UBB Press / Eddy jajang, Ari Rizki
KUNJUNGI PERPUSTAKAAN -- Tiga mahasiswa Jepang peserta Summer School di Pulau Bangka, yaitu Miyu Kawaue, Hikaru Suzuki dan Keita Sogabe, Rabu (12/09/2018) pagi mengunjungi Perpustakaan Universitas Bangka Belitung. Mereka didampingi LO dari UBB, Nurul Suwasty – mahasiswi Fakultas Hukum UBB.
BANGKA, UBB -- Sebanyak 11 mahasiswa dari National Institute of Technology, Akashi College, Jepang, selama lima hari berada di Bangka. Mereka mengikuti program Summer School (sekolah musim panas) dalam acara ICoMA (International Conference on Maritime and Archipelago).
Selama di Bangka Belitung (Babel), selain menghadiri ICoMA, mereka yang selalu didampingi liaison officer (LO) dari Universitas Bangka Belitung (UBB), juga akan menyaksikan beberapa keelokan destinasi wisata yang ada di kepulauan ini.
Nurul Suwasty, mahasiswa Fakultas Hukum UBB, selaku LO, mengemukakan 11 mahasiswa dari Jepang ini tiba di Pulau Bangka Selasa (11/09/2018) petang. Mereka dijemput di Bandara Depati Amir oleh host family (keluarga asuh) mereka, kemudian menginap di rumah host family masing-masing di Kota Pangkalpinang.
“Sejumlah rencana untuk mereka sudah kami susun, tetapi karena Rabu ini tidak ada agenda, sebagai LO mereka kami ajak mereka keliling Kampus Terpadu UBB,” ujar Nurul Suwasty ketika ditemui di Perpustakaan Pusat UBB bersama tiga mahasiswa Jepang, Rabu (12/09/2018) pagi.
Tatkala berada di perpustakaan UBB, mahasiswa summer school asal Negeri Matahari Terbit ini diberi informasi banyak hal, seperti tentang sejarah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan sejumlah destinasi wisata pantai dan sejarah.
Keingintahuan mahasiswa Jepang ini akan Babel cukup tinggi. Mereka tampak larut ketika membaca sejumlah buku dan brosur berisi informasi tentang sejarah dan wisata Babel.
“Bangka Belitung itu indah, bagus sekali. Saya tahu itu sebelum ke sini, melalui mesin pencarian google!,” ujar Miyu Kawaue, yang didampingi dua rekannya: Hikaru Suzuki dan Keita Sogabe.
“Kami tepesona dengan hutan mangrove yang ada di Bangka. Kami ingin segera melihat hutan mangrove itu di Kurau,” tukas Miyu Kawaue.
Nurul Suwasty mengemukakan, LO sudah mengagendakan kunjungan ke Hutan Pelawan dan wisata mangrove di Kurau Barat, sebagaimana diinginkan peserta summer school, pada Kamis (13/09/2018) siang, sekitar pukul 14 wib.
“Sekitar tiga jam kami berserta 11 mahasiswa Jepang akan berada di Hutan Pelawan dan wisata mangrove Kurau. Usai itu kami akan kembali ke Pangkalpinang untuk menghadiri Gala Dinner di Rumah Dinas Gubernur Babel,” sambung Nurul.
Hari Jumat ada banyak agenda yang akan dilaksanakan. Mereka akan mengunjungi Museum Timah pagi harinya. Setelah itu mengunjungi Kampus UBB di Balunijuk dan tukar informasi dan pengelaman dengan mahasiswa UBB.
“Siang hari mereka akan makan siang bersama di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UBB,” ujar Nurul.
Setelah makan siang, mereka akan melihat pesona wisata di Puri Tri Agung, Pantai Tongaci dan Pantai Pesona. Malamnya mereka menghadiri pertemuan dan makan malam bersama di Hotel Tanjung Pesona, Sungailiat.
Seperti diberitakan sebelumnya, UBB bersama Undip menggelar tiga seminar internasional sekaligus dari tanggal 13 hingga 14 September. Yaitu International Conference on Maritime and Archipelago (ICoMA), International Conference of Vocational Studies on Applied Research (ICoVAR) dan International Conference of Vocational Studies on Social Sciences (ICoVOSS).
Pembicara utama dalam tiga seminar itu Prof Drs H Muhammad Nasir PhD (Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi), Dr H Erzaldi Rosman Djohan MM (Gubernur Bangka Belitung), Prof Hideaki Kasai (Akasi National College of Technology, Jepang), Prof Datuk Dr Zainal Kling (Universiti Malaya, Malaysia), Dr Dimitriy Kuvshinov (University of Hull, United Kingdom) dan Mr Andrea Weiss (Natural Resources Switzeland).
Minat akademisi dan peneliti menjadi peserta tiga seminar internasional itu cukup besar. Tercatat hingga Rabu siang, peserta ICoMA berjumlah 96 orang, dan ICoVAR dan ICoVOSS berjumlah 70 orang. Mereka umumnya berasal dari berbagai universitas, baik di dalam negeri maupun luar negeri (Ari Riski, Eddy Jajang J Atmaja)