Artikel Feature UBB
UBB's Feature
Artikel Feature UBB
Universitas Bangka Belitung's Feature
01 April 2008 | 14:29:10 WIB
ADA ASSESOR DI UBB
Tak heran pula bila pria yang akrab disapa Pak Made ini dipilih menjadi assesor BAN-PT. sebab salah satu prasyarat menyandang status ini antara lain sebagai dosen di program studi tersebut lebih dari 10 tahun dan berasal dari program studi yang mendapatkan akreditasi terbaik (Akreditasi A) termasuk Prodi Teknik Elektronika Polman Timah – UBB. Pria kelahiran Surabaya pada 3 Juli 1973 ini telah memenuhi syarat dan lolos seleksi untuk menjadi seorang assesor Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
Seorang assesor adalah pakar dalam disiplin ilmu atau bidang studi tertentu yang merupakan anggota staf akademik dari suatu perguruan tinggi atau anggota asosiasi profesi atau perusahaan tertentu, yang ditunjuk dan diberi tugas oleh BAN-PT untuk melaksanakan penilaian di tempat (desk evaluation) dan visitasi ke lokasi program studi terkait, sebagai salah satu tahap/bagian dari keseluruhan proses akreditasi. Dalam hal ini I Made Andik Setiawan adalah asesor untuk Program diploma (D-I, D-II, D-III, dan D-IV). Mengingat peran tim assesor sangat penting dalam menetapkan hasil penilaian akreditasi, maka mereka harus direktur, diseleksi dan dilatih secara khusus, sehingga dapat memenuhi persyaratan akademik, professional, social dan pribadi yang ditentukan oleh BAN-PT
Sedangkan Akreditasi adalah proses penilaian terhadap perguruan tinggi dan program-program studinya melalui pengkajian, asessmen dan audit mengenai kinerja, keadaan, dan perangkat pendidikannya, berdasarkan kriteria dan standar yang telah disepakati, yang terarah kepada penjaminan mutu (quality assurance), perbaikan mutu (quality improvement), peningkatan mutu (quality enhancement), dan pengendalian mutu (quality control) perguruan tinggi/program studi yang bersangkutan. Menurut situs BAN-PT, sejak tahun 1996 sampai tahun 2002 sudah dilakukan penilaian sebanyak tujuh tahap kegiatan akreditasi dan reakreditasi meliputi kurang lebih 6.777 program studi untuk program Diploma, Sarjana, Magister, dan Doktor;
UBB patut berbangga diri sebab Staff pengajarnya adalah salah satu dari 600 assesor dari berbagai peer grup bidang studi yang ditunjuk oleh BAN – PT untuk menilai kualitas akademis sebuah program studi di Perguruan Tinggi se-Indonesia. Pak Made yang juga seorang Kepala BAPSI mengharapkan agar hal ini dapat menjadi nilai tambah bagi UBB dan sekaligus mempercepat kemajuan yang akan dicapai. Selamat.
Feature UBB
KISAH MAHASISWA UBB PENERIMA BEASISWA DJARUM FOUNDATION 2013
Pengalaman Pertama menjadi Tour Guide
Mandi Belimau, Tradisi Penyucian Diri
Rebo Kasan - Air Wafaq Tolak Bala
Mengenal Lebih Dekat, Sang Duta Baca Indonesia Andy F Noya
Berita UBB
Grand Launching SMMPTN Barat 2024, Berikan Kemudahan Memilih Tempat Tes
569 Peserta UTBK-SNBT UBB Berjuang di Sub Tes Belitung
Sebanyak 3232 Peserta Ikuti UTBK-SNBT di UBB, Panitia Terapkan Pemeriksaan Berlapis
Syindy Memilih Mundur Mengikuti UTBK-SNBT di Kampus Terpadu UBB
Hari Pertama UTBK-SNBT UBB 2024 Berjalan Lancar
Prof Delianis Minta Jaga Kelestarian Mangrove, Nilai Ekologis dan Komersialnya Sangat Tinggi
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?