Artikel Feature UBB
UBB's Feature
Artikel Feature UBB
Universitas Bangka Belitung's Feature
31 Juli 2008 | 08:13:01 WIB
Kepunan dalam adat istiadat Masyarakat Pulau Bangka
Seperti halnya Pamali, Tabu, Pantangan dan semacamnya di Bangka lebih dikenal kata-kata dengan sebutan arus, kepunan atau kepon, malet dan lainnya (bahasa bangka).
Untuk kepon (kepunan) dan malet merupakan satu rangkaian adat dan kebiasaan bangka. Agak susah juga untuk didefinisikan lebih jelas. Pada dasarnya kedua kata itu (kepon dan malet) terdapat pada seperti uraian dibawah ini.
Tidaklah baik kamu menolak makan/minum ataupun sekedar mencicipi suatu makanan/minuman yang disuguhkan orang lain. Hal ini telah menjadi suatu kebiasaan yang telah lama melekat dalam adat istiadat masyarakat Bangka Belitung.
Terlebih lagi bila kita akan pergi ke sungai, hutan, laut, atau kemana saja. Imbas dari sikap kita yang "kalo" tidak mencicipi makanan/minuman tersebut, kadangkala dan sering terjadi hal-hal yang bisa mendatangkan musibah. Katakanlah nasib sial akan mengikuti kita. Misalnya mengalami kecelakaan, bertemu hantu, digigit binatang buas/berbahaya dan lainnya.
Menurut masyarakat Bangka, kejadian yang berlatar akibat kepon itu sudah banyak sekali terjadi. Contoh kongkritnya banyak berupa kecelakaan dan berbagai musibah lain. Di desa Perlang, Kabupaten Bangka Tengah, dulu pernah terjadi seorang warga yang disambar buaya setelah istrinya menawari (menyuruh) untuk makan nasi bubur yang sudah disiapkannya ketika jam makan (siang hari).
Untuk menangkal dan sebagai tindakan penawar kepon, dikenal istilah malet. Malet adalah sikap kita dengan mencicipi makanan atau minuman itu dengan menyentuh menggunakan ujung jari dan dicicipi dilidah. Kadangkala ujung jari yang sudah disentuh dengan makanan/minuman itu cukup disentuhkan pada tangan kita.
Untuk makanan dan minuman yang sangat vital akan adat istiadat kepon dan malet ini adalah :
- Kopi , terutama kopi hitam (kopi kampung). Kalo NESCAFE dan lainnya, tetep juga katanya.
- Nasi , bisa meliputi nasi bubur, nasi goreng dan semacamnya.
- Makanan yang terbuat dari beras ketan dan berbagai hasil pertanian yang dihasilkan sendiri.
Terlepas dari adanya korelasi KEBETULAN dan KETETAPAN ILAHI atas budaya kepon dan malet ini, adat dan istiadat ini masih berkembang di masyarakat Bangka Belitung hingga saat ini. Dan gak ada salahnya bila kita ditawari makanan/minuman di Bangka, janganlah menolak untuk mencicipinya walaupun sekedar untuk menghormati dan menghargai tuan rumah. Paling gak malet saja.
Nah, bagaimana dengan adat dan istiadat serupa didaerah kamu ? Tentunya lain daerah lain pula bentuk dan caranya ...
Written By : Didi di Dukonbesar.com
Feature UBB
KISAH MAHASISWA UBB PENERIMA BEASISWA DJARUM FOUNDATION 2013
Pengalaman Pertama menjadi Tour Guide
Mandi Belimau, Tradisi Penyucian Diri
Rebo Kasan - Air Wafaq Tolak Bala
Mengenal Lebih Dekat, Sang Duta Baca Indonesia Andy F Noya
Berita UBB
Grand Launching SMMPTN Barat 2024, Berikan Kemudahan Memilih Tempat Tes
569 Peserta UTBK-SNBT UBB Berjuang di Sub Tes Belitung
Sebanyak 3232 Peserta Ikuti UTBK-SNBT di UBB, Panitia Terapkan Pemeriksaan Berlapis
Syindy Memilih Mundur Mengikuti UTBK-SNBT di Kampus Terpadu UBB
Hari Pertama UTBK-SNBT UBB 2024 Berjalan Lancar
Prof Delianis Minta Jaga Kelestarian Mangrove, Nilai Ekologis dan Komersialnya Sangat Tinggi
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?