FISIP UBB Hadirkan Gubernur Bangka Belitung dan Perwakilan One Asia Foundation Pada Pertemuan Ke-16 (Seri Penutupan Kelas Internasional)

Penulis: Editor | Ditulis pada 23 Mei 2019 22:57 WIB | Diupdate pada 23 Mei 2019 22:57 WIB


MERAWANG, UBB - International Class on Asian Community kerja sama Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung dan One Asia Foundation Tokyo Japan telah memasuki sesi terakhir (pertemuan ke 16) pada tanggal 22 Mei 2019 di Gedung Rektorat Kampus Terpadu UBB..

Kegiatan kelas kali ini di isi oleh narasumber yaitu Dr. H. Erzaldi Rosman, M.M. selaku Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan dimoderatori oleh Nurvita Wijayanti, M.Hum. selaku Dosen Sastra Inggris di FISIP UBB. Rancangan kegiatan dipandu oleh MC yaitu Dini Wulansari selaku Dosen di FISIP UBB yang diawali dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Mars UBB oleh para hadirin.

Seperti biasanya, welcome speech dilakukan oleh Dr. Diana Anggraini selaku Dosen di FISIP UBB. Perkuliahan kali ini mengangkat tema "ASIAN Competitiveness in Indonesian Position" yang dihadiri oleh Mr. Jumpei Sato (One Asia Foundation, Tokyo, Japan), Rektor dan Wakil Rektor UBB, Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan istri, serta perwakilan organisasi mahasiswa FISIP UBB.

Berkenaan dengan Asia, terdapat tantangan global sampai dengan 2021 yaitu pertambahan harga komoditas, ketidakpastian kebijakan, no-deal brexit, utang Italia yang mendorong krisis di Eropa, Trade War, perlambatan ekonomi Cina (Hard Landing), gejolak pasar, resiko geo politik, dan contagion krisis di emerging market. Berbicara mengenai market, harga komoditas saat ini sudah tinggi. Banyaknya tantangan permainan pasar baik untung ruginya. Kemampuan di Indonesia ini general, berbeda dengan negara lain seperti Thailand yang mana mesin elektroniknya sudah hebat, rumah sakit, marketing, dan sebagainya.

Perbandingan dengan Indonesia, bahwa di Indonesia cuma dapat membeli dan kurang untuk menciptakan produk karena terbiasa untuk hidup konsumtif, jelas Erzaldi. Dalam kesempatan kali ini, Gubernur Prov. Kep. Babel juga menampilkan index daya saing Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang saat ini telah menempati posisi angka 27 dari 34. Pada tahun 2016, Prov. Kep. Babel masih menduduki posisi ke 32, jadi kondisinya saat ini sudah mulai naik. Kalau Belitung index nomor 5 atau 4 ke bawah, termasuk pada pendidikannya. Beberapa indikator penting menjadi terendah di Bangka Belitung.

Upah minimum kita tertinggi berkisar 1 lebih juta. Indeks demokrasi nomor 2 terbaik di Indonesia. Inflasi sejak 2002 tidak menjadi inflasi tertinggi lagi. Pertumbuhan penduduk Bangka Belitung tertinggi se wilayah Sumatera. Adanya transformasi bertahap, dimulai dari reformasi pariwisata, perikanan, dan pertanian. Berkenaan dengan pertanian, masih terkendala dengan cara berpikir petani kita yaitu menanam lada pada saat harga tinggi saja.

Lalu, muncullah harapan untuk anak SMK bahwa harus 50% belajar di sekolah dan 50% belajar di luar. Sehingga transformasi tidak main-main. Jadi, perlengkapan laboratorium harus ditambah. Kita harus berani mengambil keputusan, jika mau maju. Latihlah diri kalian untuk menjadi diri sendiri, pintar mencari teman untuk selalu jadi yang terbaik. Jangan hanya mengandalkan teori, maka harus juga dikembangkan agar kreatif.

Kolong-kolong yang mempunyai potensi bisa dimanfaatkan, sampah, dan lainnya harus banyak diimplementasikan. Maka jangan hanya berlaku biasa-biasa saja karena juga akan memperoleh hal yang biasa-biasa saja dan menjadi pribadi yang biasa-biasa saja, tambah Erzaldi.

Perkuliahan sekaligus penutupan kegiatan ini dilanjutkan dengan adanya sambutan dari Dekan FISIP UBB yaitu Dr. Ibrahim, M.Si selaku Penanggung Jawab dari kegiatan Asian Community dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban atas kegiatan serta tidak lupa mengucapkan terima kasih untuk seluruh pihak yang terkait. Kemudian sambutan dari Rektor UBB yaitu Dr. Muh. Yusuf, M.Si. yang menyebutkan bahwa kita dapat terbuka wawasan, harus mempunyai ide-ide dan dilibatkan dalam bentuk kreasi-kreasi.

Bagaimana caranya dapat merubah pola pikir maupun karakter, mindset dan budaya, dan berada dalam era kompetisi global. Kemudian sambutan dari Mr. Jumpei Sato selaku perwakilan dari president of One Asia Foundation, Tokyo, Japan. Testimoni dari peserta dalam hal ini juga dilibatkan sebanyak 3 orang untuk menyampaikan kesan dan pesan selama mengikuti kegiatan.

Mereka menyebutkan bahwa banyak sekali ilmu yang didapatkan, sehingga memunculkan pemikiran-pemikiran baru, pengalaman maupun pemahaman. Mendukung Asia sebagai kekuatan global yang baru. Adanya International Class memberikan kita ilmu untuk memperoleh identitas, terima kasih kepada FISIP UBB dan One Asia Foundation, ungkap mahasiswa.

Perkuliahan diakhiri dengan pengumuman serta pemberian awards kepada peserta kelas internasional yang telah terpilih. Dimulai dari kategori Active Participants (peringkat 31-50) yang diserahkan langsung oleh Rektor UBB didampingi dekanat UBB, kategori Achievement Awards (peringkat 21-30) yang diserahkan langsung oleh Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didampingi oleh Melati Erzaldi (istri), Rektor UBB dan Jumpei Sato, kategori Dilligence Awards (peringkat 11-20) dan kategori Excellence Awards (peringkat 1-10) yang diserahkan langsung oleh Mr. Jumpei Sato didampingi oleh rektor serta dekanat Universitas Bangka Belitung. Sekedar tambahan bahwa peringkat 1-20 akan mendapatkan atau mengikuti scholarship hunter yang diusung oleh Dr. H. Erzaldi Rosman, M.M. secara langsung. (Fisip/Humas)


Topik

Dr._Ibrahim,_S.Fil.,_M.Si FISIP_UBB Gubernur_Babel REKTOR_UBB
. ayar