UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
20 Februari 2012 | 12:00:31 WIB
Anak Kepulauan Cerdas
Ditulis Oleh : Ardiansyah Kurniawan
Pulau Seram propinsi Maluku dan pulau Bangka di wilayah Kepulauan Bangka Belitung menjadi tempat penulis untuk berbagi keilmuan dan pengetahuan selama kurun waktu 3 tahun terakhir. Setiap pertama kali bertemu dengan siswa maupun mahasiswa di kedua kepulauan tersebut, terdapat sebuah kalimat selalu terlintas dan terucap. Kalimat tersebut adalah "Anda Anak Kepulauan, Cerdas."
"Mengapa demikian?" Pertanyaan dengan nada kurang setuju itu hampir selalu mengikuti kalimat tersebut.
"Apakah anda sejak kecil selalu makan ikan?" penulis balik bertanya dan selalu dijawab dengan anggukan. "Kepala kami pusing jika sehari saja tidak makan ikan." Kata-kata itu seringkali menegaskan anggukan.
"Nah dari ikan itulah yang memberikan potensi kecerdasan. Anda lebih banyak makan ikan dibandingkan orang-orang di wilayah lain. bahkan di wilayah lain menerapkan program gerakan makan ikan (GEMARI) yang tidak perlu lagi diterapkan di wilayah kepulauan."
Kandungan Omega 3 Ikan Laut
Ikan laut memiliki berbagai kandungan gizi yang sangat komplit yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Salah satu kandungan gizi yang terdapat pada ikan laut adalah omega 3. Omega 3 (Asam Lemak Omega 3) merupakan sejenis lemak yang tidak diproduksi oleh tubuh dan harus memenuhinya dari makanan yang kita makan. Omega 3 terdiri atas tiga jenis, yaitu: Asam alfa-linolenat (ALA), Asam Eicosapentaenoic (EPA), dan Asam docosahexaenoic (DHA). EPA dan DHA bisa anda dapat dari ikan. Kandungan tertinggi omega 3 terdapat pada ikan di pasaran dunia adalah Rainbow trout, Sardines, Baramundi, Salmon dan Tuna. Sedangkan di pasaran Indonesia, jenis ikan dengan kandungan omega 3 tertinggi adalah ikan tuna, ikan tongkol, ikan tenggiri, ikan layang, ikan kembung dan ikan lemuru. Jenis ikan lainnya juga memiliki kandungan omega 3 dengan jumlah yang lebih rendah.
Omega 3 memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Beberapa manfaat yang berhubungan dengan kecerdasan adalah (1) Omega 3 sebagai makanan otak sangat penting untuk perkembangan membran sel pada sistem neurologis dari otak kita dan jalur sinyal. Hal ini telah terbukti secara ilmiah bahwa Omega 3 membantu perkembangan otak dan memori untuk anak-anak dan orang dewasa, (2) Omega 3 merupakan komponen utama dari retina, dan (3) untuk wanita hamil, Omega 3 telah terbukti bahwa Omega 3 sangat penting dalam perkembangan kesehatan fisik dan mental pada bayi. Besarnya manfaat omega 3 menjadikan para ahli menganjurkan untuk mengkonsumsi ikan sejak usia dini yaitu sejak bayi masih dalam kandungan.
Namun Omega 3 mengalami penurunan jumlah selama penyimpanan. Berdasarkan penelitian Aulia Andhikawati, terjadi penurunan kadar omega 3 antara 5% hingga 17% selama penyimpanan. Mengkonsumsi ikan dalam kondisi segar memberikan pengaruh lebih optimal dalam pemanfaatan omega 3.
Dengan demikian masyarakat kepulauan memiliki dua keunggulan yaitu lebih banyak mengkonsumsi ikan dan mengkonsumsi ikan dalam kondisi lebih segar dibandingkan masyarakat daerah lain. Kondisi tersebut memberikan asupan omega 3 lebih besar pada masyarakat kepualauan, sehingga dapat diasumsikan perkembangan syaraf otak, retina mata dan perkembangan fisik serta mental yang lebih baik. Hal inilah yang menjawab pernyataan bahwa Anak Kepulauan Cerdas.
Membangun kecerdasan
Kecerdasan otak tidak akan berkembang optimal hanya dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Seperti gergaji dengan bahan baja namun tidak terasah menjadi kurang berguna dibandingkan pisau yang terasah tajam. Perkembangan otak yang baik secara fisik harus diiringi dengan proses mempertajam kecerdasan. Seperti salah satu kebiasaan yang disarankan oleh Steven Covney, yaitu "asahlah gergaji". Untuk memperoleh ketajaman otak tidak dapat dilakukan proses dalam sekejap. Seperti halnya mengasah gergaji, harus dilakukan satu persatu pada mata gergaji hingga keseluruhan mata gergaji tajam dan gergaji dapat berfungsi.
Proses membangun kecerdasan berdasarkan trilogy pendidikan meliputi pembangunan kecerdasan intelektual, kecerdasan mental dan ketrampilan. Kecerdasan intelektual yang berhubungan dengan pengetahuan, berpikir dan pemecahan masalah, dan kecerdasan ketrampilan telah diupayakan untuk tercapai dalam sistem pendidikan yang terstruktur di Indonesia. Sementara kecerdasan mental yang sebenarnya telah ada pada awal sistem pendidikan dengan adanya pendidikan pekerti, dimunculkan kembali dalam pendidikan karakter.
Tidak Sulit Wujudkan Ujian Nasional Jujur
Jika secara fisik perkembangan sistem kecerdasan telah terbangun dengan baik, maka proses pembangunan kecerdasan intelektual dan ketrampilan dapat dicapai anak kepulauan. Diperlukan rasa percaya pada kemampuan diri sendiri sebagai kecerdasan mental untuk mempercepat pembangunan kecerdasan seutuhnya. Percaya diri memberikan keyakinan akan kemampuan diri sehingga akan memunculkan semangat juang tinggi untuk mencapai tujuan.
Percaya atas kemampuan sendiri akan mewujudkan kejujuran dalam bertindak mencapai tujuan. Percaya pada kemampuan sendiri dalam ujian salah satunya ujian nasional maupun SNMPTN akan memunculkan semangat belajar dan menekan upaya bertindak curang dalam melaksanakan ujian.
Upaya untuk bertindak curang dalam mencapai tujuan dalam berbagai hal harus hilang dari bayangan anak kepulauan. Deklarasi ujian nasional jujur dari Kemendiknas tidak akan sulit diwujudkan di wilayah kepulauan termasuk kepulauan Bangka Belitung. Karena anak kepulauan adalah anak yang special dengan kecerdasan dan percaya dirinya.

Penulis : Ardiansyah Kurniawan
Dosen FPPB UBB
Website : http://ardiansyah.ubb.ac.id
UBB Perspectives
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka
GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)
Kenalkan Bangka Belitung dengan Foto !
DNSChanger dan Kiamat Kecil Internet
Kebablasan Otonomi Daerah : Obral Izin Pertambangan
Tips Menjadi Jurnalis Online Sejati
Saatnya Mencontoh Sumber Energi Alternatif Brazil
LEGOWO DAN BERSATU MEMBANGUN BABEL
Berharap Gubernur Baru Babel Pro Perikanan
AYO MENULIS, MENULIS DAN MENULIS (SILAHTURAHMI KEILMUAN-Bagian 5)
Pendalaman Demokrasi Babel Menuju Demokrasi Substansial
KEPEMIMPINAN NASIONAL ANTI KORUPSI DALAM MENEGAKKAN KEDAULATAN HUKUM
Perangkingan Webometrics pada Universitas Sedunia
GUBERNUR BARU DAN PROGRAM KEPENDUDUKAN
ANALISIS HASIL PILGUB BABEL : ANTARA DE FACTO DAN DE YURE