PPIDS UBB Tunggu Sofware dari BIG, Wahri: Kita akan Optimalkan Perangkat Tersebut!

Penulis: Editor | Ditulis pada 15 Januari 2020 15:04 WIB | Diupdate pada 15 Januari 2020 15:46 WIB


SERVER --  Ketua PPIDS UBB Wahri Sunanda didampingi pengurus PPIDS Ghiri Basuki (Ketua TIK UBB) mencek  sejumlah peralatan PPIDS yang dihibahkan  Badan Geospasial  (BIG) di ruang TIK, Rabu (15/01/2020) pagi.

MERAWANG, UBB --  Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial (PPIDS) Universitas Bangka Belitung (UBB) bertekad untuk mengoptimalkan peran dan tanggungjawabnya sebagai mitra strategis Pemda Kepulauan Bangka Belitung untuk membuat peta informasi geospasial tematik (IGT) guna mendukung Kebijakan Satu Peta (KSP) Indonesia.

“Tidak  akan kami sia-siakan  kepercayaan yang  telah diberikan pemerintah melalui Badan Informasi Geospasial atau BIG, yang dulu dikenal dengan nama Bakorsurtanal.   Untuk itu kami telah mengusulkan kepada BIG agar tahun 2020 ini memberikan sofware pemetaan dan da data peta se Indonesia,” tegas Wahri Sunanda, Ketua PPIDS UBB, Rabu (15/01/2020).

Didampingi Ketua Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) UBB Ghiri Basuki, yang adalah juga pengurus PPIDS UBB,   Rabu pagi itu  Wahri  meninjau langsung  lokasi peralatan canggih  hibah BIG itu di TIK UBB.   Ia  kemudian mencek kondisi  peralatan satu per satu,  dan mengoperasikan komputer canggih ukuran besar.

“Semua peralatan, seperti server, UPS dan personal computer  dan lain-lain dalam kondisi oke. Hanya saja,  alat kita perlu ada sofware.  Sudah kita usulkan, Isyaallah tahun ini sofware dimaksud sudah kita terima,” ujar Wahri, yang adalah Dekan Fakultas Teknik UBB.

Seperti diberitakan sebelumnya,  medio 2017  Kepala BIG Prof Hasanuddin Abidin  menghibahkan peralatan  canggih untuk  membuat peta geospasial tematik  kepada UBB, sekaligus menjadikan  UBB  sebagai perpanjangan tangan BIG di  Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Hasanuddin mengingatkan bahwa PPIDS UBB merupakan mitra strategis Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk membuat peta geospasial tematik.  Guru Besar ITB ini menggarisbawahi jika   Pemda Kepulauan Bangka Belitung  ingin mengembangan  tanaman lada putih, gahru, pariwisata dan sebagainya, itu semua  harus ada dan didasari oleh  peta geospasialnya.

Menurut Wahri,   geoportal PPIDS UBB dengan kapasitas terpasang 500 terrabyte  mampu secara rinci untuk  menganalisis   berbagai tema spasial dan informasi geospasial strategis di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“Dengan kapasitas itu akan membuka peluang bagi UBB  berkembang  menjadi pusat data dan peta di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” ujar Wahri Sunanda.

Badan Informasi Geospasial (BIG) merupakan lembaga nonkementerian,  namun berada di bawah pengawasan  langsung Presiden RI, memberi kepercayaan kepada UBB untuk membuat peta informasi geospasial tematik (IGT) guna mendukung Kebijakan Satu Peta (KSP) Indonesia.
Prof Dr Ir Agus Hartoko MSc, pakar geospasial yang sudah 25 tahun berpengalaman di bidang ini mengemukakan   Kebijakan Satu Peta (KSP) dan Jaringan Informasi Geospasial Nasional  (JIGN)  memiliki  nilai dan fungsi  strategis dalam kerangka  memadukan dan mempercepat pembangunan di negara ini.

Melalui  KSP dan JIGN  ini lanjutnya   semua sektor akan menggunakan satu sistem data spasial dan peta yang sama.  Faedah KSP dan JIGN sangat banyak. Selain memudahkan sisi perencanaan,  semua sektor pun dapat dengan mudah  dipadukan. Sehingga tak ada lagi antar sektor yang tumpang tindih.

Wahri mengemukakan peralatan yang dimiliki PPIDS saat ini sudah menjadi bagian aset dan inventaris aset UBB.  Selain menjadi tempat membuat peta geospasial yang diperlukan bagi pembangunan di daerah ini,  PPIDS pun akan merancang program pelatihan  di bidang peta geospasial dan sejenisnya.

“Pelatihan ke arah itu sudah kita pikirkan.  Saya rasa akan  banyak pihak  yang berminat mengikuti pelatihan geospasial dan sejenisnya itu,” ujar Wahri, didampingi Ghiri Basuki di Ruang TIK UBB. (Eddy Jajang Jaya Atmaja)


Topik

Wahri_Sunanda,_ST,._M.Eng Ghiri_Basuki_Putra,_ST.,_MT
. ayar