+62 (0717) 422145 Senin-Jumat: 07.30 - 16.00 WIB
Link Penting UBB

Kabar UBB

Universitas Bangka Belitung
02 September 2021 | 13:25:23 WIB


Rektor UBB: Jabatan Seyogyanya Dimaknai sebagai The Great Opportunity Bukan The Great Achievement


Foto berita Rektor UBB: Jabatan Seyogyanya Dimaknai sebagai The Great Opportunity Bukan The Great Achievement

Balunijuk, UBB Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB), Dr. Ibrahim, M.Si., secara resmi melantik 1 orang Dosen atas nama Ir. Eddy Jajang J. Atmaja, M.M. sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja; 6 Dosen atas nama Dr. Diana Anggraeni, S.S, M.Hum, Herry Marta Saputra, S.P., M.Si., Ratih Purwasih, S.P., M.Si., Herdiyanti, S.Sos., M.Si., Bob Morison Sigalingging, S.S., M.Hum., dan Bahjatul Murtasidin, S.I.P., M.Si. sebagai Dosen dengan Tugas Tambahan (dengan masa jabatan sampai Desember 2021); Serta 7 Dosen atas nama Muhammad Syaiful Anwar, S.H., L.L.M, Ndaru Satrio, S.H., M.H., Rafiqa Sari, S.H., M.H., Rahmat Robuwan, S.H., M.H., Monica Kharisma Swandi, S.Si., M.Si., Tri Kusmita, S.Si., M.Sc., dan Winanda Kusuma, S.H., M.H. sebagai Dosen yang memperoleh status Pengangkatan Pertama dalam Jabatan Fungsional.





Pada acara Pelantikan yang berlangsung di Ruang Balai Besar Peradaban, Gedung Rektorat tersebut (Rabu, 01/09/21), Ibrahim selaku Rektor, selain berpesan agar rotasi jabatan yang terjadi tidak memunculkan turbulensi yang terlalu besar, Beliau juga menegaskan, jabatan yang dipegang para dosen sekarang harus dimaknai sebagai the great opportunity, bukan sebagai the great achievement.





Maksudnya, jabatan tersebut seyogyanya harus dijadikan sebagai kesempatan untuk membuktikan bahwa kita bisa, kesempatan untuk membuktikan kita mau bekerja, dan kesempatan menunjukkan bahwa kita adalah orang yang tepat untuk menduduki posisi yang diamanahkan.





Kalau jabatan yang diamanahkan sekarang dianggap sebagai the great achievement, maka kerapkali yang bersangkutan hanya akan merayakannya, sementara yang disuruh bekerja adalah bawahan, ungkap Ibrahim.





Selanjutnya, Ibrahim juga berpesan kepada para dosen yang meraih status jabatan fungsional pertama, bahwa jabatan fungsional itu diibaratkan seperti surat izin mengajar.





Jabatan fungsional bisa kita anggap sebagai surat izin mengajar, makanya dengan adanya jafung (jabatan funfgsional), teman-teman bisa ke serdos, lalu akan dibayar kelebihan jam mengajar, kemudian teman-teman Dosen juga bisa membimbing skripsi , serta bisa menduduki banyak jabatan akademik lainnya, tambah Ibrahim





Jadi untuk teman-teman sekalian, selamat. Langkah pertama telah dimulai. Saya berharap, selesai ini teman-teman atur skenario kapan mau beralih ke lektor 200 atau bahkan ke lektor 300, dan kapan akan studi lanjut S-3. Teman-teman harus bekerja dengan visi atau target, pungkas-nya. (Hz/Humas)



UBB Perspectives

Juga Untuk Periode Berikut

Untuk Periode Berikut

Stereotipe Pendidikan Feminis

Urgensi Perlindungan Hukum Dan Peran Pemerintah Dalam Menangani Pekerja Anak Di Sektor Pertambangan Timah

Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Asam Laktat Asal Ikan Mujair (Oreochromis mossambicus) yang Berpotensi Sebagai Probiotik

Pemanfaatan Biomikri dalam Perlindungan Lingkungan: Mengambil Inspirasi dari Alam Untuk Solusi Berkelanjutan

FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK

MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN

Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung

Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban

Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa

Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung

Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial

Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas

Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana

Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?

Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE

UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?

Membangun Kepercayaan dan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak Melalui Peningkatan Kualitas Pelayanan Serta Transparansi Alokasi Pajak

Peran Generasi Z di Pemilu 2024

Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi

Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung

Peran Pemerintah Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Protein Hewani Melalui Pemanfaatan Probiotik dalam Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (Siska)

TIMAH “BERPERI”

Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?

Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong

Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental

Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia

Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK

HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?

Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?

Jalan Ketiga bagi Sarjana

Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum

SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM

Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi

Merebut Hati Gen Z

Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru

Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi

PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)

Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan

PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA

Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi

Xerosere* Bangka dan UBB

Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan

SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?

RELASI MAHA ESA DAN MAHASISWA (Refleksi terhadap Pengantar Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum)

KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA

Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus

Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai

Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi