Artikel Feature UBB
UBB's Feature
Artikel Feature UBB
Universitas Bangka Belitung's Feature
27 Mei 2009 | 19:25:09 WIB
Catatan Perjalanan Bersama tim Asal Usul Trans7 Berburu Siput Gonggong di Pulau Lepar Bangka Selatan
Foto Shooting Asal Usul Trans 7 - Siput Gonggong, Makanan Khas Bangka Belitung
Malam belumlah genap menyelesaikan tugasnya menyelimuti manusia dengan gelap dan suasana nikmatnya istirahat. Tepat pkl. 03.00 mobil rombongan tim trans 7 yang berawak 2 orang (1 kamera person dan 1 reporter) plus satu orang supir (merangkap asisten) yang sebelumnya pada malam hari yang sama baru saja menyelesaikan shooting untuk episode I di Belinyu. Menjemput ke kediaman tim UBB (Indra Ambalika, S.Pi. dan Heru).
Beranjak dari Sungailiat, mobil putih silver meluncur mulus menerobos gelap dan dinginnya hari menuju Sadai di ujung selatan Pulau Bangka, berjarak + 160 km yang ditempuh cukup dengan 4 jam perjalanan saja. Pkl 06.30 rombongan tiba di pelabuhan Sadai untuk sekedar transit sebelum menyebrang ke pulau lepar, sejenak istirahat sambil menyeruput hangatnya segelas kopi dan segelas mie instant, sarapan yang membangkitkan harapan dan semangat untuk mulai beraktivitas. 15 menit kemudian setelah menunggu kedatangan kapal besar yang tak jua datang, rombongan akhirnya memutuskan untuk menyewa kapal motor kecil (boat) yang berkapasitas 10 penumpang menyebrang menuju tempat tujuan.
Pkl. 08.00 rombongan tiba di ujung dermaga Penutuk Pulau Lepar, perjalanan menggunakan boat cukup ditempuh dengan waktu 10 menit. Sesampinya di darmaga rombongan langsung disambut dan dijemput oleh beberapa orang menuju sekolah. Sambutan hangat, senyum dan sikap ramah dari pihak sekolah menjadi pemandangan pertama ketika rombongan menginjakkan kaki di sana. Sekolah itu merupakan satu-satunya gedung sekolah yang berdiri kokoh, megah di tengah-tengah perkampungan yang agak padat, namun tertata rapi dan apik..
Jauh dari kesan terbelakang, kesepian, dan lengang seperti pikiran awal yang sempat hinggap dan terbersit di kepala tim trans7 ketika mendengar kata pulau.
Hari itu mengawali kegiatan tim trans 7 untuk pengambilan materi shooting acara Asal Usul episode siput gonggong. Asal usul adalah acara televisi dengan segmen penonton anak-anak, yang ditayangkan setiap hari senin-jumat, pukul 15.30 sore. Dahulu Asal Usul masih disajikan untuk semua segmen pasar (umum) tidak hanya anak-anak, acara yang mengupas tuntas tentang suatu mitos yang berkembang di masyarakat, kemudian diulas secara apik lewat parapan ilmiah, tujuannnya tak lain untuk membongkar kebenaran mitos tersebut. Semisal mitos yang melekat pada cacing yang dipercaya bisa menyembuhkan penyakit tipes, nah lewat asal usul di teliti kebenarannya lewat pengujian kandungan gizi dan mineral yang terkandung dari cacing tersebut. Mitos itu ternyata benar, karena lewat serangkaian uji di laboratorium, cacing memang mengandung zat-zat yang berguna bagi proses penyembuhan penyakit tipes. Tag line yang dipakai oleh asal usul adalah kalau asal jangan usul, kalau usul nggak boleh asal membuat acara ini perlu menjadi tontonan wajib untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Seiring dengan perkembangan pasar khususnya para pemirsa yang menonton, ternyata anak-anak lebih menyukai acara tesebut. Oleh karena itu acara kemudian diubah setingannya, khusus disajikan utuk segemen anak-anak, dengan tampilan yang sederhana, apik, dan mudah dicerna tentunya. Konsekuensinya ketika Asal Usul hadir di Pulau Lepar, pastinya anak-anak setempatlah yang kemudian dilibatkan sebagai aktor utama untuk episode siput gonggong ini.
Desa penutuk yang berada di ujung barat Pulau Lepar berbatasan langsung dengan perairan Sadai, masuk ke dalam Kecamatan Lapar Pongok Kabupaten Bangka Selatan dipilih menjadi salah satu lokasi yang tepat untuk perburuan fauna siput gonggong. Karakteristik perairan pantai penutuk dan sekitarnya yang didominasi oleh padang lamun (sea grass) merupakan habitat yang cocok bagi siput gonggong (Strombus canarium). Selain itu, siput gonggong menjadi salah satu komoditas unggulan khas hasil tangkapan sampingan masyarakat setempat.
Tim asal usul trans7 yang hanya beranggotakan 2 orang, Kiki Larasati sebagai reporter, dan Surya Fadillah sebagai kamera person cukup memerlukan waktu tak lebih dari dua hari untuk merampungkan satu episode siput gonggong. Tim dibantu satu orang asisten dan satu orang nara sumber yaitu Indra Ambalika, S.Pi. dari dosen Perikanan Universitas Bangka Belitung yang merupakan peneliti siput gonggong, serta satu orang lagi narasumber khusus disiapkan untuk episode berikutnya pada asal usul udang kipas.
Casting dilakukan untuk memilih 4 orang anak pemeran utama dipilih dari siswa SD-SMP Satu Atap Penutuk. dipilih yang benar-benar berani berekspresi, pintar, dan kreatif. Casting yang dilakukan di hadapan ratusan siswa sontak menjadi tontonan, ramai dan riuh oleh teriakan dan tepuk tangan layaknya pangung dadakan. Wajar, karena 4 orang yang terpilih nantinya akan menjadi artis selama setengah jam ditonton jutaan pemirsa di nusantara.
Pencarian lokasi untuk pengambilan gambar, ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Setelah melihat di beberapa lokasi, dengan menyusuri puluhan hektar tanaman sawit, menuruni medan berbukitan yang terjal dan licin akhirnya tim memilih satu lokasi tepatnya di Pantai Tapak Benteng, terletak sebelah timur dermaga Penutuk.
Acara asal usul yang hanya durasi tayang tak kurang dari 20 menit, dibagi menjadi beberapa segmen. Diantaranya perburuan, permainan, tanya-jawab kepada nara sumber yang mengupas tuntas keseluruhan siput gonggong mulai dari morfologi, sampai pada kandungan gizi, dan terakhir cara pengolahan, mulai dari dipanggang sampai dimasak secara spesial berdasarkan kebiasaan/khas daerah setempat.
Di halaman belakang kediaman Bapak Hendri yang merupakan kepala sekolah SD-SMP tersebut menjadi base camp tim selama kegiatan, menjadi lokasi shooting pengolahan siput gonggong dengan cara dimasak lempah santan, khas masakan masyarakat Penutuk. Kegiatan berlanjut di lokasi kedua, pantai Tapak Benteng, untuk pengambilan shooting perburuan siput-gonggong, dan segmen tanya jawab kepada Pak Indra Ambalika, S.Pi. sebagai nara sumber.
Seluruh kegiatan berakhir ketika senja mulai menyapa, dan seluruh pertanyaan (tentang siput gonggong) sudah terjawab semuanya. Perburuan siput gonggong di Penutuk bersama tim asal-usul Trans7 membawa cerita berbeda dan pengalaman berharga yang tak cukup dikisahkan dengan kata-kata.
Shooting Asal Usul Trans 7 - Siput Gonggong, Makanan Khas Bangka Belitung
Written By : Khoirul Muslih, Dosen FPPB UBB
Feature UBB
KISAH MAHASISWA UBB PENERIMA BEASISWA DJARUM FOUNDATION 2013
Pengalaman Pertama menjadi Tour Guide
Mandi Belimau, Tradisi Penyucian Diri
Rebo Kasan - Air Wafaq Tolak Bala
Mengenal Lebih Dekat, Sang Duta Baca Indonesia Andy F Noya
Berita UBB
Grand Launching SMMPTN Barat 2024, Berikan Kemudahan Memilih Tempat Tes
569 Peserta UTBK-SNBT UBB Berjuang di Sub Tes Belitung
Sebanyak 3232 Peserta Ikuti UTBK-SNBT di UBB, Panitia Terapkan Pemeriksaan Berlapis
Syindy Memilih Mundur Mengikuti UTBK-SNBT di Kampus Terpadu UBB
Hari Pertama UTBK-SNBT UBB 2024 Berjalan Lancar
Prof Delianis Minta Jaga Kelestarian Mangrove, Nilai Ekologis dan Komersialnya Sangat Tinggi
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?