Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
29 Juni 2021 | 09:35:37 WIB
FPPB UBB dan LIPI Eksplorasi Laut Pulau Panjang Bangka Tengah
KOBA, UBB - Di Bulan Juni ini, Tempat Uji Kompetensi (TUK) Fakultas Pertanian Perikanan dan Biologi Universitas Bangka Belitung (FPPB UBB) kembali menggelar Pelatihan dan Uji Kompetensi Penilaian Kondisi Terumbu Karang. Rangkaian Kegiatannya dilaksanakan di dua tempat, yakni di FPPB UBB itu sendiri dan di Pulau Panjang, Bangka Tengah.
Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 12 hari. Melibatkan peserta sebanyak 23 orang, dan menghadirkan dua trainer handal dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi kompetensi ini dilaksanakan dari tanggal 14 sampai dengan 25 Juni 2021. Pesertanya ada 23 orang yang terdiri dari 19 Mahasiswa Universitas Bangka Belitung, 3 Alumni UBB yang berinstansi di Yayasan Serumpun Karang Konservasi dan 1 Mahasiswa Universitas diponegoro", ungkap Mu'alimah Hudatwi, panitia kegiatan yang sekaligus dosen di Prodi Ilmu Kelautan UBB.
Kepada Humas UBB, Mua'alimah menyampaikan; dua orang yang menjadi trainer pada pelatihan ini adalah Rikoh Manogar Siringoringo., S.T., M.Si,. dan Ni Wayan Purnama Sari., S.Si., M.Si., dari LIPI. Sementara jumlah asesor kegiatan ada 12 orang yang terdiri dari 6 orang asesor bertugas dan 6 orang asesor OJT.
Asesor yang bertugas yaitu Prof. Dr. Suharsono dari LIPI, Dr. Ir. Munasik, M.Sc., dari Universitas Diponegoro (UNDIP), Dwi Budi Wiyanto, S.Kel., MP., dari Universitas Udayana, Dr.Imam Bachtiar, M.Sc., dari Universitas Mataram, Dedi Parenden, S.Pi., M.Si., dari Universitas Papua dan Dr. Beginer Subhan, S.Pi., M.Si., dari IPB University.
"Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama antara TUK FPPB UBB dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Pusat Penelitian Oseanografi (LSP P2O) LIPI, PUSDIKLAT LIPI dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang didanai dari Program COREMAP-CTI LIPI", tambahnya.
Meski kegiatan pelatihan dan uji kompetensi ini dilangsungkan secara offline, tapi tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, baik pada kegiatan di kelas maupun di lapangan (di Pulau Panjang, Bangka Tengah).
"Sebelum pelaksanaan kegiatan, semua peserta, trainer, asesor dan panitia dilakukan test antigen, sehingga yang bisa mengikuti kegiatan adalah mereka yang hanya hasil tesnya negatif. Selain itu test antigen dilakukan bukan hanya sekali, akan tetapi tiga kali selama pelaksanaan kegiatan," ungkap Wahyu Adi, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FPPB UBB.
Berdasarkan keterangan dari Wahyu Adi, pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi dua tahapan. Pertama, Pelatihan Penilaiaan Kondisi Terumbu Karang yang dilaksanakan pada tanggal 14 s.d 21 Juni 2021. Kedua, dilanjutkan uji kompetensi yang dimulai pada tanggal 21 sampai dengan 25 Juni 2021.
"Pelatihan dan uji kompetensi teori dilaksanakan di FPPB UBB, sedangkan praktek pengambilan data di lapangan dilaksanakan di Pulau Panjang, Bangka Tengah" tambahnya.
Pelatihan uji kompetensi terlaksana dengan baik dan lancar hingga hari akhir. Mayoritas peserta dinyatakan kompeten dan dinyatakan LULUS, sehingga mereka layak menerima sertifikat kompetensi bidang penilaiaan terumbu karang yang tersertifikasi BNSP. Mahasiswa aktif FPPB UBB yang terlibat jadi peserta kegiatan ini, lulus sebanyak 18 peserta. (Hz/humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi