Diguyur Hujan, Upacara Hardiknas di UBB Tetap Berjalan

Penulis: Editor | Ditulis pada 02 Mei 2019 17:19 WIB | Diupdate pada 02 Mei 2019 21:11 WIB


Hardiknas - Rektor UBB, Dr. Ir. Muh Yusuf, MSi., saat membacakan isi pidato Menristekdikti dalam upacara memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hadiknas) Tahun 2019.

MERAWANG, UBB - Hujan deras warnai upacara Hari Pendidikan Nasional (Hadiknas) di halaman Gedung Rektorat Universitas Bangka Belitung (UBB), Rabu (19/12/2019). Meskipun diguyur hujan, upacara tetap dilaksanakan dan berlangsung khidmat.

Bertindak selaku pembina upacara Rektor UBB, Dr. Ir. Muh Yusuf, MSi., diikuti oleh seluruh Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Diktendik), serta mahasiswa UBB yang tersebar di 5 Fakultas. Petugas upacara kali ini diambil alih dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka UBB.

Upacara yang dimulai sejak pukul 07.00 ini, awalnya cuaca masih berawan, namun setelah acara berlangsung, hujan deras pun turun pada saat Rektor UBB membacakan isi pidato Menristekdikti.

Meskipun begitu, upacara tahunan ini tetap berlangsung lancar tanpa ada hambatan apapun. Hujan deras tidak menggangu konsentrasi para peserta upacara, bahkan upacara terus berjalan dalam suasana diguyur hujan. 

Peringatan Hardiknas kali ini mengangkat tema “SDM Kompetitif, Inovatif, dan Berkarakter”. Pemilihan tema ini relevan untuk menghadapi kondisi dunia yang berkembang menjadi semakin kompleks dengan kecepatan perubahan yang semakin pesat.

Isi pidato Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), yang disampaikan melalui Rektor UBB mengungkapkan bahwa Upacara ini mesti menjadi momentum refleksi dan mengukur langkah ke depan, bagaimana pendidikan tinggi kita mampu menjawab tantangan dan merealisasikan peluang tersebut.

“Kita harus melakukan terobosan dan inovasi untuk dapat meningkatkan jumlah mahasiswa di seluruh perguruan tinggi di Indonesia dengan mutu yang baik dan relevan dengan kebutuhan pembangunan dan pasar kerja,” tulis Nasir dalam pidatonya.

Lebih lanjut Menristekdikti menyampaikan, perguruan tinggi Indonesia dituntut untuk ikut berevolusi dan didorong kesanggupannya untuk melakukan upaya transformasi digital dalam penyelenggaraan kegiatan tridharma dan pengelolaan perguruan tinggi. Perguruan tinggi juga diharapkan berkontribusi dalam mensolusikan masalah sosial ekonomi bangsa ini.

“Untuk meningkatkan daya saing pendidikan tinggi, perguruan tinggi di Indonesia didorong untuk meningkatkan akreditasi institusi menjadi terakreditasi unggul (A), antara lain dengan meningkatkan jumlah dan mutu penelitian dan publikasi, kerjasama pengembangan penelitian di tingkat nasional dan internasional dan memperbanyak prestasi mahasiswa hingga tingkat internasional”, jelas Menristekdikti.

Daya saing para dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa agar terus dikembangkan melalui peningkatan literasi pada data, literasi pada teknologi dan literasi pada manusia atau human. Strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi yaitu dengan mensinergikan dharma pendidikan-penelitian-pengabdian pada masyarakat yang didukung oleh efektivitas penta helix antara universitas, pemerintah, dan swasta/industri, serta masyarakat dan media terutama dalam pengembangan mutu mahasiswa dan lulusan, mutu SDM dosen dan tenaga kependidikan, networking, publikasi, hilirisasi hasilhasil produk riset dan inovasi, didukung oleh pengelolaan universitas yang semakin baik, transparan dan akuntabel. (Ags/Humas)


Topik

Kampus_Terpadu_UBB
. ayar