+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
04 Juli 2021 | 08:02:32 WIB


Vaksinasi Gelombang 2 di UBB, Penerima Didominasi Mahasiswa dan Warga Umum


Foto berita Vaksinasi Gelombang 2 di UBB, Penerima Didominasi Mahasiswa dan Warga Umum

Setelah berhasil memvaksinasi civitas akademika UBB sebanyak 168 orang di hari Rabu (30/06) kemarin, hari ini (Jumat, 02/07) UBB bersama Puskesmas Batu Rusa (Kabupaten Bangka), kembali melangsungkan vaksinasi Covid-19, yang bertempat di halaman Gedung Rektorat Kampus Terpadu UBB.





Vaknisasi kali ini tidak hanya diperuntukan untuk civitas akademika UBB, tapi juga untuk warga di seputaran kampus, seperti warga Desa Balunijuk, Pagarawan dan Jada Bahrin.





Kepala Puskemas Batu Rusa, Tafwit, S.Km., M.PH menyampaikan, pihak mereka telah menyediakan kuota vaksin sebanyak 250 untuk disuntikkan kepada civitas akademika UBB dan warga umum di pagi Jumat ini.





Namun, apabila jumlah dosen, pegawai, mahasiswa, dan warga umum yang datang melebihi kuota vaksin, maka akan diarahkan untuk vaksinasi di Puskesmas Batu Rusa secara langsung. Atau nanti kami koordinasikan dengan Satgas Covid UBB, agar kembali melangsungkan vaksinasi di lingkungan kampus, ujar Tafwit saat diwawancarai humas UBB.





Dari dimulainya proses vaksinasi, yakni pukul 08.00 WIB, halaman gedung Rektorat UBB dihiasi pemandangan para peserta vaksin, yang tampak didominasi oleh mahasiswa dan masyarakat dari Desa Balunijuk dan Pagarawan, Kabupaten Bangka.





Para peserta vaksin yang datang, semuanya menggunakan masker dan diatur panitia sedemikian rupa agar posisi duduk mereka tetap berjarak sesuai protokol kesahatan Covid-19.





Antusiasme dari peserta yang datang untuk divaksin ke halaman rektorat UBB hari ini merupakan kejutan buat kami. Terima kasih kepada UBB, karena telah berhasil mensosialisasikan program vaksinasi ini kepada para civitas akademika UBB dan masyarakat yang tinggal di desa yang dekat dengan kampus, tambah Tafwit.





Humas UBB sempat berbincang dengan dua warga dari Desa Pagawaran yang datang langsung untuk divaksin, terkait dengan bagaimana tanggapan mereka yang diperbolehkan pihak kampus untuk vaksinasi di UBB.





Bapak Iskandar (45 tahun) dan Ibu Erna (30 tahun) merasa terbantu dengan dibukanya kesempatan kepada warga umum untuk divaksin di kampus UBB, sebab selama ini mereka memang sudah mencari ruang yang tepat dan dekat untuk bisa divaksin covid-19 ini. Berdasarkan info dari beliau berdua, bahwa pada vaksinasi hari ini, cukup banyak warga dari Desa Pagawaran yang datang untuk disuntik vaksin.





Sejak pagi tadi, saya lihat banyak warga pagarawan yang datang untuk disuntik vaksin di UBB hari ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada UBB dan Puskesmas Batu Rusa karena telah memberi ruang dan kemudahan bagi warga seperti kami untuk mendapatkan vaksin corona, ujar Ibu Erna, warga Pagarawan. (hz/humas)



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi