UBB Press / Eddy jajang
MUSIM DURIAN -- Ketika survai ke Desa Kota Kapur 29 Mei lalu, mahasiswa KKN UBB Angkatan ke 13 terpesona ketika menyaksikan semua batang durian berbuah. Tak pelak selama 40 KKN di desa ini sedang berlangsung musim durian. Sudah pasti mahasiswa KKN UBB pun ikut menikmati gurihya daging ‘Si Raja Buah’ dari desa tempat prasati Kerajaan Sriwijaya ini.
BALUNIJUK, UBB -- Sementara itu lima mahasiswa UBB menjadi bagian dari ratusan peserta KKN Kebangsaan, yang tahun ini dilaksanakan di Provinsi Lampung. Mereka bertolak ke Lampung pada tanggal 20 Juli, didampingi Sekretaris LPPM UBB Nanang Wahyudin.
Lima mahasiswa UBB itu akan disebar ke sejumlah daerah lokasi KKN di Lampung. Sama seperti KKN Tematik, mereka selama 40 hari melaksanakan KKN Kebangsaan.
Nanang Wahyudin mengharapkan 745 mahasiswa KKN Angkatan ke 13 yang disebarkan ke 25 desa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu, dapat membantu warga dan pemerintah desa (pemdes) di lokasi KKN masing-masing, dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Silakan sebar berita, foto, dan viralkan rekaman video kegiatan KKN ke media massa. Jangan lupa, ‘output’, hasil, atau luaran KNN itu juga dapat berupa artikel ilmiah atau publikasi penelitian di bidang pengabdian. Silakan ambil anggaran publikasi, yang besarnya antara lima ratus hingga tujuh ratus lima puluh ribu rupiah, dari total dana KKN sebesar Rp 15 juta itu,” ujar Nanang.
Mengenai proses dan luaran (hasil) KKN, Firlya Rosa menyampaikan pihaknya akan membentuk tim monitoring dan evaluasi (monev) serta melakukan penilaian secara menyeluruh.
“Kami akan memberikan ‘reward’ (penghargaan) kepada dosen pembimbing lapangan (DPL) yang kami nilai berhasil,” tukas Firlya tanpa menyebutkan bentuk ‘reward’ dimaksud.
Dikemukakannya selama 40 hari KKN, DPL diberikan dana perjalanan dinas (SPPD) sebanyak empat kali. Yakni masing-masing satu kali saat menghantar dan menjemput mahasiswa KKN, dan dua kali di antara 40 hari KKN.
“Setiap kali SPPD, kami berikan dana sebesar Rp 500 ribu. Dana itu sudah termasuk biaya untuk sewa kendaraan, bahan bakar dan makan. Kalau untuk lokasi KKN ada tiga DPL, silakan sendiri lah. Sesuai RKKL, hanya satu orang DPL saja yang perjalanan dinasnya dibiayai. Untuk itu kami menunggu pengajuan jadwal perjalanan dinas itu hingga tanggal 11 Juli ini,” ujar Firlya Rosa.
Mengenai laporan pertanggungjawaban perjalanan dinas (LPJ) ke lokasi KKN, Firlya Rosa menegaskan paling lama dua hari setelah kunjungan sudah dilaporkan ke Panitia KKN UBB.
KKN UBB Angkatan ke 13 tahun ini juga menyertakan KKN Revolusi Mental dan KKN BKKBN. Khusus KKN BKKBN berlangsung di Desa Permis (Bangka Selatan), Pulau Bangka (Bangka Tengah), Perawas (Belitung) dan Tanjung Niur (Bangka Barat).
Sebanyak 20 mahasiswa dan satu DPL dilibatkan dalam setiap desa lokasi KKN BKKBN. Untuk KKN ini, BKKBN menyediakan dana sebesar Rp 3,5 juta, dengan rincian Rp 2,5 juta merupakan belanja keperluan fisik dan satu juta rupiah untuk biaya penyuluhan.
Seperti diberitakan, sebanyak 745 mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) mulai 12 Juli hingga 40 hari ke depan, akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan ke 13 yang lokasinya tersebar di 25 lokasi dalam wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Semua mahasiswa peserta KKN itu akan dilepas Rektor UBB Muh Yusuf MSi di Kampus Terpadu UBB Desa Balunijuk, Merawang, Bangka. Kemudian dengan menumpang bus, dari kampus mereka akan dibawa ke Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) membawahi lokasi KKN.
Lokasi KKN UBB tahun ini tersebar di 25 desa. Yakni dengan rincian tujuh desa di Kabupaten Bangka, lima desa di Bangka Selatan, dua desa di Bangka Barat, delapan desa di Bangka Tengah, satu desa di Belitung dan dua desa di Belitung Timur.
Ketua Panitia KKN UBB Angkatan ke 12 Tahun 2018 Firlya Rosa mengemukakan seluruh peserta KKN, kecuali untuk peserta KKN di Belitung dan Belitung Timur (Beltim), Kamis (12/07/2018) pagi sudah meninggalkan Kampus UBB di Balunijuk, Merawang.
“Sebab Kamis pagi itu seluruh mahasiswa KKN, kecuali untuk Belitung dan Beltim, diserahterimakan kepada pejabat daerah masing-masing. Untuk mahasiswa yang lokasi KKN-nya di Bangka Tengah misalnya, harus lebih pagi lagi bertolak dari kampus karena Bupati Bateng menerima mereka pada pukul 08.00 wib di Ruang Serbaguna Pemkab Bateng di Koba,” ujar Firlya Rosa.
Dari Kampus UBB di Balunijuk, seluruh mahasiswa KKN itu akan diangkut ke kantor pemkab menggunakan bus yang telah disediakan UBB. Mengggunakan kendaraan yang sama, mereka juga kemudian akan dihantar hingga tiba di lokasi KKN masing-masing di Plau Bangka.
Khusus untuk lokasi KKN di Pulau Lepar (Bangka Selatan) dan Pulau Nangka (Bangka Tengah), mahasiswa KKN di kedua pulau itu -- yang didampingi dosen pembimbing lapangan (DPL) masing-masing--, akan diseberangkan menggunakan kapal laut. (Eddy Jajang J Atmaja)