UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
04 Februari 2013 | 14:00:07 WIB
JUAL BELI BERITA
Ditulis Oleh : Dwi Haryadi
Profesi wartawan, tidak hanya bertanggungjawab kepada perusahaan pers dimana dia bernaung, tetapi juga bertanggungjawab kepada publik. Kejujuran sangat dituntut atas berita dan fakta yang disampaikan. Kini pers tidak hanya sekedar penyampai berita, tetapi juga melakukan kontrol sosial, pengawas jalannya pembangunan dan turut mencerdaskan pembacanya. Jadi insan pers harus jauh dari kongkalingkong, amplop panas dan jual beli berita, jika memang kebebasan pers masih bermakna dan dijunjung tinggi.
Pentingnya Pers
Mengutip tulisan bangsawan dan pemikir Swiss Benyamin Constant (1767-1834) bahwa Dengan surat kabar kadang muncul kericuhan, tapi tanpa surat akan selalu muncul penindasan. Pemikiran ini secara tidak langsung menunjukkan sisi penting dari pers sebagai social control. Bahkan pers dinilai sebagai pilar ke empat dari demokrasi, setelah legislatif, eksekutif dan yudikatif. Mahfud MD pernah berujar bahwa ketiga pilar demokrasi kini sedang sakit dan hanya mempercayai pers. Menurutnya pers masih menjadi lembaga publik yang tetap memegang teguh kebenaran, dan dapat diandalkan untuk mengobati ketiga pilar demokrasi yang sedang sakit itu.
Melihat peran penting pers sebagai civil society tersebut, tentunya kita semua masih berharap dunia pers masih bersih, terbuka dan jujur dengan beritanya. Jangan ikut-ikutan sakit sebagaimana ketiga pilar demokrasi yang lain. Kebebasan pers yang bertanggungjawab harus tetap dijamin demi tegaknya demokrasi.
Usut Tuntas
Kasus di atas kini ada ditangan Kepolisian dan kita berharap perkara ini dapat diusut tuntas, sehingga yang bersalah harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dihadapan hukum. Bagi oknum wartawan, apabila yang dituduhkan kepadanya benar, tentu disamping kasus pemerasan juga telah melanggar Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Sementara terhadap oknum Dinas Kehutanan yang diduga terlibat, telah menyalahgunakan kekuasaan/kewenangan yang dimilikinya.
Apabila melihat dengan jeli, disamping kepolisian fokus dengan dugaan pemerasan dan pelanggaran pers, tidak menutup kemungkinan kasus ini melebar pula pada kasus yang lain. Pertama, apakah aktivitas pertambangan dalam kasus dugaan pemerasan tersebut memang legal atau bermasalah sebagaimana dimaksud oleh oknum wartawan, sehingga dia berani menjadikan hasil liputannya tersebut sebagai bahan tawar-menawar. Kedua, dalam rekaman disebut-sebut ada dugaan uang damai untuk 1 (satu) unit PC yang melibatkan oknum Polres. Dugaan ini tentunya harus ditelusuri dengan menggali informasi sebanyak mungkin dari pelaku yang mengatakannya. Apabila benar, maka harus diusut siapa oknum yang dimaksud agar dapat memberi efek jera dan menghilangkan stigma adanya oknum polisi yang membekingi illegal mining. Namun jika tidak, maka ini bentuk pencemaran institusi kepolisian. Semoga ini menjadi kasus yang terakhir dan insan pers semakin menjaga idealismenya, pelaku timah patuh aturan dan kepolisian terus dipercaya publik agar dapat bekerja sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat.
Opini bangkapos 4 februari 2013

Penulis : Dwi Haryadi
Dosen FH UBB dan Aktif di Ilalang Institute
UBB Perspectives
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka
GRAND DESIGN KEPENDUDUKAN (Refleksi Hari Penduduk Dunia)
Kenalkan Bangka Belitung dengan Foto !
DNSChanger dan Kiamat Kecil Internet
Kebablasan Otonomi Daerah : Obral Izin Pertambangan
Tips Menjadi Jurnalis Online Sejati
Saatnya Mencontoh Sumber Energi Alternatif Brazil
LEGOWO DAN BERSATU MEMBANGUN BABEL
Berharap Gubernur Baru Babel Pro Perikanan
AYO MENULIS, MENULIS DAN MENULIS (SILAHTURAHMI KEILMUAN-Bagian 5)
Pendalaman Demokrasi Babel Menuju Demokrasi Substansial
KEPEMIMPINAN NASIONAL ANTI KORUPSI DALAM MENEGAKKAN KEDAULATAN HUKUM
Perangkingan Webometrics pada Universitas Sedunia
GUBERNUR BARU DAN PROGRAM KEPENDUDUKAN