+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Civitas Today

Universitas Bangka Belitung
11 Februari 2022 | 09:04:35 WIB


Kampus Butuh Mahasiswa Seperti Azza Faulin Gani


Saat ini, semakin banyak pihak yang menyadari kalau mahasiswa harusnya tidak terkungkung dengan aktivitas murni akademis atau kegiatan-kegiatan yang hanya tampak eksistensinya dalam lingkup kampus, melainkan mahasiswa juga harus melatih kepekaannya untuk memerhatikan, dan kemudian menunjukkan sikap terkait isu atau persoalan aktual yang terjadi di publik. Minimal mereka bisa memilih satu persoalan aktual di tengah masyarakat untuk diamati ataupun dikaji dengan fokus, lalu mempersoal dan membahas isu tersebut di pelbagai kesempatan atau ranah. Misalnya di event lomba menulis, melakukan orasi, membuat video di media sosial, dan bahkan saat diberi tugas oleh dosen—  mahasiswa bisa saja memilih untuk menjadikan isu atau persoalan yang menjadi fokusnya itu sebagai objek kajian tugasnya.

 

Mahasiswa di Universitas Bangka Belitung (UBB), tentu banyak yang memiliki karakteristik ataupun prinsip seperti itu, meski mungkin derajat keseriusan dalam mengimplementasikannya beragam. Ada yang sudah sangat concern, dan ada pula yang sekadar ingin tampak eksis sesekali. 

 

Salah satu mahasiswi UBB yang tampak memiliki karakteristik dan prinsip sebagaimana yang disinggung penulis tersebut adalah Azza Faulin Gani, mahasiswi Program Studi Akuntansi yang baru-baru ini berhasil meraih juara 3 di ajang “Women"s National Essay Competition”, yang diadakan oleh Sivitas Akademika Universitas Samudera, Aceh pada tanggal 15 Januari tahun ini.

 

Azza yang masih semester belia (semester 2) ini sudah berani mengatakan dirinya akan serius untuk fokus pada isu dan persoalan terkait dengan perempuan. Azza menginginkan setiap perempuan menyadari pentingnya kemampuan leadership. Dia juga fokus mendorong agar setiap perempuan berani speak up terkait kasus kekerasan yang kerap dialami kaumnya, dan kemudian bersama-sama mencari jalan keluar. Kepada tim humas UBB, Azza manyatakan, bahwa dirinya menyayangkan banyak generasi muda perempuan saat ini hanya mementingkan tampilan fisik dan menomorduakan pengembangan pola pikir dan sikap tangguh sebagai perempuan. 

 

Sejauh ini, untuk mewujudkan keinginan-keinginannya tersebut, Azza aktif mengikuti lomba menulis essai atau opini dengan mengangkat isu-isu perempuan. Ide-idenya tentang persoalan perempuan kerap disampaikan melalui orasi dan penulisan puisi. Tidak hanya ituIa bersama teman-temannya juga telah membentuk organisasi kecil-kecilan di Palembang (tempat tinggalnya), dikhususkan untuk perempuan yang ingin mempelajari tentang kepemimpinan. 

 

Dikatakan Azza, bahwa dirinya saat ini juga sedang berusaha mencari dan membangun relasi yang lebih luas untuk membantunya dalam merealisasikan keinginan akan adanya semacam sosialisasi rutin kepada masyarakat tentang bahaya kekerasan terhadap perempuan dan adanya upaya normalisasi persoalan ini di tengah masyarakat.

 

Sebuah Pembelajaran dari “Kisah” Azza

Teman-teman mahasiswa di kampus peradaban UBB, sekalipun masih di semester belia laiknya Azza, hemat penulis, sebagai mahasiswa memang perlu memiliki karakteristik yang peka dan mau fokus setidaknya pada satu persoalan aktual yang terjadi di tengah masyarakat, untuk kemudian diamati dan dibahas pada pelbagai ranah. Sebab, tak bisa dipungkiri, saat ini ada banyak sekali problem masyarakat atau publik yang menuntut peran mahasiswa hadir di dalamnya. Baik sebagai pengamat dan kemudian memberikan gagasan-gagasan melalui tulisan, maupun sebagai agen yang aktif di ranah praxis secara langsung, untuk memberikan kontribusi yang solutif. (Hz/humas)




Kabar Civitas Lainnya

Berita UBB