Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
11 Februari 2022 | 09:04:35 WIB
Kampus Butuh Mahasiswa Seperti Azza Faulin Gani
Saat ini, semakin banyak pihak yang menyadari kalau mahasiswa harusnya tidak terkungkung dengan aktivitas murni akademis atau kegiatan-kegiatan yang hanya tampak eksistensinya dalam lingkup kampus, melainkan mahasiswa juga harus melatih kepekaannya untuk memerhatikan, dan kemudian menunjukkan sikap terkait isu atau persoalan aktual yang terjadi di publik. Minimal mereka bisa memilih satu persoalan aktual di tengah masyarakat untuk diamati ataupun dikaji dengan fokus, lalu mempersoal dan membahas isu tersebut di pelbagai kesempatan atau ranah. Misalnya di event lomba menulis, melakukan orasi, membuat video di media sosial, dan bahkan saat diberi tugas oleh dosen— mahasiswa bisa saja memilih untuk menjadikan isu atau persoalan yang menjadi fokusnya itu sebagai objek kajian tugasnya.
Mahasiswa di Universitas Bangka Belitung (UBB), tentu banyak yang memiliki karakteristik ataupun prinsip seperti itu, meski mungkin derajat keseriusan dalam mengimplementasikannya beragam. Ada yang sudah sangat concern, dan ada pula yang sekadar ingin tampak eksis sesekali.
Salah satu mahasiswi UBB yang tampak memiliki karakteristik dan prinsip sebagaimana yang disinggung penulis tersebut adalah Azza Faulin Gani, mahasiswi Program Studi Akuntansi yang baru-baru ini berhasil meraih juara 3 di ajang “Women"s National Essay Competition”, yang diadakan oleh Sivitas Akademika Universitas Samudera, Aceh pada tanggal 15 Januari tahun ini.
Azza yang masih semester belia (semester 2) ini sudah berani mengatakan dirinya akan serius untuk fokus pada isu dan persoalan terkait dengan perempuan. Azza menginginkan setiap perempuan menyadari pentingnya kemampuan leadership. Dia juga fokus mendorong agar setiap perempuan berani speak up terkait kasus kekerasan yang kerap dialami kaumnya, dan kemudian bersama-sama mencari jalan keluar. Kepada tim humas UBB, Azza manyatakan, bahwa dirinya menyayangkan banyak generasi muda perempuan saat ini hanya mementingkan tampilan fisik dan menomorduakan pengembangan pola pikir dan sikap tangguh sebagai perempuan.
Sejauh ini, untuk mewujudkan keinginan-keinginannya tersebut, Azza aktif mengikuti lomba menulis essai atau opini dengan mengangkat isu-isu perempuan. Ide-idenya tentang persoalan perempuan kerap disampaikan melalui orasi dan penulisan puisi. Tidak hanya itu, Ia bersama teman-temannya juga telah membentuk organisasi kecil-kecilan di Palembang (tempat tinggalnya), dikhususkan untuk perempuan yang ingin mempelajari tentang kepemimpinan.
Dikatakan Azza, bahwa dirinya saat ini juga sedang berusaha mencari dan membangun relasi yang lebih luas untuk membantunya dalam merealisasikan keinginan akan adanya semacam sosialisasi rutin kepada masyarakat tentang bahaya kekerasan terhadap perempuan dan adanya upaya normalisasi persoalan ini di tengah masyarakat.
Sebuah Pembelajaran dari “Kisah” Azza
Teman-teman mahasiswa di kampus peradaban UBB, sekalipun masih di semester belia laiknya Azza, hemat penulis, sebagai mahasiswa memang perlu memiliki karakteristik yang peka dan mau fokus setidaknya pada satu persoalan aktual yang terjadi di tengah masyarakat, untuk kemudian diamati dan dibahas pada pelbagai ranah. Sebab, tak bisa dipungkiri, saat ini ada banyak sekali problem masyarakat atau publik yang menuntut peran mahasiswa hadir di dalamnya. Baik sebagai pengamat dan kemudian memberikan gagasan-gagasan melalui tulisan, maupun sebagai agen yang aktif di ranah praxis secara langsung, untuk memberikan kontribusi yang solutif. (Hz/humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi