Rektor Apresiasi Kiprah Mahasiswa KKN UBB di Desa Baru Belitung Timur

Penulis: Editor | Ditulis pada 02 Agustus 2019 21:16 WIB | Diupdate pada 02 Agustus 2019 21:16 WIB


KKN Desa Baru - Rektor UBB, Muh Yusuf melihat data hasil surve mahasiswa KKN UBB terkait pendataan UMKM di Desa Baru, serta program-program nyata apa saja yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa selama dilokasi KKN.

MANGGAR, UBB – Rektor Universitas Bangka Belitung (UBB), Dr. Ir. Muh Yusuf, M.Si., mengapresiasi program kegiatan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UBB angkatan 14 di Desa Baru, Kecamatan Manggar. Program kegiatan KKN yang dilaksanakan mahasiswa dinilai sangat membantu pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ungkapan ini disampaikan langsung oleh Rektor UBB, saat melakukan kunjungan bersama tim monitoring dan evaluasi (monev) dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Rabu (31/7) sore, di Posko peserta KKN Desa Baru Manggar.

Dalam kunjungan tersebut, Rektor mengadakan dialog interaktif dan berdiskusi terkait apa yang telah dilakukan mahasiswa, serta memastikan apakah program KKN memberikan kontribusi positif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ketua Kelompok KKN UBB Desa Baru, Wahyu Syahra Jes dengan cekap menyampaikan laporan hasil program KKN yang hampir rampung mereka laksanakan, bahkan sistem administrasi penggunaan anggaran pun sudah sedini mungkin disiapkan sebagai bahan laporan nantinya.

Mahasiswa juga menunjukan beberapa catatan pelaporan keuangan serta data hail surve terkait UMKM dan permasalahannya kepada Rektor UBB.

Serangkaian program kegiatan KKN telah dijalankan mahasiswa, salah satunya menjadi inisiator disetiap kegiatan kepemudaan, serta memperkenalkan hidoponik untuk membantu meningkatkan perkonomian masyarakat. Berbagai sosialisasi dari program KKN juga sudah dilaksanakan, diantaranya sosialisai peningkatan nilai produk pangan olahan berbahan baku lokal dengan kreatifitas desain dan kemasan yang menarik, penyuluhan anti narkoba, BPJS Kesehatan, dan lainnya.

Menyinggung tentang potensi Desa, Wahyu Syahra Jes beserta tim telah melakukan sosialisasi terkait pemasaran yang akan meningkatkan nilai jual serta tatacara mendapatkan perizinannya. Upaya ini dilakukan untuk peningkatan pengembangan produk lokal dari Usaha mikro kecil menengah atau (UMKM) sebagai keunggulan Desa kedepannya.

 “Kami sudah mengadakan sosialisasi mengenai kemasan dan juga pembuatan logo, dan wahyu juga memperkenalkan desain kemasan, kemudian bagaimana mendapatkan logo halal, terus komposisi dan kemasan itu apa saja,” terang wahyu.

Hal senada disampaikan Rektor terkait proses pemasaran, dengan kemajuan teknologi akan memberikan dampak yang besar serta efisiensi bagi pelaku bisnis, semua tergantung kreatifitas dan sumber daya manusianya. Menurutnya, terkait permasalahan UMKM di Desa Baru dengan produk yang dihasilkan, kalau tidak dilakukan dengan cara pemasaran yang baik, UMKM tersebut tidak akan bertahan lama.

“Sebagus apapun kemasannya atau produknya, tapi kalau tidak bisa memasarkan dengan baik, itu juga akan jadi masalah,” tuturnya,

Adanya produk-produk dari masing-masing desa seperti keripik sukun, kerupuk ikan, dodol sukun, dan berbagai macam olahan makanan, dan kerajinan, serta potensi wisata yang dimiliki oleh masing-masing desa, dapat diiventarisir dan dikembangkan oleh mahasiswa KKN untuk dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan membangun keunggalan bagi Desa tersebut.

Indah Purnama Sari bersama rekannya menuturkan, mereka juga sudah melakukan surve dan mendata UMKM yang ada di Desa Baru. Dari data tersebut, terdapat puluhan UMKM dengan produk dan penghasilan yang berpareasi, bahkan ada UMKM yang sudah mampu menghasilkan pendapatan bersih perbulan mencapai 4 juta.

Namun tidak sedikit juga UMKM yang pendapatannya dibawah  1 juta perbulan dan bahkan tidak aktif lagi. Hal ini disebabkan banyaknya UMKM yang menghasilkan produk yang sama dengan kemasan yang sederhana, serta belum adanya kawasan terpadu yang disediakan oleh pemerintah daerah sebagai tempat destinasi oleh-oleh yang akan menjadi tempat tujuan wisatawan nantinya.

“Yang menyebabkan mereka itu pendapatannya rendah, karna disetiap rumahnya itu! semuanya menghasilkan prodak yang sama, jadi ibaratnya persaingan mereka itu dari kemasan yang sama dan harga yang sama,” ungkapnya.

Dengan berbagai program nyata yang telah dilkakukan peserta KKN UBB, sangat efektif sekali untuk membantu persoalan yang ada dimasyarakat, dan sekaligus sebagai media pembelajaran bagi mahasiswa yang akan berguna dimasa depannya. (Ags/Humas)


Topik

KKN_UBB
. ayar