UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
06 April 2010 | 12:40:18 WIB
Nasib Media Cetak Di tengah Era Digital
Ditulis Oleh : Admin
Phillip Meyer seorang penulis buku yang berjudul The Vanishing Newspaper meramalkan koran terakhir yang terbit adalah pada april 2040. Hal ini bisa dilihat dari mulai berjamurnya berita yang disajikan dalam bentuk digital serta peminatnya banyak.
Kebiasaan membaca surat kabar merupakan hal yang rutin dilakukan hampir semua orang, semua informasi yang bertebaran diseluruh muka bumi dapat kita temukan hanya dengan membaca berita yang telah dirangkum dalam sebuah surat kabar maupun majalah.
Hadirnya media cetak seperti halnya surat kabar sangat membantu masyarakat dalam menemukan informasi terkini seperti, berita nasional dan daerah, info kesehatan, info bisnis, lowongan kerja, penawaran barang atau jasa melalui media iklan, serta banyak hal positif lain yang dapat diperoleh melalui surat kabar.
Generasi Internet
Semenjak kehadiran internet, pola kehidupan masyarakat dunia sedikit demi sedikit terus berubah. Masyarakat terasa begitu dimanjakan oleh teknologi. Ditemukannya Komputer, Handphon, Gadget, PDA, sedikit demi sedikit telah merombak wajah lugu masyarakat kita.
Sekarang kita bisa melihat, bagaimana internet memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap sikap dan perbuatan sebagian masyarakat kita, hampir seluruh masyarakat kota sudah sangat dekat dengan internet, masyarakat desa juga mulai terpengaruh oleh keadaan yang memaksa mereka untuk maju dengan menggunakan teknologi.
Internet telah merobohkan tembok pembatas antar informasi yang selama ini hanya dapat di telusuri melalui media cetak, seperti surat kabar dan majalah . Kini dengan hanya melakukan browsing melalui perangkat komputer atau gadget menggunakan internet, kita dapat mengetahui berbagai jenis informasi yang ada. Terdapat ribuan situs surat kabar digital yang tersebar diinternet. Para penerbit surat kabar tersebut sebelumnya selalu berkecimpung dalam surat kabar edisi cetak. Tetapi karena faktor persaingan dan untuk mengatasi keterpurukan, mereka terpaksa membagi berita melalui edisi cetak dan digital.
Kita bisa melihat bagaimana ambruknya perusahaan surat kabar di Amerika Serikat (AS), kejadian tersebut bukan disebabkan oleh buruknya kualitas jurnalisme, tetapi lebih karena berkurangnya pembeli surat kabar edisi cetak yang mengakibatnya berkurangnya pendapatan iklan melalui surat kabar edisi cetak, pembaca lebih memilih membaca surat kabar dalam bentuk digital melalui media komputer atau gadged karena berita yang ditampilkan cenderung lebih baru.
Menurut survei Nielsen Media Research di sembilan kota di Indonesia (populasi 43,87 juta dengan umur 10 tahun ke atas), pada kuartal III 2009, konsumsi koran justru mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir (awal 2005 mencapai 28 persen, tetapi terus menurun tinggal 18 persen pada kuartal III 2009). Konsumsi majalah pun turun dari 20 persen menjadi 11 persen, tabloid turun dari 20 persen menjadi 13 persen). Hal ini membuktikan betapa sulitnya surat kabar edisi cetak sekarang ini berkembang.
Sebanyak 34 persen dari pembaca koran adalah pengguna internet dan 41 persen pembaca koran juga mengakses berita lokal dari internet. Sejak 2006, persentase pengguna internet yang berusia muda terus bertambah, dari 12 persen menjadi 20 persen (usia 10-14 tahun) dan dari 24 persen menjadi 33 persen (usia 15-19 tahun), sedangkan untuk usia 20-29 tahun turun dari 40 persen menjadi 30 persen (https://newspaper.pikiran-rakyat.com).
Kelebihan dan kekurangan
Walaupun media cetak sekarang ini terasa tenggelam oleh kehadiran media digital. Ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat dimasing-masing media tersebut, adapun kelebihan media cetak, yaitu,
- Harganya dapat dijangkau oleh semua kalangan,
- Berita yang disampaikan lebih banyak dan mampu menjelaskan secara lengkap,
- Dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya,
- Mudah dibawa kemana mana.
kekurangan media cetak yaitu,
(1) Berita yang tampil bukan merupakan berita terbaru (berita kemaren).
(2) Biaya untuk memproduksi media cetak lebih besar dibandingkan media digital,
(3) Waktu yang dibutuhkan untuk mendistribusikan media cetak cenderung lebih lama.
Demikian juga halnya dengan media digital yang memiliki kelebihan dan kekurangannya. kelebihan media digital yaitu,
- Informasi (berita) dapat disampaikan secara cepat,
- Biaya produksi cenderung lebih murah.
- Kejadian suatu berita dapat diberitakan secara langsung.
Sedangkan kekurangan media digital :
- Hanya bisa di baca di tempat tertentu, karena membutuhkan perangkat pendukung seperti komputer, gadget dan PDA, yang sebagian memerlukan koneksi internet untuk dapat mengakses sebuah situs berita.
- Tidak semua masyarakat mengerti menggunakan media komputer dan sebagainya.
Kehadiran surat kabar dan majalah dalam bentuk cetak telah begitu melekat dalam kehidupan masyarakat kita, sehingga jika edisi cetak tidak lagi terbit, tentu akan menghilangkan tadisi budaya membaca surat kabar dan majalah secara utuh. Peran surat kabar lokal (daerah) misalnya, memberikan kontribusi yang besar terhadap perkembangan daerah, dimana surat kabar itu terbit. Masyarakat juga selalu membutuhkan informasi berita lokal dibandingkan berita nasional maupun internasional.
Kita hanya bisa berharap agar hadirnya berita melalui media digital tidak akan memberi pengaruh yang besar bagi perkembangan media cetak kedepannya. Hadirnya kedua media tersebut diharapkan, bisa saling melengkapi baik kekurangan maupun kelebihannya. Masyarakat juga akan selalu berharap agar berita yang disajikan baik dalam bentuk media cetak maupun media digital, dapat memberi pengaruh positif dan bermanfaat bagi pembacanya. Teruslah maju media cetak Indonesia.
Written By : MUKTAMARUDIN FAHMI
PUSTAKAWAN UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
NO HP : 081373580504
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka