DEMO WEBSITE –Mahasiswa KKN UBB Angkatan ke 12 di Jelitik, Sungailiat, berpose usai ‘Sosialisasi Pengelolaan dan Promosi Objek Pariwisata Berbasis Teknologi’ dan ‘demo’ website pariwisata yang mereka buat di Kelurahan Jelitik, Senin (07/08/2017).
RAMBAK, UBB -- Informasi mengenai destinasi dan objek pariwisata berbasis internet di Kabupaten Bangka dinilai masih kurang masif. Namun kondisi itu segera teratasi menyusul akan diluncurkannya website pariwisata Jelitik oleh mahasiswa KKN UBB pada tanggal 21 Agustus.
Website yang membuat informasi lengkap tentang Pantai Rambak, Teluk Uber, Tanjung Pesona dan Tikus Emas itu, kini sudah rampung 70 persen. Untuk menyempurnakan isi website, mahasiswa KKN UBB ‘menjaring’ berbagai masukkan dari pemangku kepentingan.
“Sebelum diluncurkan ke dunia maya, kami membuka kesempatan untuk menampung segala macam masukan. Terutama dari masyarakat dan kalangan industri pariwisata di kawasan wisata Jelitik!,” ujar Ghiri Basuki, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UBB di Kelurahan Jelitik, Senin (07/08/2017) pagi.
Berbicara di dalam ‘Sosialisasi Pengelolaan dan Promosi Objek Pariwisata Berbasis Teknologi’, sekaligus ‘demo’ mengenalkan website pariwisata Jelitik, Ghiri Basuki menegaskan, kehadiran teknologi informasi pariwisata berbasis website merupakan suatu keniscayaan.
“Separuh dari 3,6 miliar populasi dunia sudah terkoneksi internet. Kurang-lebih dua miliar mengunakan internet untuk mencari informasi. Bayangkan, betapa besarnya potensi pasar wisata yang bisa kita manfaatkan bila kita menggunakan teknologi informasi berbasis internet,” tukas Ghiri, yang adalah juga dosen Teknik Elektro UBB.
Tapi alumni Jurusan Teknik Elektro Universitas Indonesia ini prihatin, ketika ‘mencari’ informasi tentang Pantai Rambak, Tanjung Pesona, Teluk Uber dan Tikus Emas, yang justeru muncul bukan website resmi Pemkab Bangka, melainkan website yang dikelola oleh orang luar Bangka.
“Itu pun informasi yang disampaikan tidak lengkap. Idealnya Pemkab Bangka itu harus punya sistem informasi pariwisata berbasis TI yang lengkap, menarik -- ‘eye catching’--, dan fokus mempromosikan produk-produk wisata di Bangka. Sudah sewajarnya pula menggunakan Bahasa Inggris, agar diketahui masyarakat internasional ,” tegas Ghiri.
Dalam sosialisasi yang dihadiri Lurah Jelitik Meirina Karulin Duwiva, ‘web developer’ (pembangun wb) Pariwisata Jelitik Muhamad Sany Pratama memaparkan ‘isi’ website, antara lain ‘spot’-‘spot’ , fasilitas dan profil Pantai Tanjung Pesona, Teluk Uber, Rambak dan Tikus Emas.
Dalam website itu, disetiap pantai mahasiswa KKN UBB memasukkan minimal 50 foto dengan tujuan agar calon pengunjung dan wisatawan -- baik dari Bangka Belitung (Babel) maupun dari luar Babel, tertarik untuk datang dan menikmati empat pantai tersebut.
“Kami sudah mengumpulkan ratusan foto, termasuk foto ‘sunset’ dan ‘sunrise’ terbaik di Pantai Rambak, Tanjung Pesona, Uber dan Tikus Emas. Foto-foto itu kami masukkan ke dalam website agar pengunjung web bisa ‘men-zoom’-(memperbesarnya-red) sisi-sisi menarik dari foto itu,” ujar Muhamad Sany Pratama.
Pada ‘Sosialisasi Pengelolaan dan Promosi Objek Pariwisata Berbasis Teknologi’, mahasiswa KKN UBB mengundang warga masyarakat Jelitik dan wakil dari kalangan industri pariwisata Jelitik. Tampil sebagai pembicara dalam sosialisasi ini Ghiri Basuki dan Eddy Jajang Jaya Atmaja (Kepala UBB Press).
Eddy mengupas tema “Mengenal Elemen Pariwisata dan Profil Wisatawan”, sementara Ghiri Basuki membedah “Promosi Destinasi Wisata Menggunakan Website”. Presentasi keduanya mendapat tanggapan positif dari warga dan kalangan industri wisata. Menyusul banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan.
Salah satu pertanyaan yang ‘menggelitik’ datang Kepala Lingkungan Jelitik Hasan. Ia mengharapkan masyarakat setempat juga dilibatkan dalam pengembangan pariwisata di Jelitik.
“Sejauh ini keterlibatan warga dalam pengembangan pariwisata tidak ada,” ungkap Hasan.
Menurut Eddy Jajang penglibatan warga di seputar destinasi wisata merupakan suatu keniscayaan. Di banyak tempat, warga membuka usaha kuliner, cindermata, aktivitas wisata seperti memancing, sewa perahu dan sebagainya.
“Untuk tipikal wisatawan tertentu, seperti jenis eksplorer, ‘off-beat’ dan ‘individual mass tourist’, pengalaman bergaul dengan warga setempat, atau dikenal dengan lintas budaya, merupakan hal yang disukai,” ulas Eddy Jajang.
Dalam kaitan ini wisatawan tipe tersebut, lanjut Eddy Jajang lebih suka memilih tinggal di ‘home stay’ di seputar pemukiman penduduk. Atau bahkan menyewa kamar milik warga, untuk merasakan bagaimana hidup bersama warga.
“Mereka ingin menyaksikan dan merasakan langsung keseharian dan budaya yang hidup nyata di tengah masyarakat,” ujar Eddy Jajang.
Sementara itu Lurah Jelitik Meirina Karulin Duwiva dalam sambutannya mengungkapkan rasa terimakasihnya atas digelarnya ‘Sosialisasi Pengelolaan dan Promosi Objek Pariwisata Berbasis Teknologi’, karena acara ini memberikan masukkan baik kepada kelurahan maupun warga Jelitik sendiri.
Menurut Ghiri Basuki, website pariwisata Jelitik ini akan diluncurkan (‘launch’) ke dunia maya pada tanggal 21 Agustus 2017, bersamaan dengan berakhirnya KKN di Kelurahan Jelitik, Sungailiat.
Meski begitu, lanjut Ghiri website ini akan tetap ‘dikembangkan’ dan di ‘update’ walau telah diserahkan kepada Kelurahan Jelitik bekerjasama dengan UBB.
“Lewat ‘pengembangan’ itu nantinya website akan lebih menarik karena menampilkan informasi yang selalu ‘up to date’ , sehingga kelak benar-benar menjadi website resmi yang berisi semua informasi wisata yang ada di Kelurahan Jelitik,” terang Ghiri.
Acara peluncuran website pariwisata Jelitik ini lanjutnya nanti akan dibarengi dengan penyerahkan satu unit komputer kepada Kelurahan Jelitik; untuk mengelola website pariwisata yang telah dibangun mahasiswa KKN UBB.
“Website pariwisata itu merupakan hasil karya dari seluruh mahasiswa KKN Angkatan ke 12 di Jelitik, yang diketahui Haryanto, mahasiswa Teknik Elektro,” ujar Ghiri (Eddy Jajang J Atmaja)