UBB Perspective
Universitas Bangka Belitung
Artikel UBB
Universitas Bangka Belitung's Article
15 April 2008 | 01:31:09 WIB
Ketua MPR RI : Pemimpin Melayani Masih Langka
Ditulis Oleh : I Made Andik Setiawan, S.ST, M.Eng.
Ketua Majelis Musyawaratan Rakyat, Hidayat Nur Wahid mengatakan pemimpin yang melayani di Indonesia masih terbilang langka. "Kebanyakan pemimpin minta dilayani atau kalau pun melayani berharap mendapatkan balasan lebih banyak dari yang diberikan," ujar Nur Wahid dalam acara Pembukaan Dies Natalis ke-7 Fakultas Ekonomi Manajemen Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mengangkat tema "The Application of Servant Leadership and Good Organization Governance Toward Economic Revitalization" Rabu (2/4) di Auditorium Thoyyib Hadiwijaya Kampus IPB Darmaga.
Nur Wahid mengambil contoh sosok pemimpin teladan dalam melayani masyarakat adalah Muhammad SAW. Pantas kiranya, keberhasilan Muhammad SAW membimbing mengubah masyarakat jahiliyah menjadi sosok-sosok disegani, menghantarkan Muhammad SAW sebagai tokoh penting urutan pertama versi Michael Hart. Muhammad dinilai Nur Wahid bukan hanya teladan pemimpin agama, namun juga pemimpin negara. Hal ini tampak bagaimana Muhammad bisa mengelola masyarakat dari beranekaragam latar belakang budaya dan agama di Madinah Munawaroh.
Motivator nomor satu Indonesia, Andrie Wongso memaparkan pentingnya memiliki kekayaan sikap mental positif dalam membangkitkan Indonesia kembali. Mental positif ini hanya bisa dilakukan dengan terus belajar, berusaha keras, bangkit segera setelah jatuh dan belajar lagi. Menjadi seorang pemimpin yang melayani itu baik. Namun jangan melupakan, dalam melayani sesekali diperlukan kekerasan dan ketegasan. Kita harus mendidik diri sendiri secara keras dan konsisten sebelum memimpin orang lain." Kalau Anda lunak terhadap diri Anda, kehidupan akan keras terhadap Anda. Sebaliknya, kalau Anda keras terhadap diri Anda, kehidupan akan lunak terhadap Anda," kata Andrie.
President Commissier Lembaga Penjamin Simpanan, Rudjito menjelaskan kepemimpinan yang baik merupakan gabungan karakteristik pemimpin tranformatif dan melayani. Ia menambahkan kepemimpinan melayani bisa diaplikasikan dalam berbagai organisasi baik yang berorientasi profit atau non profit oriented.
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB, Dr.drh.Hasyim, DEA menjelaskan filosofi kepemimpinan yang melayani layaknya otak atau akal bagi seluruh anggota tubuh. "Otak tidak memiliki cadangan glikogen seperti otot di bagian tubuh lain. Otak mendapatkan suply energi atau makanan dari darah yang beredar. Namun demikian otak berfungsi mengontrol, mengkordinasi aktivitas anggota tubuh lain dan mengendalikan perbaikan sel-sel seluruh tubuh," urai Hasyim. Otak mengutamakan anggota tubuh lainnya. Otak atau akalallah yang merancang visi, misi, tujuan dan strategi masa depan hidup manusia. Menurut Hasyim tak semua orang bisa menjadi kepala. Ada yang menjadi kaki, tangan dan sebagainya. Masing-masing fungsi tersebut sangat penting dalam melengkapi kehidupan
Ia mengatakan aktivitas manusia itu hendaknya dilandasi karena kesadaran amal ibadah kepada Allah SWT. Bukan karena dibutuhkan orang lain. Namun muncul dari kesadaran bahwa hidup di dunia ini merupakan ladang amal untuk persiapan di akhirat kelak.
Acara ini diawali sambutan Ketua Panitia, Dr. Jono M. Munandar, Dekan FEM IPB, Dr.Sri Hartoyo dan dibuka oleh Rektor IPB, Dr.Ir.Herry Suhardiyanto.
(ris)
Tag Keyword : Otak Andrie Wongso Motivator Indonesia Dr. drh. Hasyim Jono M. Sri Hartoyo Herry Suhardiyanto Rektor Munandar Pendidikan Rudjito Auditorium Thoyyib Hadiwijaya Kampus IPB Darmaga Dekan Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Filosopi Strategi Panitia
UBB Perspectives
FAKTOR POLA ASUH DALAM TUMBUH KEMBANG ANAK
MEMANFAATKAN POTENSI NUKLIR THORIUM DI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : PELUANG DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Pengaruh Sifat Fisika, Kimia Tambang Timah Terhadap Tingkat Kesuburan Tanah di Bangka Belitung
Akuntan dan Jurnalis: Berkolaborasi Dalam Optimalisasi Transparan dan Pertanggungjawaban
Sustainable Tourism Wisata Danau Pading Untuk Generasi Z dan Alpa
Perlunya Revitalisasi Budaya Lokal Nganggung di Bangka Belitung
Semangat PANDAWARA Group: Dari Sungai Kotor hingga Eksis di Media Sosial
Pengaruh Pembangunan Produksi Nuklir pada Wilayah Beriklim Panas
Pendidikan dan Literasi: Mulailah Merubah Dunia Dari Tindakan Sederhana
Mengapa APK Perguruan Tinggi di Babel Rendah ?
Dekonstruksi Cara Pikir Oposisi Biner: Mengapa Perlu?
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DENGAN ASAS GOOD GOVERNANCE
UMP Bangka Belitung Naik, Payung Hukum Kesejahteraan Pekerja atau Fatamorgana Belaka?
Peran Generasi Z di Pemilu 2024
Pemilu Serentak 2024 : Ajang Selebrasi Demokrasi Calon Insan Berdasi
Menelusuri Krisis Literasi Paradigma dan Problematik di Bumi Bangka Belitung
Jasa Sewa Pacar: Betulkah Menjadi sebuah Solusi?
Peran Sosial dan Politis Dukun Kampong
Mahasiswa dan Masalah Kesehatan Mental
Analogue Switch-off era baru Industri pertelevisian Indonesia
Di Era Society 50 Mahasiswa Perlu Kompetensi SUYAK
HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia, sudah merdekakah kita?
Pemblokiran PSE, Pembatasan Kebebasan Berinternet?
Pentingnya Pemahaman Moderasi Beragama Pada Mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum
SOCIAL MAPPING SEBAGAI SOLUSI TATA KELOLA SUMBER DAYA ALAM
Bisnis Digital dan Transformasi Ekonomi
Masyarakat Tontonan dan Risiko Jenis Baru
Penelitian MBKM Mahasiswa Biologi
PEREMPUAN DI SEKTOR PERTAMBANGAN TIMAH (Refleksi atas Peringatan Hari Kartini 21 April 2022)
Kiat-kiat Menjadi “Warga Negara Digital” yang Baik di Bulan Ramadhan
PERANG RUSIA VS UKRAINA, NETIZEN INDONESIA HARUS BIJAKSANA
Kunci Utama Memutus Mata Rantai Korupsi
Pengelolaan Sumber Daya Air yang Berkelanjutan
SI VIS PACEM PARABELLUM, INDONESIA SUDAH SIAP ATAU BELUM?
KONKRETISASI BELA NEGARA SEBAGAI LANGKAH PREVENTIF MENGHADAPI PERANG DUNIA
Memaknai Sikap OPOSISI ORMAWA terhadap Birokrasi Kampus
Timah, Kebimbangan yang Tak akan Usai
Paradigma yang Salah tentang IPK dan Keaktifan Berorganisasi
Hybrid Learning dan Skenario Terbaik
NEGARA HARUS HADIR DALAM PERLINDUNGAN EKOLOGI LINGKUNGAN
Mental, Moral dan Intelektual: Menakar Muatan Visi UBB dalam Perspektif Filsafat Pierre Bourdieu
PEMBELAJARAN TATAP MUKA DAN KESIAPAN
Edukasi Kepemimpinan Milenial versus Disintegrasi
Membangun Kepemimpinan Pendidikan di Bangka Belitung Berbasis 9 Elemen Kewarganegaraan Digital
Menuju Kampus Cerdas, Ini yang Perlu Disiapkan UBB
TI RAJUK SIJUK, DIANTARA KESEMPATAN YANG TERSEDIA
Mengimajinasikan Dunia Setelah Pandemi Usai
ILLEGAL MINING TIMAH (DARI HULU SAMPAI HILIR)
PERTAMBANGAN BERWAWASAN LINGKUNGAN
Inflasi Menerkam Masyarakat Miskin Semakin Terjepit
NETRALITAS DAN INTEGRITAS PENYELENGGARA PEMILU
Siapa Penjarah dan Perampok Timah ???
Menjaga Idealisme dan Kemandirian Pers
POLITIK RAKYAT DAN TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Penelitian Rumpon Cumi Berhasil di Perairan Tuing, Pulau Bangka
Gratifikasi, Hati-Hatilah Menerima Sesuatu
Perairan Tuing, Benteng Sumberdaya Perikanan Laut di Kabupaten Bangka