UBB Press / Eddy jajang, Ari Rizki
ENERGY of ASIA -- Penari gabungan lima fakultas di UBB memperagakan Tari Lenggang Bujang Dare di teras Fakultas Ekonomi UBB, Senin (10/09/2018) pagi. Selain tari ini, mereka juga akan menampilkan Tari Sambut sebagai bagian dari semangat Energy of Asia yang belum lama ini digaungkan dalam Asean Games XVIII di Jakarta-Palembang.
BANGKA, UBB -- Sebanyak 40-an mahasiswa diterjunkan sebagai liaison offisor (LO) atau penghubung dalam seminar internasional (ICoMA, ICoVOS dan ICoVAR) yang akan digelar 13-15 September di Soll Marina Pangkalanbaru, Bangka Tengah (Bateng).
LO, yang semuanya mahasiswa UBB, itu diterjunkan guna memastikan pelayanan prima dirasakan semua pihak yang terlibat dalam seminar, baik peserta, pembicara utama, tamu undangan maupun pejabat dari Kementerian Ristek Dikti.
“LO bertugas di semua lini; mulai dari penjemputan di Bandara Depati Amir, ketika seminar internasional berlangsung, City Tour hingga mengantar peserta kembali ke bandara,” ujar Reniati, Ketua Pelaksana Seminar Internasional ICoMA, di sela-sela rapat pemantapan di Gedung Timah 2 Fakultas Ekonomi UBB, Senin (10/09/2018) pagi.
Sementara itu Khairiansyah, panitia event ICoMA, ICoVAR dan ICoVos, mengemukakan Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, merupakan pintuk masuk utama peserta, pembicara utama dan Menteri Ristek Dikti akan ‘dijaga’ delapan LO selama hampir 24 jam, sejak Rabu 12 September.
“Di bandara kami akan memasang ‘banner’ selamat datang, sebagai tanda bahwa di sana ada delapan LO bertugas, sejak pagi hingga malam hari. Mereka itu akan menerima dan mempersilakan peserta, pembicara utama dan pejabat Kemenristek Dikti masuk ke kendaraan yang sudah tersedia,” ujar Khairiansyah.
Di Bandara Depati Amir, lanjut Khairiansyah panitia akan menempatkan dua bus dan sejumlah mobil mini bus. Didampingi LO, mereka akan dibawa ke tempat seminar internasional di Soll Marina untuk registrasi ulang dan memperoleh seminar kit (perlengkapan seminar internasional).
Seperti diberitakan sebelumnya, UBB bersama Undip menggelar tiga seminar internasional sekaligus dari tanggal 13 hingga 14 September. Yaitu International Conference on Maritime and Archipelago (ICoMA), International Conference of Vocational Studies on Applied Research (ICoVAR) dan International Conference of Vocational Studies on Social Sciences (ICoVOSS).
Pembicara utama dalam tiga seminar itu Prof Drs H Muhammad Nasir PhD (Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi), Dr H Erzaldi Rosman Djohan MM (Gubernur Bangka Belitung), Prof Hideaki Kasai (Akasi National College of Technology, Jepang), Prof Datuk Dr Zainal Kling (Universiti Malaya, Malaysia), Dr Dimitriy Kuvshinov (University of Hull, United Kingdom) dan Mr Andrea Weiss (Natural Resources Switzeland).
Minat akademisi dan peneliti menjadi peserta tiga seminar internasional itu cukup besar. Tercatat hingga Rabu siang, peserta ICoMA berjumlah 96 orang, dan ICoVAR dan ICoVOSS berjumlah 70 orang. Mereka umumnya berasal dari berbagai universitas, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Sementara dalam rapat pemantapan yang berlangsung di Gedung Timah 2 Fakultas Ekonomi, sejumlah persoalan teknis dibahas dan dicari jalan keluarnya. Antara lain efektivitas pengaturan jadwal presentasi, tugas moderator dan pembicara utama tampil dalam sistem panel (tampil bersama).
“Limitasi waktu perlu kita kelola secara efektif dan efisien. Pembicara utama yang tampil usai pembukaan misalnya, kita gabungkan dalam sistem panel. Mengingat waktu tersedia hanya sekitar dua setengah jam,” terang Reniati.
Di luar itu, khusus sesi presentasi makalah ilmiah baik oleh peserta ICoMA, ICoVAR maupun ICoVOS, tidak ada kendala waktu. Sebab mereka akan dikelompokan dalam ruangan presentasi yang berbeda-beda.
Tiga seminar internasional ini akan dibuka dengan Tari Sambut. Tari adat penyambutan ini ditarikan oleh delapan penari -- yang merupakan gabungan penari lima fakultas di UBB.
Doni, juru bicara penari gabungan itu, mengemukakan mereka akan menampilkan Tari Sambut yang megah, sebagaimana tarian sambut biasa digelar.
“Nanti kami akan membawa Payung Lilin -- atau biasa dikenal sebagai Payung Melayu --, tepak siri dan bokor (alas tepak siri). Penari pria mengenakan Telok Belanga dan Baju Kurung bagi penari wanitanya,” ujar Doni.
Usai Tari Sambut digelar, beberapa waktu kemudian penari gabungan lima fakultas akan menarikan Tari Lenggang Bujang Dare. Tari kreasi baru itu terdapat unsur Tari Zapin, menceritakan keceriaan bujang (pemuda) dan ‘dare’ (gadis) Bangka Belitung.
Untuk memantapkan tarian dan kekompakan antarpenari, Senin pagi mereka menunjukkan kebolehannya di depan peserta rapat ICoMA, ICoVAR dan ICoVOS di teras Fakultas Ekonomi UBB.
“Kami akan menampilkan tarian sebaik mungkin, sebagai wujud mencuatnya Energy of Asia yang menjadi icon Asean Games baru-baru ini,” ujar Doni (Eddy Jajang J Atmaja, Ari Riski).