Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
13 April 2022 | 05:36:46 WIB
Dies Natalis ke-16 UBB, Menuju Kampus Adaptif, Transformatif dan Produktif Melintasi Pandemi Covid
MERAWANG, UBB- Pagi hari tanggal 12 April 2022, di Balai Besar Peradaban, Gedung Rektorat Universitas Bangka Belitung (UBB) seperti ada sesuatu yang berbeda. Dekorasi ruangan yang begitu indah, juga aura euphoria yang begitu terasa.
Ternyata hal itu berkaitan dengan hari ulang tahun UBB ke-16 atau sidang senat terbuka dalam rangka memperingati dies natalis ke-16 UBB.
Di acara dies natalis tersebut, Rektor UBB Dr. Ibrahim, M.Si menyampaikan bahwa UBB harus menjadi kampus yang Adaptif, Transformatif dan Produktif, serta menjadi suatu visi bersama agar dapat berkembang menjadi lebih baik.
“Dengan adanya berbagai tantangan dan terlebih kondisi pandemi pada saat ini tentunya dapat dilewati dengan prinsip adaptif, dimana mampu mengelola berbagai tantangan dan perubahan menjadi sebuah kekuatan dan kemudian bertransformasi menuju kearah lebih baik dan pada outputnya dapat menghasilkan karya lebih produktif,” ucap Dr. Ibrahim M.si dalam acara sambutannya (Senin, 12/04/2022).
Dinyatakan oleh Dr. Ibrahim, M.Si terdapat empat tahapan besar yang perlu dicermati dari dies natalis ke-16 ini. Pertama, tepatnya 12 April 2006 UBB berdiiri sebagai sebuah univesitas yang tergabung dari beberapa perguruan tinggi swasta; Kedua, pada 19 November 2010 UBB resmi menjadi perguruan tinggi negeri bersamaan dengan bebagai kampus lainnya; ketiga, UBB resmi menyandang akreditasi institusi perguruan tinggi B pada 9 April 2019; keempat, pada 11 maret 2022 resmi memiliki program studi magister.
Selain itu, sejauh berdirinya UBB sampai dies natalis ke-16 saat ini, banyak program studi baru yang terus bertambah setiap tahunnya. Dari awalnya hanya terdapat 13 program studi dan sampai tahun ini telah terdapat 26 program studi aktif. Kedepannya lagi akan ada empat program studi baru di kampus kite.
“Melalui penambahan berbagai program studi baru ini, diharapkan adanya penambahan jumlah mahasiswa baru menjadi lebih banyak lagi, dimana pada tahun 2022 ini terdapat 5886 mahasiswa aktif dan tahun ini pula UBB akan menerima pendaftaran mahasiswa baru sebanyak 1995 mahasiswa, sedangkan tahun 2024 diharapkan mencapai 10.000 sesuai dengan penambahan program studi baru tadi,” ujar Dr. Ibrahim M.Si.
Keadaan itu menjadikan UBB telah mengupayakan dan mendukung tingkat partisipasi kasar pendidikan tinggi di Bangka Belitung untuk terus meningkat dari waktu ke waktu. Hal itu mengingat dari 17.000 alumni SMA/SMK di Bangka Belitung sebanyak 1.500-2.000 siswa masuk ke perguruan tinggi.
Dr. Ibrahim berharap menuju umur ke-17 UBB kedepannya nanti, kampus peradaban ini akan terus mendorong penambahan program studi, percepatan doktor, peningkatan jabatan fungsional, peningkatan publikasi dan adanya transformasi dari akreditasi BAN-PT ke akreditasi mandiri, serta dari borang tujuh ke borang sembilan.
“Agenda menuju sweet seventeen pada tahun 2023 mendatang, ada beberapa akselerasi yang bisa dilaksanakan secara maksimal berupa penambahan program studi tanpa mengabaikan manajeman mutu dan kualitas pembelajaran, mendorong percepatan doktor di UBB, kemudian jabatan fungsional secara berjenjang dan terus mendorong agar jumlah sitasi dan publikasi terus meningkat” ungkap Dr.Ibrahim M.Si dalam sambutannya.
Diharapkan pula, pada tahun 2023 nanti UBB dapat diperhitungkan dalam kancah internasional. Hal itu dikarenakan berbarengan dengan ulang tahun ke-16 ini, sudah adanya dorongan UBB untuk membangun jejaring internasional dan sedang merintis kerja sama serta kelas-kelas internasional.
“Tentunya sejauh ini pula, kita berharap pada tahun depan UBB sudah dapat diperhatikan dalam kancah global dan terus mendorong kerjasama serta kelas-kelas internasional, “ pungkasnya.
(IN/Humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi