UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
06 Januari 2009 | 12:45:03 WIB
Peran dan Karateristik Teknologi
Ditulis Oleh : Admin
Bila ditelaah lagi, dari peninggalan yang ada, terlihat bahwa selama sejuta tahun sampai sekitar 100 ribu tahun sebelum Masehi, lebih lambat jika dibandingkan dengan perkembangan yang dicapai dalam 8 ribu tahunan sesudahnya. Hal ini terjadi karena adanya kemajuan dalam menaikkan efisiensi alat potong yang mempercepat proses tersebut. Pertambahan kemampuan teknologi manusia untuk memotong dan membentuk benda dalam 3 ribu tahun terakhir sama dengan perkembangan yang dicapai dalam berjuta-juta tahun sebelumnya. Pada awalnya tenaga otot manusia menjadi sumber tenaga bagi pergerakan alat seperti kapak yang kemudian ditambahkan pegangan untuk menambah tenaga. Demikian juga dengan busur panah yang digunakan untuk menambah jangkauan lemparan yang sebelumnya hanya dilempar dengan tenaga otot saja. Lihatlah sekarang bagaimana tenaga otot sudah tidak lagi dominan dalam menjalankan kehidupan kita sehari-hari, ketika kapak sudah tidak lagi mencincang daging yang kini dengan mudah kita lumatkan dengan blender yang bertenaga listrik.
Hak paten dari Watt dengan mesin uapnya diajukan pada tahun 1765. Setelah itulah penggunaan tenaga batu bara mulai berkembang, yang kemudian dilengkapi dengan tenaga minyak bumi dan hidroelektrik. Sebagai perbandingan terhadap masa yang sangat lama dari perkembangan masa silam, evolusi tenaga listrik, motor bakar dan mesin jet bergerak dengan pesat, yang ternyata hanya memakan waktu tidak lebih dari 100 tahun. Kedepannya, peran teknologi amatlah besar bagi perkembangan peradaban dunia dan akan terus berkembang dengan cepat.
Banyak diantara kita yang memahami teknologi secara sempit, yang memandang teknologi hanya dari dimensi yang berhubungan dengan metoda atau keteknikan. Menurut Abetti's pengertian teknologi adalah:
"A body of knowledge, tools and techniques, derived from science and practical experience, that are used in the development, design, production, and application of products, processes, system and services".
Dari pengertian tersebut jelas ada keterkaitan dan perbedaan antara ilmu pengetahuan (science) dan teknologi. Orang yang mempunyai pengetahuan disebut ilmuwan, yang pada umumnya bercita-cita untuk meningkatkan dan menyempurnakan ilmunya. Sedangkan teknolog adalah orang yang memiliki jiwa inovatif yang mampu menemukan produk, proses atau jasa pelayanan baru, sehingga mampu menciptakan pembaharuan yang memberikan nilai tambah bagi pengguna produk atau pemakai jasa pelayanan, dan cita-citanya pada umumnya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau meningkatkan kualitas hidup manusia. Ilmuwan mendapatkan imbalan dari penemuan ilmunya, sehingga dia diakui atau dikenal karena kepakarannya. Teknolog mendapat imbalan dari inovasinya (penemuan yang memberikan nilai tambah), sehingga dia diakui sebagai orang yang mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk menciptakan nilai tambah bagi masyarakat.
Ilmu merupakan komoditi internasional, mudah ditransfer secara bebas diatara universitas, laboratorium atau bahkan antar bangsa; melalui literatur atau makalah-makalah seminar. Namun, teknologi merupakan komoditi yang sulit ditransfer, apalagi antara dua unit organisasi yang beda sosial budayanya. Teknologi hanya bisa ditransfer melalui orang, bukan memalui makalah. Transfer teknologi melalui orang dapat dilakukan dengan praktek dan pelatihan atau percobaan langsung dilapangan. Untuk memudahkan transfer teknologi perlu adanya sarana yang baik, tersedianya manajemen teknologi untuk menjamin tercapainya efisiensi, dan lebih jauh, kondisi lingkungan atau budaya setempat serta sikap masyarakat yang mau dan mampu menerima perubahan, merupakan prasayarat suksesnya proses transfer teknologi.
Ada 5 sifat pokok dari teknologi menurut Iwan Harianton (1999) yaitu:
- Ilmu pengetahuan dan praktek/ percobaan merupakan prasyarat untuk tumbuh dan berkembangnya teknologi. Teknologi yang dikuasai akan semakin berkembang jika sudah terbagi dan terpakai.
- Teknologi dapat berwujud maya berupa kompetensi pengetahuan yang melekat (tacit knowledge) pada diri manusia (human embedded technology), dapat berwujud fisik (berupa pengetahuan eksplisit) yang melekat pada mesin dan peralatan (object embedded technology) serta informasi yang diwadahi oleh sistem dan organisasi (document embedded technology). Teknologi dibutuhkan sebagai perangkat/instrumen pewujud dan pelipat ganda potensi insani.
- Teknologi tidak memberikan nilai guna jika tidak diterapkan (tidak terbagi dan terpakai secara tepat guna).
- Sebagai salah satu aset perusahaan, teknologi dapat ditemukan, dikembangkan, dibeli, dijual, dicuri atau menjadi tidak bernilai guna jika teknologi yang dimiliki sudah kadaluwarsa.
- Umumnya (dari pandangan positif) teknologi digunakan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat atau meningkatkan kualitas hidup manusia, baik kehidupan dari aspek material maupun non material (kemanusiaan).
Dengan upaya penelitian dan pengembangan yang efektif, difusi suatu teknologi akan memberikan inspirasi baru bagi pengembangan-pengembangan dan aplikasi-aplikasi teknologi baru lainnya. Karenanya, tidak terdapat batasan dalam pengembangan dan penggunaan teknologi, sepanjang teknologi tersebut dapat menciptakan nilai tambah serta meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup manusia. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan/teknologi akan makin berkembang dan makin bernilai guna jika dibagikan dan dipraktekkan secara luas dan lancar.
Written By : R. Priyoko Prayitnoadi, S.ST, M.Eng Dosen dan Peneliti UBB
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka