Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
Kabar UBB
Universitas Bangka Belitung
18 Februari 2022 | 06:35:17 WIB
4 Mahasiswa UBB Ini Terima Beasiswa Vivian Gordon Bowden Education Prize dari Australia
Merawang, UBB— Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams menyerahkan secara langsung Beasiswa Vivian Gordon Bowden Education Prize kepada 4 Mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) di Balai Besar Peradaban Gedung Rektorat UBB, pada Kamis (17/2/2022).
4 Mahasiswa tersebut adalah Nurul Aliefia Zettira (Program Studi Sastra Inggris), Idil Pramuja (Program Studi Manajemen), Anggelia Syahputri (Program Studi Akuntansi), dan Yudha Kurniawan (Program Studi Hukum). 2 Mahasiswa atas nama Nurul Aliefiya Zettira dan Idil Pramuja merupakan penerima beasiswa Vivian Gordon untuk tahun 2021, namun penyerahan beasiswa secara simboliknya oleh Duta Besar Australia baru bisa dilakukan tahun ini bersamaan dengan Anggelia dan Yudha sebagai penerima beasiswa tahun 2022, dikarenakan pandemi Covid-19 yang memuncak pada tahun 2021 kemarin.
Penny Wiiliams selaku Duta Besar Autralia untuk Indonesia mengatakan bahwa, beasiswa ini diberikan setiap tahun sebagai bentuk untuk mengenang jasa dan pengorbanan Bapak Vivian Gordon Bowden sebagai satu di antara sejumlah Diplomat Australia yang memiliki sejarah khusus di Pulau Bangka.
“Sayangnya tahun lalu tidak memungkinkan bagi kami untuk datang langsung ke sini. Namun saya senang sekali akhirnya tahun ini bisa datang langsung ke Indonesia dan khususnya ke Bangka Belitung,” ungkap Penny Williams dalam Bahasa Indonesianya yang sangat fasih dan lancar.
“Saya harap beasiswa ini dapat memberikan kontribusi kepada mahasiswa untuk meraih cita-cita di masa yang akan datang, semoga sukses,” tambahnya.
(Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams saat memberikan sambutan pada acara penyerahan Beasiswa Vivian Gordon Bowden Education Prize, di Balai Besar Perdaban, Gedung Rektorat UBB)
Dia juga menginginkan kerja sama antara Pemerintah Australia dan Indonesia di berbagai bidang, seperti pendidikan hingga pariwisata dapat terus berkelanjutan di tahun-tahun berikutnya.
Pada sambutannya, Penny William tidak lupa untuk menceritakan bagaimana pentingnya hubungan dua negera yang bertetangga ini, yakni Australia dan Indonesia sejak masa awal kemerdekaan Indonesia.
“Australia adalah salah satu negara asing pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia. Setelah 7 minggu Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, Australia sudah mengirim diplomatnya, dan bahkan sebagai bentuk dukungannya untuk kemerdekaan Indonesia, Australia memboikot ratusan kapal Belanda yang transit di Australia ketika mau menuju Indonesia (24 September 1945),” ucapnya
Kehadiran Duta Besar (Dubes) Australia untuk Indonesia Penny Williams dan rombongan ini mendapatkan sambutan hangat dari Rektor UBB, Dr. Ibrahim., M.Si., para Wakil Rektor serta beberapa Sivitas Akademika UBB yang turut hadir secara langsung di Balai Besar Peradaban, Gedung Rektorat UBB.
Pada sambutannya dalam berbahasa Inggris, Rektor Ibrahim mengungkapkan bahwa kita perlu belajar dari Australia terkait bagaimana mereka mengenang pengorbanan dan jasa para pahlawan ataupun the founding father negara mereka, bagaimana mengapresiasi jasa-jasanya serta kita perlu belajar bagaimana cara mereka menghargainya.
Rektor Ibrahim juga menjelaskan, sudah sejak kurang lebih lima tahun, UBB selalu menerima alokasi kuota beasiswa Vivian Gordon sebanyak 2 orang. Baginya, yang terpenting dari adanya beasiswa ini bukan jumlah uang yang diberikan, melainkan nilai yang ada di dalamnya.
Di sisi lain, Rektor Ibrahim menilai bahwa beasiswa ini sangat bergengsi, selain karena jumlah nominal tetapi jumlah penerima yang terbatas sehingga seleksinya sangat ketat.
“Pengurus beasiswa melakukan seleksi yang kompetitif. Jadi, kita hanya mengirimkan nama-nama yang mendaftar, lalu kedutaaan besar Australia di Jakarta yang akan memutuskan yang menerimanya," ujar Ibrahim.
"Jika ingin mendapatkan beasiswa ini, mahasiswa harus memiliki kontribusi di tengah-tengah masyarakat, ada CV yang tertera dan letter of Motivation, maka akan kelihatan di profilnya. Itu kualifikasi yang biasanya diperhatikan," pungkasnya.
Sementara itu, Anggelia Syahputri sebagai salah satu penerima beasiswa ini mengatakan bahwa dirinya tak menyangka bisa lulus seleksi dan menjadi satu di antara penerima beasiswa Vivian Gordon Bowden Education Prize 2022.
Mahasiswi semester 6 ini mendapatkan informasi mengenai beasiswa bergensi dari brosur yang disebar pada grup WhatsApp mahasiswa.
Dikisahkannya, awal ikut seleksi itu dari coba-coba dengan mengantongi beberapa prestasi yang diraih hingga saat ini.
Adapun Beasiswa Vivian Gordon Bowden ini di berikan selama satu tahun (2 semester) untuk mahasiswa UBB sebesar US$ 2,000/mahasiswa, dan jika dirupiahkan setara Rp 20 jutaan. (hz/humas)
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi