UBB Press / Eddy jajang, Ari Rizki
RAYAKAN KEMENANGAN – Tim Evo-Dincak UBB merayakan kemenangannya sebagai juara 3 KRSTI Regional 1 Sumatera 2018 di GOR Tribuana Pekanbaru. Tim yang dibimbing Tri Hendrawan Budianto (kiri), Dwi Bayu (kedua dari kiri), Profitri (tengah) dan Argi Syahputra (kanan) membentangkan bendera almamater UBB dan menunjukkan dua robot andalan mereka.
MERAWANG, UBB -- Tim Evo-Dincak IV Universitas Bangka Belitung (UBB) meraih juara 3 pada Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) 2018 Regional 1 Sumatera yang berlangsung di Gedung Olahraga Tribuana Pekanbaru, Riau, Sabtu (28/04/2018).
Tim beranggotakan tiga mahasiswa dari Jurusan Teknik Elektro UBB ini, yaitu Argi Syaputra (semester 8), Dwi Bayu Ardianto (semester 8), dan Profitri Atmawarni (semester 8, sebagai ketua tim), unggul atas tujuh tim robot lainnya.
Tri Hendrawan Budianto, Pembimbing Tim Evo-Dincak IV UBB, mengemukakan dengan predikat juara 3 KRSTI 2018, tim Evo-Dincak IV selanjutnya ‘berlaga’ di KRSTI tingkat nasional yang akan digelar di Universitas Muhammadiyah Jogyakarta 11-14 Juli 2018.
“Target kita di Jogyakarta meraih juara 1. Kita sudah pernah mengikuti KRSTI. Tahun 2017 kita meraih juara 3 tingkat regional 1 di Universitas Sriwijaya, Palembang,” ujar Tri Hendrawan di Jurusan Teknik Elektro UBB, Senin (30/04/2018) petang.
Pada KRSTI 2018 dengan tuan rumah Universitas Riau itu, juara 1 diraih tim RoboGen dari STMIK Mitra Lampung, di susul tim Paguruyuang dari Politeknik Negeri Padang sebagai juara 2. Juara Harapan diraih tim Dayang-dayang Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung.
Atas prestasinya meraih juara 3, tim Evo-Dincak IV UBB -- yang ketika KRSTI berlangsung dua robot andalan mereka memperagakan Tari Remo dari Jawa Timur --, membawa pulang tropi dan piagam penghargaan dari Kemenristekdikti.
“Ketika diumumkan sebagai juara 3, terus terang kami merasa bangga. Sebab kerja keras kami selama ini sebelum kontes robot dilakukan, tidak sia-sia. Apalagi kami membawa nama besar almamater UBB di tingkat regional 1 Sumatera,” ujar Argi.
Dua robot Evo-Dincak yang diprogram sedemikian rupa oleh Argi, Dwi dan Profitri, tampil memukau. Dua robot UBB itu serasi memperagakan Tari Remo, ketika panitia KRSTI 2018 memutar lagu Tari Remo.
“Tari Remo merupakan tari daerah yang wajib diperagakan oleh semua robot yang mengikuti KRSTI 2018,” terang Tri Hendrawan.
Seleksi KRSTI 2018 cukup panjang. Tahap pertama, 10 tim robot Regional 1 Sumatera mengikuti seleksi administrasi. Setelah dinyatakan lolos, mereka mengikuti seleksi tahap kedua berupa laporan kemajuan robot.
“Setelah lolos seleksi tahap kedua, mereka mengikuti seleksi tahap ketiga. Yaitu harus memperagakan Tari Remo sebanyak tiga kali penampilan. Panitia KRSTI kemudian mengumumkan tiga tim robot yang masuk empat besar,” ujar Tri Hendrawan.
Empat tim yang lolos ke Final KRSTI Regional I itu yaitu RoboGen (STMIK Mitra Lampung), Tim Paguruyung (Politeknik Negeri Padang), Tim Evo-Dincak IV (UBB) dan Dayang-dayang (Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung).
KRI 2018 terdiri dari lima divisi. Yaitu Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid, dan Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda.
Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI) 2018 mengacu pada ABU Asia-Pasific Robot Contest 2018 Vietnam. Tema KRAI 2018 adalah “Lempar Bola Berkah”. Pada kontes ini terdapat dua robot yang bekerja sama untuk melempar bola melalui ring untuk mencapai “Rong Bay”
Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) 2018 mengacu pada Trinity Collage International Robot Contest (TCIRC). Suatu Robot dengan penggerak kaki bekerja di lapangan yang mensimulasikan rumah dengan misi menemukan dan memadamkan api lilin.
Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) menampilkan robot humanoid yang dapat menari berdasarkan gerakan seni tari dan budaya Indonesia. Robot menari dengan diiringi musik mengirim dan memperlihatkan gerakan wajib sesuai dengan tema KRSTI 2018, yaitu “Robot Penari Remo”
Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid mengacu pada divisi KidSize RoboCup tahun 2050”. Aturan kontes diambil dari RoboCup Soccer Humanoid League Laws of the Game 2016/2017
Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda mengacu pada divisi Middle Size League (MSL) RoboCup Soccer League. Tema KRSBI 2018 adalah “Sepak Bola Robot Menuju Liga Sepakbola Robot Tahun 2050”. Aturan kontes diambil dari Middle Size Robot Legue Rules and Regulations for 2017.
Argi, anggota tim Evo-Dincak UBB, mengemukakan saat KRSTI 2018 berlangsung mereka menghadapi kendala meja pertandingan yang kurang rata.
“Akibatnya robot mudah jatuh, dan terlalu banyak ‘bluetooth’ yang hidup saat perlombaan sehingga membuat robot terkadang eror dan menyambung ke bluetooth lainnya,” tukas Argi.
Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 diikuti 319 tim dari seluruh Indonesia. KRI 2018 dilaksanakan bekerja sama dengan perguruan tinggi yang ditunjuk untuk menyelenggarakan kontes tingkat regional dan kontes tingkat nasional.
Kontes tingkat regional diselenggarakan pada empat wilayah, yaitu Regional 1 (area Sumatera), Regional 2 (area Jawa bagian Barat, Kalimantan bagian Barat, dan Sulawesi), Regional 3 (area Jawa bagian Tengah, Kalimantan bagian Timur dan Selatan), dan Regional 4 (area Jawa bagian Timur, Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua).
Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menyelenggarakan Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 sebagai ajang kompetisi rancang bangun dan rekayasa dalam bidang robotika.
Menjuarai Kontes Robot Indonesia 2018, Ketua Jurusan Teknik Elektro Irwan Dinata mengungkapkan rasa senang, dan bersyukur atas prestasi yang diraih mahasiswa teknik elektro.
“Tim Evo-Dincak masih bisa mempertahankan prestasi sebagai juara. Tahun 2017 pada ecen yang sama, tim UBB itu juga meraih juara 3. Kedepan, untuk tingkat nasional kita berharap lebih serius sehingga meraih juara,” ujar Irwan Dinata.
Sementara itu di tempat terpisah, Argi mengaku sebelum tanding mereka sempat lemah semangat karena gerakkan robot dari tim lainnya serasi dan bagus.
“Tapi kami yakin rombot kami punya bisa tampil lebih bagus, sebab sudah kami persiapkan jauh-jauh hari,” ujar Argi (Ari Rizki, Eddy Jajang JA)