Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
02 Oktober 2021 | 02:01:58 WIB
MoU dengan Mongabay Indonesia, Rektor UBB: Sekitar 40% Dosen UBB Memfokuskan Kajian ke Isu-isu Lingkungan
Merawang, UBB— Isu-isu lingkungan memang harus sudah menjadi fokus kajian para intelektual di disiplin ilmu apa pun. Mengingat masalah lingkungan adalah salah satu masalah yang serius bagi kehidupan umat manusia di era kontemporer ini.
Kegiatan ataupun aktivitas usaha manusia di era ini hampir semuanya menyimpan resiko terhadap degradasi lingkungan, jika tidak secara serius diantisipasi. Mulai dari kegiatan pertambangan, deforestasi demi pembukaan perkebunan kelapa sawit yang masif, industri makanan modern yang boros terhadap penggunaan plastik, dan lain sebagainya.
Argumentasi berikut selaras dengan ungkapan atau gagasan dari Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB), Dr. Ibrahim, M.Si. saat memberikan sambutan pada kegiatan penandatangan MoU dengan Mongabay Indonesia yang kemudian dilanjutkan dengan Seminar “Jurnalisme Lingkungan”, pada Kamis, 30 Oktober 2021 di Balai Besar Peradaban, Gedung Rektorat UBB.
“Isu-isu lingkungan menjadi salah satu kajian utama para Civitas Akademika UBB. Sekitar 40% dosen UBB fokus studinya adalah bidang lingkungan, entah dilihat dari persepektif Ilmu Ekonomi, dilihat dari persepektif Teknik, perspektif Sosiologi, atau perspektif Hukum,” ucap Ibrahim dihadapan tim Mongabay Indonesia, para Wakil Rektor UBB dan mahasiswa perwakilan Ormawa yang hadir sebagai peserta di kegiatan ini.
“Sistem Neo Kapitalis yang membuka ruang lebih bebas dan mudah untuk para pengusaha dalam berinvestasi dan membangun perkebunan secara massif menggantikan hutan-hutan, juga mengoperasikan pertambangan, tidak jarang menyebabkan yang namnya agresi terhadap lingkungan. Oleh karenanya, kajian dengan perspektif yang pro terhadap green ekonomi dan green ekologis perlu diseriusi oleh para civitas akademika di UBB,” tambah Ibrahim.
Dalam memandang eksistensi Mongabay Indonesia selama ini, Dr. Ibrahim, M.Si. berpandangan bahwa, Mongabay telah mengambil peran untuk mendorong ekstraksi yang barangkali bersifat green ekonomi, dan green ekologis dengan cara menulis.
Mongabay sendiri memang dikenal sebagai NGO yang aktif mengandalkan media online untuk menditribusikan hasil kajian dan kritikan terhadap isu-isu lingkungan, baik di tingkat Lokal, Nasional dan Internasional.
Dr. Ritzky R. Sigit yang merupakan Head Operation Mongabay Indonesia yang juga betindak sebagai narasumber dalam sesi seminar “Jurnalisme Lingkungan” menegaskan, bahwa kerja sama ini adalah awal bagi Mongabay untuk mendorong agar publikasi ilmiah mengenai lingkungan yang dihasilkan para Civitas Akademika UBB bisa direproduksi menjadi tulisan Sains Populer.
“Tujuannya adalah agar tulisan-tulisan tersebut bias menjangkau audiens yang lebih besar dan luas,”pungkas Dr. Ritzky R. Sigit. (hz/humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi