UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
22 September 2011 | 13:50:36 WIB
KEKERASAN SISWA DAN PENEGAKAN HUKUM
Ditulis Oleh : Dwi Haryadi
Kekerasan Siswa
Peristiwa tawuran yang terus berulang dan pengeroyokan wartawan ini, disatu sisi menunjukkan sikap anarkis siswa yang sangat memperihatinkan. Padahal mereka merupakan generasi penerus bangsa yang akan memegang tongkat estafet pembangunan kedepan. Perilaku, sikap, pemikiran, kepatuhan atas norma, psikologi, dan prestasi generasi saat ini akan menentukan bagaimana negara ini akan dibangun dimasa depan. Menuju keberadaban dan memanusiakan manusia atau justru sebaliknya.
Siapa yang salah dengan digunakannya pendekatan kekerasan oleh para siswa ini dibandingkan pendekatan logika dan kekeluargaan dalam penyelesaian suatu masalah ? Tentunya kita tidak perlu sibuk mencari siapa yang akan dikambinghitamkan. Teko air akan mengeluarkan susu, jika kita isi dengan susu dan sebaliknya akan mengeluarkan kopi jika kita isi dengan kopi. Jadi sikap kekerasan yang mudah bergejolak atau dominannya emosi dalam penyelesaian masalah ini bukan muncul seketika atau satu bulan bahkan satu dua tahun sebelumnya. Tetapi sikap ini terbentuk dari multikondisi negatif disekeliling anak yang tanpa disadari sedikit demi sedikit terkristalisasi dalam watak, pola pikir dan sikapnya. Multikondisi ini bisa dari keluarga, sekolah, lingkungan bermain, masyarakat dan dalam skala besar, ketidakberesan politik, hukum dan ekonomi dinegara ini ikut berpartisipasi dalam pembentukan sikap anarkis tersebut.
Jadi yang diperlukan dan segera dilakukan saat ini adalah bagaimana mendeteksi dan melakukan upaya preventif terhadap segala kondisi multikondisi negatif tersebut mulai dari keluarga, dunia pendidikan, masyarakat dan pemerintah. Bagaimana pendidikan agama dan moral sejak dini dilakukan dikeluarga. Dunia pendidikan merekonstruksi kembali arah pendidikan nasional, apakah tujuan membentuk manusia yang tidak hanya menguasai Iptek dan Imtaq sudah mampu diterjemahkan dalam implementasinya.
Masyarakat dengan segala institusi sosialnya mereevaluasi kembali kontrol sosialnya. Kemudian pemerintah sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan harus mampu menstabilkan kesemerawutan yang terjadi saat ini agar berjalan normal dan sesuai jalurnya, sehingga masyarakat tidak putus asa akan masa depan bangsa ini
Siswa Vs Hukum
Peristiwa pengeroyokan siswa terhadap wartawan sudah dalam proses penyelidikan kepolisian dan beberapa siswa sudah dimintai keterangan. Aparat penegak hukum dan semua pihak, baik wartawan, orang tua siswa dan sekolah harus melihat permasalahan ini seobyektif mungkin dan tidak sekedar menegakkan hukum secara normatif saja. Karena tujuan penegakan hukum pada hakikatnya adalah keadilan, kemanfaatan dan kesejahteraan. Secara fakta, mungkin nanti para siswa memang terbukti telah melakukan kekerasan terhadap wartawan. Namun beberapa hal yang perlu diperhatikan dan digali aparat adalah apa latar belakang siswa melakukan, apakah mereka tahu konsekuensinya dan lebih jauh lagi apakah mereka memahami tugas wartawan yang dilindungi Undang-Undang Pers.
Jadi, penegakan hukum kasus ini kiranya tidak mengedepankan normatif saja yang mungkin akan menyeret para siswa tersebut ke jeruji. Kemudian ini akan jadi pelajaran berharga, betapa kebebasan pers dilindungi. Namun sebenarnya lebih dari itu, kemanfaatan, keadilan dan kesejahteraan yang menjadi tujuan hukum, serta pendidikan dan masa depan anak sangat penting untuk diperhatikan dan dipertimbangkan. Penjara bukanlah sekolah yang baik bagi orang dewasa, apalagi bagi anak. Walaupun memang harus dijatuhkan sanksi, kiranya tidak mengenyampingkan pendidikan bagi si anak.
terbit di Bangka pos, Selasa 27 September 2011
Written By : Dwi Haryadi
Dosen FH UBB
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka