UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
04 April 2012 | 07:10:06 WIB
Gelatin Tulang Rawan Ikan Hiu
Ditulis Oleh : Ardiansyah Kurniawan
Dari pengamatan penulis, pasar ikan pangkalpinang setiap harinya menyisakan tidak kurang dari 50 kilogram sisa penanganan ikan hiu yang berupa tulang, isi perut dan kulit. Limbah ini seringkali digunakan sebagai pupuk tanaman atau bahan tambahan pakan ikan. Namun tingginya kadar NH3 pada sisa ikan hiu ini menjadikan pemanfaatan kurang optimal.
Penulis pada beberapa tahun yang lalu telah meneliti pemanfaatan tulang ikan hiu menjadi bahan yang lebih komersil dan bermanfaat. Produk yang dihasilkan dari tulang ikan hiu adalah gelatih ikan hiu yang dijamin halal. Mengapa perlu ditambahkan jaminan halal? Sebab sebagian gelatin yang ada dipasaran adalah gelatin yang diproduksi dari tulang babi, meskipun masih banyak gelatin yang tersedia dan diproduksi dari tulang sapi. Namun pemanfaatan tulang hiu sebagai gelatin dapat menjadi tantangan baru untuk memanfaatkan potensi di Kepulauan Bangka Belitung.
Tulang ikan hiu yang termasuk jenis tulang rawan mengandung kolagen, sehingga memungkinkan pemanfaatannya sebagai bahan baku gelatin (Ilyas dan Suparno, 1995). Gelatin memiliki berbagai kegunaan antara lain sebagai bahan pengental, stabilisator dan emulsifier (Poppe, 1999). Pada 1996-an mulai diteliti pemanfaatan tulang ikan hiu kea rah pengobatan kanker dan tumor dengan ditemukannya kandungan selenium, glikoaminoglikan dan kondroitin sulfat dalam tulang ikan hiu yang meningkatkan nilai guna tulang ikan hiu (Yudana, 1997).
Adapun proses pembuatan gelatin dari tulang ikan hiu adalah sebagai berikut :
Proses pembuatan gelatin dimulai dengan persiapan bahan baku dengan membersihkan tulang belakang ikan hiu dan dipotong dengan ukuran 1.52.0 cm. Tulang dapat dimanfaatkan menjadi gelatin baik dengan proses asam maupun basa (Poppe, 1999). Proses pembuatan gelatin menggunakan proses asam atau tipe A dikarenakan pada proses ini perendaman asam membutuhkan waktu lebih singkat, yaitu 1030jam, dibandingkan dengan proses basa atau tipe B yang membutuhkan waktu 510 minggu (Marchaban, 1992).
Potongan tulang hiu direndam dalam larutan HCl 4% selama 30 jam. Konsentrasi ini sesuai dengan hasil penelitian pendahuluan yaitu pada konsentrasi 1-3% sedikit dihasilkan gelatin dan pada konsentrasi 5% berwarna hitam, sedangkan konsentrasi HCl lainnya menghasilkan gelatin berwarna lebih terang.
Setelah 30 jam, tulang hiu diangkat dan dicuci dengan air mengalir. Tulang hiu yang telah mengembang yang merupakan kolagen terhidrolisis diekstraksi dengan metode Marchaban (1992) yaitu Ekstraksi pada suhu 55-65C selama 5 jam, Ekstraksi pada suhu 65-75C selama 5 jam dan Ekstraksi pada suhu 75-85C selama 5 jam.
Hasil ekstraksi disaring dengan kain saring untuk mendapatkan filtrate yang kemudian dikeringkan pada suhu 30-60C, kemudian digiling halus.
Dalam industri pangan, Gelatin biasanya digunakan sebagai salah satu bahan baku pembuatan permen, jeli dan es krim. Gelatin berfungsi sebagai pengental, stabilisator dan emulsifier. Zat gelatin yang tanpa kita sadari selalu dikonsumsi ini ternyata banyak sekali manfaatnya bagi tubuh kita. Seperti dikutip dari Pos Kota edisi 30 November 2009 sebagai berikut :
- Gelatin dapat bermanfaat untuk pertumbuhan otot dan metabolisme tubuh.
- Gelatin bisa menimbulkan rasa kenyang, sehingga bagus bagi anda yang sedang diet.
- Gelatin membantu menjaga keseimbangan tubuh.
- Gelatin yang mengandung protein kolagen tinggi, dapat membantu menjaga kulit anda agar tetap halus dan lembut.
- Gelatin juga dapat memperkuat akar rambut sehingga rambut tampak sehat dan bercahaya.
- Gelatin sangat baik bagi perkembangan kuku anda, karena dapat memperkuat kuku sehingga tidak mudah patah.
- Gelatin sangat baik untuk tulang anda, karena membantu menghasilkan zat glikoprotein dan asam amino prolin.
Penulis : Ardiansyah Kurniawan
Dosen FPPB UBB
Website : http://ardiansyah.ubb.ac.id
UBB Perspectives
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka
GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)
Kenalkan Bangka Belitung dengan Foto !
DNSChanger dan Kiamat Kecil Internet
Kebablasan Otonomi Daerah : Obral Izin Pertambangan
Tips Menjadi Jurnalis Online Sejati
Saatnya Mencontoh Sumber Energi Alternatif Brazil
LEGOWO DAN BERSATU MEMBANGUN BABEL
Berharap Gubernur Baru Babel Pro Perikanan
AYO MENULIS, MENULIS DAN MENULIS (SILAHTURAHMI KEILMUAN-Bagian 5)
Pendalaman Demokrasi Babel Menuju Demokrasi Substansial
KEPEMIMPINAN NASIONAL ANTI KORUPSI DALAM MENEGAKKAN KEDAULATAN HUKUM
Perangkingan Webometrics pada Universitas Sedunia
GUBERNUR BARU DAN PROGRAM KEPENDUDUKAN
ANALISIS HASIL PILGUB BABEL : ANTARA DE FACTO DAN DE YURE