Artikel Feature UBB
UBB's Feature
Artikel Feature UBB
Universitas Bangka Belitung's Feature
23 Juli 2009 | 11:58:13 WIB
NADIR - Bertani di Area Lahan Sempit
Pertanian dan Perkebunan Kreatif ala Office Boy
Nadir mencari Solusi Pertanian dan Perkebunan di Lahan sempit
Perawakannya sedang, tidak terlalu tinggi sebab di bawah seratus enam puluh sentimeter. Berkulit gelap dan berjenggot. Suka membaca apa saja dari tema politik hingga pertanian. Mungkin karena sering membaca ini yang bikin Nadir tergerak hatinya memanfaatkan lahan kosong di belakang kantor Rektorat UBB. Terlebih motto hidupnya itu, Kerjakanlah selagi ada waktu, Jangan ditunda-tunda.
Minggu lalu, ladang sawi nya dipanen beramai-ramai. Ada sekitar sepuluh petak tanah yang diuruk memanjang sekitar satu hingga dua meter. Petak inilah yang menghasilkan sawi siap panen dengan panjang rata-rata tiga puluh centimeter.
Kira-kira hampir enam minggu lah, ujarnya. Enam minggu itu lama masa semai hingga panen. Mengaku membeli bibit dari eceran tak sampai lima ribu rupiah. Bibit tersebut ia semai di sebuah petak di sudut lahan. Jelang beberapa hari, tunas muda tumbuh. Berikutnya, semaian tadi menetap di sejumlah petak tanah yang telah siap.
Perawatannya tidak terlalu rumit, asal rajin menyiram pagi dan sore, lanjutnya lagi. Selama masa itu, kendala terbesar adalah jamur dan dahan daun yang kering. Solusinya sederhana pula, yakni cukup dipotong bagian yang bermasalah tersebut. Selebihnya, perawatan bersifat umum dari mencabut rumput liar hingga memetik ulat pemakan daun.
Mengenai pupuk, pria yang bernama asli M.Mukhlis Nadir ini cuma memanfaatkan pupuk dari kotoran kelelawar. Tak sulit mendapatkannya, binatang bersayap ini memang bersarang di sekitaran gedung rektorat. Tak banyak, ia taburkan di tiga petak lahan saja. Pengalaman yang lalu, bikin Nadir mengerti kotoran kelelawar bisa juga untuk pupuk alami, plus abu sisa pembakaran.
Dulu lahan belakang kantor rektor ini ditumbuhi rumput liar dan ilalang. Risau dengan hal itu, Nadir berdua dengan Suhaidi gotong royong merumput di sore hari. Lahan lapang seluas 5X6 meter itu pun klimis. Kesan lenggang terasa. Namun butuh beberapa bulan kemudian, inisiatif bercocok tanam itu muncul.
Begitulah, hari demi hari, Brassica rapa itu dibesarkan dengan telaten. Pria asal Kediri 32 tahun lalu lalu ternyata jeli dalam berkreativitas. Meski hanya seorang office boy dari perusahaan rekanan, status itu bukan kendala untuk memberi. Tak perlu perintah dan administrasi surat menyurat. Nadir membuktikan, kreativitas adalah hal yang mengagumkan.
Daripada tumbuh rumput, saya coba-coba tanam sayur, ungkap ayah dua orang anak ini. Dari lahan seluas itu, bisa dihasilkan sekitar lima belas kilogram sawi. Lumayan banyak. Hasil panen minggu kemarin dibawa pulang. Untuk si Nadir dan sejumlah staff.
Setelah tanam Sawi, rencana selanjutnya adalah membudidayakan Kangkung. Jenis sayuran ini mudah tumbuh dan gampang perawatannya. Yang masih menjadi pemikirannya adalah penyubur tanah dan sayuran. Nadir berusaha menghindari penggunaan pestisida.
Menurutnya konsep sayuran organik membutuhkan pupuk atau pengusir hama alternatif. Yang ramah lingkungan tentu saja. ***
Panen Sayuran di Lahan sempit
Written and Photographed By :Iksander UBB Press
Feature UBB
KISAH MAHASISWA UBB PENERIMA BEASISWA DJARUM FOUNDATION 2013
Pengalaman Pertama menjadi Tour Guide
Mandi Belimau, Tradisi Penyucian Diri
Rebo Kasan - Air Wafaq Tolak Bala
Mengenal Lebih Dekat, Sang Duta Baca Indonesia Andy F Noya
Berita UBB
Grand Launching SMMPTN Barat 2024, Berikan Kemudahan Memilih Tempat Tes
569 Peserta UTBK-SNBT UBB Berjuang di Sub Tes Belitung
Sebanyak 3232 Peserta Ikuti UTBK-SNBT di UBB, Panitia Terapkan Pemeriksaan Berlapis
Syindy Memilih Mundur Mengikuti UTBK-SNBT di Kampus Terpadu UBB
Hari Pertama UTBK-SNBT UBB 2024 Berjalan Lancar
Prof Delianis Minta Jaga Kelestarian Mangrove, Nilai Ekologis dan Komersialnya Sangat Tinggi
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?