Artikel Feature UBB
UBB's Feature
Artikel Feature UBB
Universitas Bangka Belitung's Feature
28 Juli 2008 | 03:26:42 WIB
Pinguin Purba Tak Selalu Suka Es
Fosil tersebut dinamai sebagai spesies Icadyptes salasi, hidup kurang lebih 36 juta tahun silam. Hewan ini memiliki moncong panjang mirip paruh dengan tinggi tubuh lima kaki. “Jenis ini bisa langsung dikenali dengan paruhnya,” jelas Julia Clarkem palaentologis dari North Carolina State University seperti yang dikutip Reuters.
Spesies ini berukuran lebih besar disbanding dengan pingiun yang ada saat ini. Dari sejarah penemuan fosil, jenis ini adalah nomor tiga terbesar dari penguin yang pernah hidup di muka bumi. Sebelumnya sempat dijumpai fosil burung akuatik tersebut di Selandia Baru yang berusia 61 juta tahun atau tak lama setelah kepunahan dinosaurus.
Tak Selalu Dingin
Jenis pingiun terbesar yang masih hidup sekarang adalah pingiun Emperor dengan tinggi 4mpat kaki. Fosil lain yang juga dijumpa di Peru adalah jenis yang lebih kecil tapi lebih tua dari Icapdyptes, yakni Perudyptes devriesi yang hidup 42 juta tahun silam. Ukurannya sekitar 2,5-3 kaki saja, sama dengan penguin Raja yang masih hidup saat ini.
Asal tahu saja, wilayah pantai selatan Peru tempat fosil-fosil mascot Linux itu ditemukan adalah wilayah panas. Jadi ilmuwan menyimpulkan bahwa di masa lampau, pingiun lebih suka menetap di wilayah panas ketimbang dingin seperti yang kita tahu saat ini.
Banyak ilmuwan meyakini bahwa pingiun meninggalkan wilayah dingin seperti Antartika atau Selandia Baru untuk mencari kehangatan, namun memang ada spesies pinguin yang menghuni daerah hangat seperti Peru atau daerah katulistiwa seperti Kepulauan Galapagos. Riset yang melibatkan ilmuwan Peru dan Argentina ini dipublikasikan di jurnal teranyar Proceedings of the National Academy of Sciences.
Source : NetSains
Feature UBB
KISAH MAHASISWA UBB PENERIMA BEASISWA DJARUM FOUNDATION 2013
Pengalaman Pertama menjadi Tour Guide
Mandi Belimau, Tradisi Penyucian Diri
Rebo Kasan - Air Wafaq Tolak Bala
Mengenal Lebih Dekat, Sang Duta Baca Indonesia Andy F Noya
Berita UBB
Grand Launching SMMPTN Barat 2024, Berikan Kemudahan Memilih Tempat Tes
569 Peserta UTBK-SNBT UBB Berjuang di Sub Tes Belitung
Sebanyak 3232 Peserta Ikuti UTBK-SNBT di UBB, Panitia Terapkan Pemeriksaan Berlapis
Syindy Memilih Mundur Mengikuti UTBK-SNBT di Kampus Terpadu UBB
Hari Pertama UTBK-SNBT UBB 2024 Berjalan Lancar
Prof Delianis Minta Jaga Kelestarian Mangrove, Nilai Ekologis dan Komersialnya Sangat Tinggi
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?