntut, mengingatkan, dan mengadili jalannya kepemimpinan. Bagaimanapun, kepemimpinan harus terencana dan terukur. Misi dan visi yang diuraikan secara terbuka inilah yang menjadi salah satu mediumnya.

3 Misi Penting


Ada 3 hal yang saya kira menjadi penting untuk dicermati dari misi dan visi 4 pasang kandidat kita. Pertama, berkaitan dengan masalah pertimahan. Bagaimana desain para kandidat untuk menata-kelola pertimahan. Ini bukan hanya terkait dengan bagaimana menatanya dengan bijak, tetapi juga berkaitan dengan dua implikasi lanjutan yang juga harus dikelola, yaitu cara mengatasi kerusakan lingkungan dan strategi menyiapkan mental masyarakat era pasca timah.

Kedua, bagaimana strategi para kandidat dalam mengatasi persoalan krisis listrik. Listrik masih menjadi masalah hingga kini, kiat apa yang dimiliki dan target apa yang dijanjikan sehingga masyarakat tidak lagi berhadapan dengan persoalan byar pett listrik yang nyata sangat mengganggu aktivitas kita. Lalu bagaimana sikap kandidat terkait dengan pembanguan PLTN yang dianggap mampu mengatasi persoalan tersebut? Adakah alternatif lain yang disiapkan?

Ketiga, kesenjangan pembangunan antara Pulau Bangka dan Pulau Belitung. Cukup sudah Pulau Belitung tertinggal oleh laju pembangunan di Pulau Bangka. Bagaimana para kandidat mengatasi kesenjangan pembangunan ini? Apakah kandidat memiliki strategi khusus, misalnya keinginan untuk membagi jam kerja dan jam tinggal antara Pulau Bangka dan Pulau Belitung?

Tiga hal ini saya kira menjadi semacam ayat wajib dalam kandungan misi dan visi para kandidat. Ketiganya harus diberi porsi perhatian yang memadai. Jika tidak diuraikan, berarti kandidat tidak memiliki kepekaan nurani dan sekaligus tidak memiliki strategi yang membumi dengan persoalan mengakar di daerah ini.

3 Kualifikasi Kepemimpinan


Ada 3 kualifikasi yang dibutuhkan untuk kepemimpinan ke depan. Pertama, kita membutuhkan kandidat yang memiliki ketegasan. Ketegasan menata pertimahan berkaitan dengan sikap yang kuat untuk menghadapi para pemodal, masyarakat yang kerap dikorbankan dan dijadikan sebagai bamper, serta sikap tegas untuk berhadapan dengan aparat yang kadang tidak konsisten menegakkan aturan. Kita butuh pemimpin yang mampu bersikap arif dalam menimbang manfaat dan mudaratnya. Kita butuh pemimpin yang siap untuk tidak populer karena ketegasannya.

Kedua, kita membutuhkan pemimpin yang memiliki strategi khusus dan kreatif. Kita tidak butuh pemimpin yang hanya suka merampas hak rakyat, yang suka berkolusi dan bersikap nepotis. Dan kita tidak membutuhkan pemimpin yang hanya piawai memerintah bawahan untuk berpikir dan bekerja. Kita membutuhkan pemimpin yang punya ide-ide jenius untuk memecahkan persoalan. Kita membutuhkan pemimpin yang karena kecerdasannya kemudian kita menjadi sungkan kepadanya.

Ketiga, kita butuh pemimpin yang peduli dengan nasib rakyat kecil, yang memikirkan bagaimana menjembatani kesenjangan pendapatan, yang mencari solusi bagaimana mengatasi persoalan pendidikan dan kesehatan. Kita tidak butuh pemimpin yang hanya mencari rakyat ketika masa pemilihan sudah dekat, kita tidak butuh pemimpin yang suka memanipulasi kekuasaan, memoles kemenangan dengan kekuatan uang dan mengukur harga diri rakyat dari sembako, baju, selendang, jilbab, kalender, dan barang-barang penukar martabat lainnya.

News Analysis, Bangka Pos, 06 Februari 2012





Penulis : Ibrahim
Dosen Fisipol UBB





UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi

Hybrid Learning dan Skenario Terbaik

NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN

Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu

PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN

Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi

Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital

Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB

TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA

TATAP MUKA

Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai

MENJAGA(L) LINGKUNGAN HIDUP

STOP KORUPSI !

ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)

KARAKTER SEPERADIK

SELAMAT BEKERJA !!!

ILLEGAL MINING

Pers dan Pesta Demokrasi

PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN

GENERASI (ANTI) KORUPSI

KUDETA HUKUM

Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit

NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU

Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???

Memproduksi Kejahatan

Potret Ekonomi Babel

Dorong Kriminogen

Prinsip Pengelolaan SDA

Prostitusi Online

Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers

JUAL BELI BERITA

POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN

Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka

Budidaya Ikan Hias Laut

Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu

KEPUASAN HUKUM

JANGAN SETOR KE APARAT

JAKSA TIPIKOR SEMANGAT TINGGI

Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka

GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)

Berebut Kursi Walikota