+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
01 April 2008 WIB


ADA ASSESOR DI UBB


ADA ASSESOR DI UBB
“ Hidup harus bermanfat bagi orang lain” itulah motto hidup bagi seorang I Made Andik Setiawan, S.ST. M.Eng. Pria yang bergabung dengan Polman Timah sejak 15 April 1996 lalu memulai karir akademik sebagai seorang dosen pada Prodi Teknik Elektronika. Selama 11 tahun berkecimpung dalam bidang yang sama. Kalau bicara dunia pendidikan tinggi, Ayah dua orang anak ini sudah makan asam garamnya.

Tak heran pula bila pria yang akrab disapa Pak Made ini dipilih menjadi assesor BAN-PT. sebab salah satu prasyarat menyandang status ini antara lain sebagai dosen di program studi tersebut lebih dari 10 tahun dan berasal dari program studi yang mendapatkan akreditasi terbaik (Akreditasi A) termasuk Prodi Teknik Elektronika Polman Timah – UBB. Pria kelahiran Surabaya pada 3 Juli 1973 ini telah memenuhi syarat dan lolos seleksi untuk menjadi seorang assesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Seorang assesor adalah pakar dalam disiplin ilmu atau bidang studi tertentu yang merupakan anggota staf akademik dari suatu perguruan tinggi atau anggota asosiasi profesi atau perusahaan tertentu, yang ditunjuk dan diberi tugas oleh BAN-PT untuk melaksanakan penilaian di tempat (desk evaluation) dan visitasi ke lokasi program studi terkait, sebagai salah satu tahap/bagian dari keseluruhan proses akreditasi. Dalam hal ini I Made Andik Setiawan adalah asesor untuk Program diploma (D-I, D-II, D-III, dan D-IV). Mengingat peran tim assesor sangat penting dalam menetapkan hasil penilaian akreditasi, maka mereka harus direktur, diseleksi dan dilatih secara khusus, sehingga dapat memenuhi persyaratan akademik, professional, social dan pribadi yang ditentukan oleh BAN-PT

Sedangkan Akreditasi adalah proses penilaian terhadap perguruan tinggi dan program-program studinya melalui pengkajian, asessmen dan audit mengenai kinerja, keadaan, dan perangkat pendidikannya, berdasarkan kriteria dan standar yang telah disepakati, yang terarah kepada penjaminan mutu (quality assurance), perbaikan mutu (quality improvement), peningkatan mutu (quality enhancement), dan pengendalian mutu (quality control) perguruan tinggi/program studi yang bersangkutan. Menurut situs BAN-PT, sejak tahun 1996 sampai tahun 2002 sudah dilakukan penilaian sebanyak tujuh tahap kegiatan akreditasi dan reakreditasi meliputi kurang lebih 6.777 program studi untuk program Diploma, Sarjana, Magister, dan Doktor;

UBB patut berbangga diri sebab Staff pengajarnya adalah salah satu dari 600 assesor dari berbagai peer grup bidang studi yang ditunjuk oleh BAN – PT untuk menilai kualitas akademis sebuah program studi di Perguruan Tinggi se-Indonesia. Pak Made yang juga seorang Kepala BAPSI mengharapkan agar hal ini dapat menjadi nilai tambah bagi UBB dan sekaligus mempercepat kemajuan yang akan dicapai. Selamat.



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi