UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
29 Juli 2011 | 09:46:29 WIB
NYANYIAN UDIN : KATAKAN TIDAK PADA KORUPSI !!!
Ditulis Oleh : Dwi Haryadi
Nyanyian Udin
Nyayian ini bukanlah lagu yang dinyanyikan oleh Udin sedunia. Tetapi Udin yang satu ini merupakan mantan bendahara umum dari partai yang saat ini sedang berkuasa dan kini berstatus tersangka KPK serta sedang diburu oleh Polri dan Interpol di seluruh dunia. Berawal dari kasus wisma atlit Sea Games Palembang, Udin mulai dikenal, sampai akhirnya berobat ke Singapura dan sekarang bernyayi tentang permainan kotor berbagai rekan sejawatnya. Di TV swasta, melalui via telpon secara live udin begitu gamblang dan terbuka menyampaikan siapa dan bagaimana praktek korup anggaran yang dibagi-bagi untuk kepentingan pribadi dan golongannya. Bahkan terakhir KPK pun menjadi nyayian Udin, yang jika benar akan sangat melukai kepercayaan dan harapan besar masyarakat terhadap KPK.
Pernyataan Udin melalui media ini memiliki nilai kebenaran atau kebohongan. Setiap pernyataan Udin selalu dibantah oleh pihak yang dituduhkan Udin. Siapa yang bohong dan jujur, siapa yang berhalusinasi disini ? Semua tuduhan Udin dari negeri antah barantah tersebut masih harus di uji kebenarannya melalui fakta hukum di pengadilan. Nyayian udin ini hanya akan jadi tong kosong nyaring bunyinya, jika tuduhan-tuduhannya itu hanya katanya, katanya, katanya Udin dan bukan fakta hukum yang akan diuji oleh Dewi Keadilan.
Whistle Blower Setengah Hati
Udin saat ini menjadi sosok yang ditunggu-tunggu kehadirannya di Indonesia untuk membuktikan semua tuduhannya, termasuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang dituduhkan padanya. Banyak pertanyaan dan pendapat yang muncul dari ketidakhadirannya di tanah air dan kesan berobat pun berubah seketika menjadi kabur dan akhirnya menjadi buron. Apakah Udin takut akan bernasib sama dengan Gayus dan Susno, apakah betul KPK sudah terkontaminasi kekuasaan seperti yang diungkapkan atau memang Udin hanya berani bernyayi dan mengarang saja di ujung telpon ?
Kepastian peringanan hukuman dan jaminan perlindungan terhadap Whistle Blower yang setengah hati dan masih dapat diintervensi oleh kepentingan politik dan kekuasaan menjadikan adanya Whistle Blower hanyalah lips service saja dalam pemberantasan korupsi. Disinilah dibutuhkan ketegasan dan keberanian LPSK. Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang dilakukan oleh komunitas korup. Korupsi tidak dilakukan sendiri. Antar komunitas korup akan saling melindungi. Tidak hanya untuk mengamankan rekan sekorupnya, tetapi juga dirinya sendiri. Ketika ada Whistle Blower, seharusnya menjadi penunjuk arah agar semua terungkap dan tidak ada lagi tebang pilih dalam penegakan hukum.
Clearkan KPK
KPK disatu sisi sering menunjukkan taringnya yang luar biasa dalam pemberantasan korupsi. Namun disisi lain, terutama saat ini KPK menunjukkan kesan yang lamban. Mungkin KPK memang harus berhati-hati dan tidak gegabah dalam bertindak. Namun sikap hati-hati bukan berarti lamban, tetapi kehati-hatian bermakna ketelitian, ketepatan dan kecepatan dalam bertindak. Masih bebasnya Udin dan banyak koruptor diluar negeri menuntut KPK tidak hanya punya taring didalam negeri tetapi juga diluar negeri. Berbagai kebijakan strategis, sinergisitas antar penegak hukum, harmonisasi regulasi, kerjasama regional dan internasional harus segera ditempuh, agar koruptor tidak seenaknya kabur keluar negeri dan kemudian hilang tanpa jejak.
Tudingan Udin terhadap KPK harus di clearkan. KPK harus bersih dari para koruptor atau jaringan koruptor jika kita tidak ingin KPK menjadi Komisi Pelindung Koruptor. KPK dilahirkan dari sikap pesimistis terhadap aparat penegak hukum dalam pemberantasan korupsi, sehingga harapan yang besar diberikan kepada KPK. Oleh karena itu, KPK harus berani, bersih dan komit, serta jauh dari kepentingan yang akan mengganggu upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Semoga
0PINI BANGKAPOS EDISI 25 JULI 2011
Written By : Dwi Haryadi
Dosen FH UBB
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka