UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
15 April 2010 | 14:00:02 WIB
MEMBANGUN ERA PERIKANAN BUDIDAYA DI BANGKA BELITUNG
Ditulis Oleh : Admin
Melihat realita tersebut maka saatnya untuk kemudian beralih ke bidang lain yang lebih prospektif dan menjanjikan yaitu bidang perikanan budidaya. Secara sederhana Perikanan Budidaya dapat diartikan sebagai aktivitas memelihara (membudidayakan) ikan dalam wadah yang terkontrol. Kegiatan membudidayakan ikan ini terdiri dari dua kegiatan. Yang pertama pembenihan yaitu kegiatan memijahkan(mengawinkan) ikan sehingga menghasilkan benih untuk kemudian benih tersebut dijual. Yang kedua kegiatan pembesaran yaitu kegiatan memelihara benih ikan sampai ukuran konsumsi untuk selanjutnya dijual. Diantara dua kegiatan tersebut, mayoritas para pembudidaya ikan di Bangka Belitung melakukan kegiatan pembesaran sebagai kegiatan usahanya.
Tujuan utama dari kegiatan perikanan budidaya adalah untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu kegiatan tersebut tidak hanya sebatas memelihara ikan saja namun output dari ikan yang dihasilkan secara kuantitas dan kualitas dapat laku dipasaran. Permasalahan pemasaran inilah yang terkadang menjadi salahsatu momok bagi para masyarakat dalam kegiatan perikanan budidaya disamping masalah-masalah lainnya.
Di provinsi Bangka Belitung minat masyarakat dalam kegiatan perikanan budidaya khususnya budidaya ikan air tawar menuju trend yang positif dan semakin meningkat. Ini dikarenakan kegiatan ini prospektif dan menguntungkan. Hal ini didukung oleh munculnya kebiasaan baru masyarakat yang sudah menyukai ikan air tawar untuk dikonsumsi. Disisi lain, ikan hasil laut semakin sulit untuk didapatkan dan cenderung mahal. Ini dikarenakan semakin susahnya nelayan dalam mencari ikan karena maraknya kapal isap yang mengganggu aktivitas para nelayan.
Namun, usaha kegiatan budidaya ikan yang dilakukan oleh para pembudidaya ikan tidaklah berjalan mulus. Setidaknya ada tiga permasalahan utama yang dihadapi yaitu: Modal, teknologi dan pemasaran. Ketiga permasalahan ini merupakan masalah mendasar yang harus diberikan sebuah solusi. Keberhasilan solusi atas permasalahan ini akan menentukan keberhasilan pembangunan perikanan budidaya. Pemerintah harus tanggap dan mengambil andil yang besar untuk mengatasi permasalahan ini.
Untuk permasalahan permodalan sebenarnya sudah ada program dari pemerintah. Pemerintah sudah menggulirkan program Dana Penguatan Modal (DPM), Kredit Usaha Rakyat (KUR), kredit bantuan lainnya serta bantuan-bantuan sarana produksi perikanan (saprokan). Namun dalam kenyataannya modal yang sudah disiapkan tersebut tidak optimal dalam pemanfaatannya. Faktor yang menjadi penyebabnya antara lain : kekhawatiran pemerintah terhadap kapasitas parapenerima modal, besaran modal yang tidak terlalu signifikan dan lain sebagainya.
Untuk masalah teknologi, pemerintah melalui dinas kelautan dan perikanan, telah menyediakan tenaga-tenaga penyuluh untuk membantu masalah teknologi bagi para pembudidaya ikan. Namun kenyataannya sampai dengan saat ini pemerintah masih kekurangan tenaga penyuluh.
Untuk masalah pemasaran saat ini peran pemerintah belum terlalu besar. Padahal pemasaran merupakan faktor terpenting dalam menghasilkan keuntungan pada kegiatan budidaya. Para pembudidaya ikan masih mencari pasar sendiri dalam menjual hasil perikanannya. Terkadang pasar penjualan ikan tidak didapatkan atau tidak mejanjikan. Hal ini menyebabkan semangat para pembudidaya ikan menjadi lemah. Oleh karena itu butuh peran pemerintah dalam memberikan informasi pasar sehingga para pembudidaya ikan akan semangat melakukan kegiatan budidaya.
Membangun kegiatan perikanan budidaya yang bertujuan untuk mensejahterakan para pembudidaya ikan membutuhkan peran pemerintah dan menjadi domain kewajiban pemerintah, dalam hal ini dinas kelautan dan perikanan. Disamping pemerintah, kampus juga harus memegang peranan. Kampus yang dimaksud adalah kampus yang memiliki jurusan perikanan (budidaya perairan), seperti Universitas Bangka Belitung. Integrasi dalam bentuk kemitraan dari dua instansi ini akan menjadi sebuah kekuatan yang dahsyat dalam membangun perikanan di Prov. Kep. Bangka Belitung ini. Melalui kemitraan antara Dinas kelautan dan perikanan dengan kampus maka tiga permasalahan utama para pembudidaya ikan bisa digarap solusinya secara bersama-sama.
Pemerintah dapat memaksimalkan penyaluran modal bagi para pembudidaya ikan dengan menambah anggaran dan menjadikan perikanan sebagai program unggulan dan prioritas. Pihak kampus pun dapat memberikan bantuan pemikiran dan tenaga melalui dosen dan mahasiswanya dalam mendampingi para penerima modal tersebut serta memberikan bantuan teknologi bagi para pembudidaya ikan untuk mengembangkan usahanya. Sedangkan solusi untuk masalah pemasaran, pemerintah dan kampus dapat secara bersama-sama mendirikan pusat informasi pasar yang bisa diakses oleh semua masyarakat pembudidaya ikan.
Keberhasilan merupakan tujuan dari sebuah kegiatan. Ada tiga parameter untuk mengukur keberhasilan pembangunan perikanan budidaya di Bangka Belitung yaitu : kontinyuitas produksi, kualitas hasil produksi yang dihasilkan menjadi baik dan kehidupan pembudidaya ikan yang sejahtera. Kita berharap semoga genderang era perikanan budidaya di Bangka Belitung terus dikumandangkan sehingga bidang perikanan di Bangka Belitung bisa menjadi icon di provinsi yang kaya akan perairan ini. Semoga!
Written By : Eva Prasetiyono, S.Pi
Dosen Universitas Bangka Belitung/ Pengurus DPW PPNSI Prov.Kep.Babel
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka