+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
18 Juni 2021 | 13:55:07 WIB


UBB Hadirkan Tokoh Penting Dewan Ketahanan Nasional


Foto berita UBB Hadirkan Tokoh Penting Dewan Ketahanan Nasional

MERAWANG, UBB - Universitas Bangka Belitung (UBB) menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai salah satu fokus bidang garapan para dosen dan mahasiswa. Oleh karenanya, ketika ada pihak yang ingin berbagi ilmu dan pengalaman terkait dengan isu kemaritiman, UBB selalu siap mendukung dan memfasilitasitasinya.





Seperti halnya kemarin (Kamis, 18/6), UBB menghadirkan secara langsung Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos., S.H., M.H., M.Tr. Opsla. di Balai Peradaban, Rektorat UBB, untuk memberikan kuliah umum tentang "Strategi Keamanan Nasional dalam Rangka Mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia".





Dr. Ibrahim, M.Si (Rektor UBB) mengungkapkan, jika kuliah umum dengan mengangkat isu atau hasil kajian tentang kemaritiman dan/atau keamanan nasional perlu digalakkan secara intensif di UBB.





"Kuliah umum hari ini, sangat penting, mengingat isu kemaritiman telah menjadi fokus kajian civitas di UBB selama ini, " kata Ibrahim.





Dengan menjadikan fokus garapan di bidang tersebut, menurut Ibrahim, itu menunjukkan bagaimana UBB secara umum mendukung gagasan indonesia sebagai poros maritim dunia, dan khususnya cita-cita Bangka Belitung yang ingin menjadi pilar maritim Indonesia.





Laksdya TNI Harjo Sasmoro Bicara Teori Alfred Thayer Mahan





Selama kuliah umum, Sekjen Dewan Ketahan Nasional, Harjo Sasmoro berbagi banyak hal, mulai dari pentingnya eksistensi lembaga yang beliau naungi sekarang, pengalamannya yang segudang dan mendalam di bidang pertahanan nasional, serta bagaimana luasnya pemahaman teoretis beliau di bidang kemaritiman.





Dalam hal penyampaian pengetahuan teoretis, untuk mejudge bahwa Indonesia adalah negara maritim yang sangat potensial menjadi negara besar karena kemaritimannya, Harjo Sasmoro menyitir gagasan pakar kemaritiman Alfred Thayer Mahan.





"Negara kita memilki 6 elemen yang dikatakan AT Mahan sebagai modal utama membangun negara dengan kekuatan kemaritiman yang kuat", ujar Harjo Sasmoro.





Keenam elemen itu meliputi geographical position (posisi geografis), physical conformation (bentuk fisik), extent of territory (luasnya wilayah), number of population (jumlah penduduk), national character (karakter bangsa), dan character of government (karakter pemerintah).





"Saya katakan sekali lagi, enam elemen penting menurut AT Mohan tersebut dimiliki bangsa Indonesia, sehingga negara kita bisa menjadi sebuah negara maritim yang besar dan kuat", tambah Harjo Sasmoro.





Kuliah umum ini ditutup dengan diskusi kritis antara 3 mahasiswa yang bertanya, yakni Aditya (Mahasiswa Prodi Ilmu Hukum), Gogo Prayoga (Mahasiswa Prodi Sosiologi), dan Ricky Kuswanda (Mahasiswa Ilmu Politik) dengan Pak Harjo Sasmoro sebagai satu-satunya narasumber. (hz/humas)



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi