UBB Press / Eddy jajang, Ari Rizki
KREATIVITAS -- Mahasiswa KKN UBB Angkatan ke 13 di Desa Kota Kapur, Kecamatan Mendo Barat, Kabupaten Bangka, bahu-membahu ketika membangun tugu pusat informasi wisata Kota Kapur. Inovasi dan kreativitas mahasiswa dalam ‘menduniakan’ Kota Kapur seakan ‘tak pernah redup’.
KOTA KAPUR, UBB -- Kreativitas dan inovasi mahasiswa KKN UBB Angkatan ke 13 untuk mempromosikan dan ‘menduniakan’ Kota Kapur seolah-olah tak kenal habis.
Setelah seluruh program kerja KKN di desa itu hampir semua rampung dikerjakan, mereka sejak Senin (6/08/2018) membangun tugu berbentuk trapesium di pintu masuk Desa Kota Kapur.
Pangki, mahasiswa KKN UBB Kota Kapur, mengemukakan tugu ukuran 90 kali 130 cm dengan tinggi di bagian depan 70 cm dan belakang 120 cm itu merupakan bangunan tempat meletakkan peta wisata Kota Kapur yang telah dipetakan menggunakan GPS (Global Positioning System).
“Tugu ini sengaja dibangun dengan konsep minimalis, untuk memudahkan pengunjung mendapatkan informasi tentang Kota Kapur dan objek wisatanya,” ujar Pangki, mahasiswa KKN UBB Jurusan Teknik Sipil, Jumat (10/08/2018) siang.
Seperti telah diberitakan, enam mahasiswa KKN UBB , yaitu Marudut, Aulia, Rizki Aulia, Pangki, Ervan dan Indra, melakukan pemetaan Desa Kota Kapur, sejak 29 Juli hingga 4 Agustus 2018.
Mereka melakukan pemetaan hingga ke lokasi Pulau Medang, Hantu dan Pulau Kecil; yang masih merupakan wilayah Desa Kota Kapur.
Objek pemetaan mereka berada di areal seluas 1.800 hektar. Antara lain mencakup lokasi Candi 1, Candi 2, Candi 3, Benteng Tanah (lokasi situs 160 hektar), dermaga kuno, dermaga nelayan, fasilitas umum, perkebunan dan goa yang ada seputar Bukit Besar.
Peta yang dibuat dengan bantuan GPS itu berupa jpeg. Selain dapat dicetak dalam bentuk lembaran peta, juga dapat dimuat-turun (download) ke website Kota Kapur.
Menurut Pangki, bangunan tugu didesain dan bentuknya disepakati bersama-sama seluruh anggota tim pemetaan (Aulia, Marudut, Pangki, Riski).
“Tugu dibangun pada lahan yang letaknya tepat disamping gapura Desa Kota Kapur,” ujar Pangki.
Dikemukakan, luas teras tugu 210 x 250 cm dan lebar teras tingkat pertama 20 cm. Lebar teras tingkat kedua 40 cm, dengan tinggi teras 10 cm.
Tugu ini, lanjut Pangki dilengkapi bangunan pelindung dari guyuran hujan. Tinggi bangunan atap dari lantai sekitar tiga meter. Sementara tiang peyangga bangunan dari kasau ukuran 8 x 12 cm.
“Dalam pembuatan tugu dan teras tugu, kami dibantu Pak Adot seorang tukang berpengalaman Kota Kapur dan rekan-rekan mahasiswa KKN UBB lainnya,” ujar Marudut, rekan Pangki.
Pembangunan tugu dan fasilitas pendukungnya dimulai sejak Rabu (8/08/2018) siang. Diperkirakan, paling lama tiga hari seluruh pengerjaan bangunan sudah rampung.
Kreativitas dan inovasi dari mahasiswa KKN UBB Angkatan ke 13 mendapat dukungan penuh dari Pemerintahan Desa (Pemdes) Kota Kapur. Pemdes memberikan bantuan semen dan batu gunung.
Terkait bantuan pemdes ini, dosen pembimbing lapangan (DPL) KKN UBB di Kota Kapur, Ghiri Basuki, Eddy Jajang J Atmaja dan Rudi Kurniawan mengucapkan terimakasih kepada seluruh pimpinan dan staf pemdes.
“Kerjasama yang baik ini sudah terjalin sejak mahasiswa KKN UBB datang kali pertama ke desa ini hingga semua program dikerjakan,” ujar Ghiri.
KKN UBB Angkatan ke 13 di Desa Kota Kapur diikuti 38 mahasiswa. Mereka berasal dari hampir seluruh fakultas yang ada di lingkungan UBB.
“Dari 38 mahasiswa KKN UBB itu, 23 di antaranya adalah mahasiswa reguler UBB. Selebihnya 15 mahasiswa kelas alih jenjang. Mereka merupakan pegawai PT PLN, Airnav, BRI, Dinas Pendidikan Bangka, dan mitra PLN,” tukas Eddy Jajang.
KKN UBB di Kota Kapur dimulai 12 Juli dan berakhir 20 Agustus. Dalam pelaksanaan KKN, 38 mahasiswa dibagi dalam lima kelompok. Yaitu sosial budaya, ekonomi, pemetaan, pertanian-perikanan dan kelautan, serta informasi pariwisata (Eddy Jajang J Atmaja, Ari Riski)