Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
12 Oktober 2021 | 15:52:12 WIB
UBB Lahirkan 370 Sarjana, Ini Daftar Lulusan Terbaiknya
Merawang, UBB-- Universitas Bangka Belitung (UBB) kembali melangsungkan wisuda dengan cara Walk Thru dengan pusat lokasi di halaman Gedung Rektorat UBB (Selasa, 12/10/21) .
Di wisuda kali ini, UBB berhasil melahirkan 370 Sarjana, dengan rincian; Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sebanyak 33 Sarjana, Fakultas Hukum berjumlah 67 Sarjana, Fakultas Ekonomi sejumlah 115 Sarjana, Fakultas Teknik 94 Sarjana, serta Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi (FPPB) sebanyak 61 Sarjana.
Dari FISIP, yang menjadi lulusan terbaik adalah Wisudawati atas nama Olla Velanda (Jurusan Ilmu Politik) dengan IPK 3,83 dan mendapatkan predikat lulus dengan sangat memuskan. Sementara dari Fakultas Hukum atas nama Shindy Alvionita Ayros, dengan IPK 3,66, lulus dengan pujian.
FPPB sendiri melahirkan seorang Wisudawati terbaik yang mendapatkan predikat lulus degan pujian, atas nama Firsty Vanezza Gabriella (Jurusan Biologi), dengan IPK sebesar 3,82. Sementara di Fakultas Teknik, lulusan terbaiknya diraih oleh Anis Narohma (Jurusan Kimia) dengan IPK 3,56, dan mendapatkan predikat lulus dengan pujian. Fakultas Ekonomi ada Hilda Melia (Jurusan Manajemen) dengan raihan IPK tertinggi se-UBB, yakni 3,91 lulus dengan pujian.
Pada acara seremonial Wisuda UBB ke XXIII ini, Rektor UBB, Dr. Ibrahim, M.Si menyinggung pentingnya peran orang tua pada diri para Wisudawan. Menurut Beliau, kebanyakan orang tua bahkan sanggup mengorbankan keinginan mereka demi pendidikan anaknya.
“Sekalipun teman-teman sudah menyandang gelar Sarjana dan mungkin nanti sampai gelar Master dan bahkan Doktor, jangan sekali-kali meremehkan apalagi meninggalkan orang tua kita yang pendidikannya tidak seberuntung kita. Karena Saya yakin, ada keringat, kesusahan, perngorbanan dan lelah mereka yang menyertai kesuksesan Anda meraih gelar-gelar tersebut,” ungkap Rektor Ibrahim.
Selain itu, Ibrahim juga berpesan kepada para Wisudawan/Wisudawati, setelah diwisuda ini jangan pernah berhenti belajar.
“Belajar itu tak kenal waktu, juga tak kenal ruang. Belajar bisa dilakukan di mana saja dan dari sumber apa saja,” tutur Ibrahim.
Mewakili para wisudawan UBB ke XXIII, Olla Velanda pada pidatonya juga menegaskan betapa pentingnya peran orang tua dalam pencapaian dirinya dan beberapa Wisudawan/Wisudawati yang Ia kenal. Sembari terisak karena teringat dengan perjuangan orang tuanya, Olla berpesan kepada teman-teman seperjuangannya untuk terus semangat dan berani mencoba hal-hal positif setelah selesai dari UBB ini.
Jikapun gagal, bagi Olla hal itu bukan akhir, melainkan hanya pertanda bahwa kita harus mencoba kembali dengan upaya dan persiapan yang lebih matang.
Berikut daftar Lulusan Terbaik dari masing-masing Program Studi yang ada di UBB:
NO | Nama | Program Studi | IPK | Predikat |
1 | Syafrudin | Teknik Mesin | 3,32 | Sangat Memuaskan |
2 | Nada Fitsa Alfazumi | Teknik Elektro | 3,58 | Dengan Pujian |
3 | Billy Andriko | Teknik Pertambangan | 3,18 | Sangat Memuaskan |
4 | Dinda Oktaverina | Teknik Sipil | 3,82 | Sangat Memuaskan |
5 | Evi J | Fisika | 3,52 | Dengan Pujian |
6 | Anis Nurohma | Kimia | 3,56 | Dengan Pujian |
7 | Seftika Indriyani Tanjung | Agroteknologi | 3,66 | Dengan Pujian |
8 | Wisnu Ariyanto | Manajemen Sumber Daya Periaran | 3,75 | Dengan Pujian |
9 | Firsty Vanezza Gabriella | Biologi | 3,82 | Dengan Pujian |
10 | Annisa Pradnya Paramith | Agribisnis | 3,69 | Dengan Pujian |
11 | Mega Juni | Akuakultur | 3,73 | Dengan Pujian |
12 | Rita Yulianti | Akuntansi | 3,86 | Dengan Pujian |
13 | Hilda Melia | Manajemen | 3,91 | Dengan Pujian |
14 | Sella Agustina | Ekonomi | 3,82 | Dengan Pujian |
15 | Shindy Alvionita Ayros | Hukum | 3,66 | Dengan Pujian |
16 | Alfin Dwi Rahmawan | Sosiologi | 3,55 | Sangat Memuaskan |
17 | Olla Vellanda | Ilmu Politik | 3,83 | Sangat Memuaskan |
18 | Sudiansyah | Sastra Inggris | 3,46 | Sangat Memuaskan |
(Hz/Humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi