Artikel Feature UBB
UBB's Feature
Artikel Feature UBB
Universitas Bangka Belitung's Feature
09 Oktober 2008 | 14:36:31 WIB
Kerajinan Kayu Petaling dan Simpor dari Pulau Belitung (Belitong)
Keremunting tumbuhan ini banyak tumbuh di dataran kering bekas galian tambang namun menghasilkan buah yang sangat manis bisa diolah menjadi makanan dan minuman, Sentra dari pengerajin makanan dari bahan baku buah keremunting ini bisa ditemukan di kecamatan Badau namum masih jarang. Kayu pelawan merupakan tumbuhan kayu keras masyarakat pemukiman didekat kawasan hutan biasanya menggunakan tumbuhan ini untuk bahan kayu bakar sebab arang dan api yang dihasilkan sangat bagus, tapi yang lebih penting tumbuhan kayu Pelawan ini mempunyai bunga untuk lebah madu sehingga madu yang dihasilkan dari bunga pelawan ini mempunyai rasa tersendiri dan ini sangat khas madu Pulau Belitung, Tumbuhan sapu sapu serta sekuncung, Tumbuhan ini banyak tumbuh di padang savana seluas mata memandang tumbuhan ini sangat indah masyarakat biasanya menggunakan tumbuhan liar ini untuk pagar halaman rumah serta membersikan perkarangan rumah dari dedaunan yang rontok. Kini kedua tanaman ini banyak dijumpai di tempat-tempat pengerajin bonsai menjadi tanaman hias, kedua tanaman ini juga di ikut lombakan disetiap event pameran bongsai baik Nasional ataupun Internasional. Di padang savana habitat dari tumbuhan ini menjadi kantong-kantong resapan air.
Tumbuhan simpor banyak dijumpai di dataran basah akar dari tumbuhan ini sebagai penyangga dari aliran air disungai-sungai kecil.Tumbuhan Simpor mempunyai karakter daun yang lebar serta bunga yang besar berwarna kuning dan sangat indah, Daun dari tumbuhan ini biasanya di jual masyarakat ke pasar sebagai pembungkus bumbu dapur tumbuhan ini juga bisa dijadikan tanaman hias perkarangan sebab kumbang dan kupu-kupu sangat menyukai bunga simpor. Jika dipopulerkan tanaman ini akan mempunyai nilai komoditi yang bagus sebagai tanaman hias dari pulau Belitung. Tumbuhan simpor ini mempunyai dua jenis biasanya jenis yang satunya sangat langkah masyarakat menamakan Simpor laki. Tumbuhan ini juga berdaun lebar namun tidak mempunyai cabang. Apabila masyarakat menemukan tumbuhan simpor laki, biasanya akan disimpan dirumah sebagai pengusir balak atau menjadikan gagang parang sebab masyarakat percaya tumbuhan simpor laki ini mempunayai kekuatan magis.
Tumbuhan kayu Petaling tumbuhan ini banyak tumbuh di Pulau Mendanau menjadi kebanggaan penduduk Pulau Belitung dan dipercaya hanya tumbuh di pulau Mendanau terutama desa Petaling, Nama desa dan Bukit petaling diambil dari tumbuhan ini. habitatnya banyak di jumpai di bukit Petaling. Sudah sejak beratus-ratus tahun lalu tumbuhan ini dipercaya oleh masyarakat mempunyai kekuatan magis penangkal bisa racun serta Balak , Penghusir binatang buas dari perkarangan rumah penduduk. Jenis tanaman ini berkayu keras , biasanya masyarakat pulau mendanau jika mau berpergian ke kota besar tidak lupa menyisipkan sepotong kayu petaling didalam tas bawaanya dan ini pesan pendahulunya agar terhindar dari malapetaka juga tetap mengingatkan akan kampung halamanya.
Namun lain dengan pengerajin Batu satam Zulkarnain yang biasa dipanggil Firman Satam. Pria kelahiran pulau Belitung ini, membuat nilai tamba dari kedua tanaman kayu simpor laki dan kayu petaling diolah menjadi tongkat komando dengan hiasan batu satam, kekuatan magis yang dipercaya masyarakat Belitung terhadap kedua kayu tersebut sebagai nilai tamba dari souvenir tongkat komando yang di buat Firman, tak ayal lagi Firman menjadi terkenal pengerajin batu satam tongkat komando dari kayu petaling serta kayu simpor laki asal pulau Belitung.
Firman telah menjelajahi setiap event pameran baik Nasional maupun Internasional. maka tidak heran para petinggi militer di Indonesia ini akan bangga menggunakan tongkat komando buatan Firman ini dengan batu mateor yang dipadukan dengan kayu petaling dipercaya masyarakat Belitung mempunyai kekuatan magis. Seiring dengan waktu pulau mendanau dan Kayu petaling akan tergerus oleh rakusnya manusia akan pembalakan hutan serta eksploitasi tambang yang ada di Pulau mendanau di desa Petaling. demikian juga hutan yang ada di pulau Belitung apabila tidak diperlakukan dengan bijak maka beberapa tumbuhan kebanggaan pulau Belitung ini akan menjadi punah dari habitat hutan.
Written BY : Ki Agus Wahyudi di Begalor.com
Feature UBB
KISAH MAHASISWA UBB PENERIMA BEASISWA DJARUM FOUNDATION 2013
Pengalaman Pertama menjadi Tour Guide
Mandi Belimau, Tradisi Penyucian Diri
Rebo Kasan - Air Wafaq Tolak Bala
Mengenal Lebih Dekat, Sang Duta Baca Indonesia Andy F Noya
Berita UBB
Grand Launching SMMPTN Barat 2024, Berikan Kemudahan Memilih Tempat Tes
569 Peserta UTBK-SNBT UBB Berjuang di Sub Tes Belitung
Sebanyak 3232 Peserta Ikuti UTBK-SNBT di UBB, Panitia Terapkan Pemeriksaan Berlapis
Syindy Memilih Mundur Mengikuti UTBK-SNBT di Kampus Terpadu UBB
Hari Pertama UTBK-SNBT UBB 2024 Berjalan Lancar
Prof Delianis Minta Jaga Kelestarian Mangrove, Nilai Ekologis dan Komersialnya Sangat Tinggi
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?