Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
10 September 2021 | 08:16:20 WIB
3 Profesor Hukum Ternama Hadir Berbagi Ilmu di UBB
Merawang, UBB Ada yang spesial dari perhelatan Seminar Hukum dan Publikasi Nasional (Serumpun) III dengan tema Pembangunan Hukum Berkeadilan di Era Society 5.0 dan Kebiasaan Baru, yang digagas oleh Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung (UBB) tahun 2021 ini. Bagaimana tidak, fakultas yang dinakhodai Dr. Dwi Haryadi, M.H. ini bisa menghadirkan 3 sosok Profesor ternama bidang Hukum di Indonesia dalam satu kegiatan.
Beliau adalah Prof. Dr. Saldi Isra, S.H., M.P.A. (Hakim Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia) yang memberikan Welcome Speech pada kegiatan, Prof. Dr. Mukti Jajar Nur Dewata, S.H., M.Hum. (Ketua Komisi Yudisial Republik Indonesia) selaku Narasumber I, dan Prof. Dr. Eddy Sharif Hiariej, S.H., M.Hum. (Wakil Menteri Hukum dan HAM) Narasumber II. Selain itu, hadir juga Kombes Pol J. Permadi Wibowo, S.I.K., M.H. (Kabid Hukum Polda Kep. Bangka Belitung) sebagai Narasumber III di seminar yang berlangsung hybrid ini, yakni melalui Zoom Meeting dan berlangsung terbatas di Balai Besar Peradaban Rektorat UBB (Kamis, 09/09/21).
Seminar yang dimoderatori oleh Bunga Permatasari, S.H., M.H (Dosen Prodi Hukum) ini, juga dihadiri secara langsung oleh Rektor UBB, Dr. Ibrahim, M.Si. berserta jajaran pimpinan UBB lainnya, dan para Dekan dari lima Fakultas yang ada di UBB.
Ketika memberikan sambutan, Dr. Ibrahim, M.Si. selaku Rektor UBB menyampaikan, bahwa disrupsi teknologi yang berjalan dengan cepat dan begitu massifnya ini telah menimbulkan banyak implikasi. Salah satunya, banyak orang yang mengkhawatirkan norma-norma hukum berjalan cukup lambat dibandingkan perkembanagan sosial kemasyarakatan.
Oleh karenanya menurut Beliau, tantangan besarnya adalah bagaimana norma-norma hukum bisa berjalan adaptif dengan cepat untuk merespon perubahan-perubahan yang terjadi secara massif seperti yang sama-sama kita rasakan hari ini.
Melalui konferensi Serumpun yang digagas Fakultas Hukum UBB ini, akan banyak gagasan yang nantinya digabungkan untuk kemudian menjadi masukan konstruktif bagi lembaga hukum di Indonesia, ungkap Dr. Ibrahim, M.Si.
Sementara itu, Dr. Dwi Haryadi, M.H., selaku Dekan Fakultas Hukum, mengingatkan bahwa era pandemi ini telah membuat banyak proses hukum beralih ke sistem online (termasuk sidang secara online, juga saksi didatangkan secara online), sehingga hal ini menjadi tantangan baru bagi dunia hukum saat ini dan ke depannya.
Selama seminar berlangsung, persoalan yang diungkapkan oleh Rektor UBB dan Dekan Fakultas Hukum tersebut menjadi terjawab semuanya oleh 3 Narasumber yang dihadirkan.
Prof. Eddy Eddy Sharif Hiariej selaku narasumber yang diberi kesempatan pertama, berbicara bagaimana pentingnya memahami fungsi mendasar dari hadirnya hukum, yakni mengatur tata kehidupan masyarakat, menyelesaikan sengketa atau perkara yang timbul di masyarakat, fungsi adaptatif (artinya disesuaikan dengan perkembangan zaman), dan fungsi pencatatan. Aplikasi kontekstual dari fungsi hukum Adaptatif menjadi penekanan Beliau ketika berbicara hukum di era pandemi saat ini.
Adapun Prof. Dr. Mukti Jajar Nur Dewata, S.H., M.Hum yang hadir secara langsung di kampus UBB, lebih fokus berbicara tentang bagaimana Pembangunan Hukum dalam Merawat Integritas Peradilan dan Etika Hakim. Sementara Kombes Pol J. Permadi Wibowo, S.I.K., M.H. lebih menyoroti bagaimana Perwujudan Pembangunan Hukum Berkeadilan, dan Tantangan Kepolisian RI di Masa Kini dan Masa Depan.
Dalam seminar nasional yang berlangsung dari pukul 08.00 WIB s.d. 11.30 WIB ini, banyak peserta yang antusias untuk berdiskusi dengan narasumber, baik yang hadir secara langsung ataupun yang hadir melalui aplikasi Zoom Meeting.
Menurut keterangan Dr. Dwi Haryadi, M.H., peserta dalam seminar dan konferensi Serumpun III tahun 2021 ini sangat beragam. Ada yang dari UGM, kemudian pihak Mahkamah Konstitusi RI, Universitas Tarumanegara, serta para Civitas Academica ataupun peneliti dari berbagai kampus yang ada di Indonesia. (hz/humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi