Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
20 Oktober 2021 | 22:32:49 WIB
FISIP UBB Kembali Gelar Konferensi Berskala Internasional
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung di kesempatan keduanya kembali berhasil melaksanakan kegiatan berskala internasional dalam rupa 2nd International Conference on Social, Politics, and Humanities 2021 (The 2nd ICoSoPH 2021). Kegiatan ini berlangsung secara virtual selama dua hari, yakni 14-15 Oktober 2021. Peserta yang hadir dalam dua hari penyelenggaraan konferensi internasional ini kurang lebih mencapai 100 peserta yang terdiri dari pemakalah dan partisipan yang berasal dari dalam dan luar negeri. Melihat jumlah tersebut, pemakalah yang mempresentasikan artikelnya pada ICoSoPH tahun ini di kedua hari penyelenggaraan konferensi berjumlah 55 penyaji yang tersebar dari berbagai institusi pendidikan tinggi, baik dari kalangan akademisi (dosen dan mahasiswa) maupun praktisi pendidikan.
Turut hadir memberikan sambutan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dr. Diana Anggraeni, S.S, M.Hum. Beliau sangat bersyukur karena konferensi internasional FISIP UBB tahun ini dapat digelar di tengah perjuangan masyarakat dunia untuk bangkit dan memulihkan diri dari terpaan Pandemi Covid-19. Diana menekankan bahwa salah satu bentuk pengejawantahan Tridarma PT adalah forum konferensi internasional, tempat para akademisi dan praktisi pendidikan berkumpul untuk saling berbagi kebaruan disiplin di bidang ilmu-ilmu humaniora. Sementara itu, Rektor Universitas Bangka Belitung, Dr. Ibrahim, M.Si., yang juga hadir sekaligus membuka acara dalam sambutannya menuturkan bahwa tema konferensi tahun ini, yaitu “Delivering Research Trends on Social, Politics and Humanities in the Light of New Normal” sangatlah relevan dengan berbagai isu terkini yang kental dengan situasi Kenormalan Baru pascatingginya angka kasus Covid-19 di masa pandemi, tentunya dengan perspektif yang berbeda-beda. “Saya berharap konferensi ini dapat menjadi titik tolak pengamatan sejauh mana perkembangan ilmu-ilmu sosial terkini di seluruh dunia dalam situasi Kenormalan Baru,” ungkap Ibrahim. Beliau pun berharap penyelenggaraan agenda yang sama di tahun depan dapat dilangsungkan secara luring agar nantinya para presenter memiliki kesempatan untuk merasakan eksotisme Pulau Bangka. Artikel-artikel ilmiah yang dipresentasikan pada the 2nd ICoSoPH 2021 akan dipublikasikan pada NXT Proceedings (Copernicus Indexed) dan beberapa Jurnal Ilmiah Nasional Terindeks Sinta 2-6.
The 2nd ICoSoPH 2021 menghadirkan empat orang Keynote Speaker, yakni pertama Dr. Changzoo Song dari University of Auckland, Selandia Baru dengan presentasi The Advantage of Transnational Coethnic Networks: Korean Chinese Entrepreneurship in Innovating and Globalizing the Xinjiang-Style BBQ Lamb-Skewer Business. Dr. Song menyampaikan bahwa perbedaan budaya dalam suatu negara dapat berbeda-beda sesuai dengan agama dan adat istiadat yang diterima di masyarakat tersebut. Dari sudut pandangnya, beliau secara eksplisit mengungkapkan bagaimana jajanan Korea-Cina telah membawa semangat identitas nasional bagi kelompok etnis di Korea Selatan dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda melalui kewirausahaan, menjadikannya sebagai reuni budaya di antara yang berbeda, yaitu ras yang tinggal di wilayah tersebut. Kedua, Prof. MMag. Dr. Eva Maria Hirzinger-Unterrainer dari University of Innsbruck, Austria menguraikan Does a Cross-Linguistic Teacher Education Program Have an Impact on Teachers’ Beliefs on Multilingualism? Prof. Hirzinger-Unterrainer menyebutkan dalam kajiannya poin utama dalam pengajaran bahasa, yaitu keyakinan tentang pengajaran multibahasa di dalam kelas English for Foreign Language (EFL) membuat guru/dosen sangat percaya diri dalam mengembangkan ruang kelas lintas bahasa tempat siswa dari beragam latar belakang budaya berbeda untuk dapat merasakan suasana multikultural di kelas EFL. Hal ini terbukti melalui penerapan kurikulum yang melibatkan konsep buku teks yang akan memberikan peluang besar bagi dosen dalam mengadopsi model proses belajar mengajar ini.
Ketiga, Prof. Dwia Aries Tina Pulubuhu, M.A. dari Universitas Hasanuddin, Indonesia mengelaborasi Enhancing Social Capital for the Quality of Social Economic Development in the Digitalization Era. Beliau menekankan modal sosial perlu diperkuat di zaman digitalisasi seperti sekarang ini mengingat pembangunan sosial ekonomi masyarakat pun menghadapi tuntutan yang semakin besar dalam peningkatan kualitas. Modal sosial dimulai dari rasa empati, kemudian dari empati berlanjut pada kemunculan tenggang rasa. Lebih jauh, untuk memperbarui sistem dari 4.0 ke 5.0, kita tidak bisa mengabaikan faktor kemajuan internet. Saat ini semua orang dapat menjadi leader karena kemudahan akses internet. Akan tetapi, leader seperti apa kita nantinya, itu kembali lagi kepada kita sendiri dan lingkungan sosial tempat kita bertumbuh. Untuk menjadi “leader” atau trend setter diperlukan juga karakter yang kuat supaya tidak tergerus globalisasi. “Jangan sampai, kita sibuk go public tapi tidak punya karakter atau kehilangan identitas juga budaya kita.” ujarnya. Terakhir, Assoc. Prof. Dr. habil. Anna Kerchy dari University of Szeged, Hungaria mengangkat isu Current Trends in Children’s and Young Adult Literature Analytical Approaches to Fairy-Tale Cultures and Media. Dr. Kerchy mengingatkan para audiens untuk lebih mendekatkan anak-anak dan orang-orang muda pada perkembangan media dan budaya sastra anak melalui transmedia. Anak-anak generasi pascamilenial mampu merekonstruksi ulang konsep dongeng menurut pengalaman yang mereka miliki saat ini (metafictional additions) sehingga perubahan arah dan posisi karya sastra anak serta remaja saat ini terjadi dalam sebuah panggung pergeseran ekologi media.
Bob Morison Sigalingging selaku Ketua Panitia ICoSoPH 2021 mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang telah mendukung dan berkontribusi pada kegiatan ini, semoga kegiatan The 2nd ICoSoPH 2021 ini dapat memfasilitasi para peneliti di seluruh dunia dalam ruang diskusi ekslusif yang menghasilkan pemikiran-pemikiran baru yang mampu menjawab tantangan global terkait perkembangan ilmu-ilmu humaniora dalam beberapa tahun ke depan.
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi