UBB Berduka, Dosen Biologi Korban Pesawat Lion Air JT 610

Penulis: Editor | Ditulis pada 31 Oktober 2018 21:19 WIB | Diupdate pada 31 Oktober 2018 21:19 WIB


Turut Berduka - Suasana duka dirumah Orang Tua Idha Susanti (Dosen Biologi UBB) di kawasan Cipinang, Jakarta Timur, korban jatuhnya pesawat Lion Air JT- 160 Senin (29/10) pagi.

MERAWANG, UBB - Dosen Jurusan Biologi Fakultas Pertanian, Perikanan dan Biologi (FPPB) Universitas Bangka Belitung (UBB), Idha Susanti menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-160, rute Jakarta menuju Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Senin (29/10/2018).

Pesawat yang baru beroperasi 15 Agustus 2018 itu mengangkut total 189 penumpang, dan diduga mengalami masalah sesaat setelah tinggal landas, serta berupaya kembali ke Soekarno Hatta namun jatuh di Tanjung Kerawang, Jawa Barat.

Pemberitaan jatuhnya pesawat Lion Air JT 610, sontak membuat keluarga besar UBB tak menyangka kalau dosen UBB ada dalam penerbangan dimaksud.

Diforum whatsapp kalangan pegawai UBB ‘bertalu-talu’ disampaikan rasa duka, iba dan empati, bahkan melalui akun pribadi profil whatsapp, facebook, dan akun medsos lainnya tersebar ucapan belasungkawa dan foto korban.

Tayib, suami Idha, tak menyangka bahwa Senin (29/10), merupakan hari terakhir ia bertemu sang istri. Pagi itu, Ia juga sempat menelpon pihak UBB untuk memastikan istrinya apakah sudah berada di Kampus UBB.

Pimpinan UBB mengadakan rapat terkait hal tersebut, dan mengutus Dekan FPPP UBB Dr. Tri Lestari, mewakili civitas UBB untuk berangkat ke Jakarta menemui orang tua dan keluarga korban.

Tri Lestari yang memiliki kedekatan emosional dengan korban dan pernah satu kost saat masa kuliah, merasa kehilangan dan tak kuasa menahan tangis, bahkan tubuhnya sempat lemas. Tri juga sebelumnya sempat menghubungi suami Idha untuk memastikan kebenaran berita tersebut.

Dari komunikasi yang disampaikan oleh suami Idha Susanti kepada Dirinya, Ia pun mengirim pesan ke forum whatsapp pegawai UBB untuk bersama-sama berdo’a untuk keselamatan Idha.

"Mohon doanya bapak/ibu barusan saya via telpon dgn abang Tayeb suaminya bu Idha. Suaminya antar mpok Idha ke bandara jam 3 pagi tadi flight Lion jam 6. Biasanya jika sdh tiba Bangka mpok Idha (dosen biologi UBB) langsung telp suaminya. Mohon doanya semoga mpok Idha dilindungi Allah swt, amin3x yra alamin,” pesan Whasapp Tri ke grub pegawai UBB.

Idha Susanti saat ini, selain masih aktif mengajar dikampus UBB, yang bersangkutan juga dalam tahap menyelesaikan studi S3 nya di Institut Pertanian Bogor (IPB). Idha dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik, serta disenangi dilingkungan Kampus.

Tri manambahkan, saat ini (31/10) dirinya masih di jakarta, dan dirumah keluarga korban terus dilantunkan yasinan bersama masyarakat. Ia juga menuturkan, kemarin (30/10) ibunya telah dilakukan test DNA di laboraturium Rumah Sakit Bayangkara Kramat Jati.

Ikhtiar pun terus dilakukan hingga mengejar setiap ambulance yang datang, walaupun dihalang-halangi petugas dan berharap diantara kantung yg telah ditemukan ada Idha, tutur tri menceritakan melalui Whatsapp ke Humas UBB.

“Semalam dapat info di TV ditemukan alat-alat atas nama Idha Susanti, pagi ini kami berdua sdh ke Halim Perdana Kusuma, lanjut RS Bayangkara untuk memastikannya. Namun pihak terkait belum bisa memberikan informasi untuk kejelasan identifikasi korban. Sampai pagi ini sudah ditemukan 48 kantong potongan jenazah,” ungkap Tri.

Hingga kini, kantong jenazah berisi puing dan korban meninggal dunia telah dibawa dari perairan Ujung Karawang menuju JICT Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sedangkan untuk bagian tubuh korban yang telah ditemukan, sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi.

“Saya sdh cari info kemana2, identifikasi mayat paling cepat 8 hari. Jadi saya putuskan pulang sore ini, sambil menunggu info dari tim lion, rs bayangkara, jasa raharja, Insya allah selasa depan 7 Okt sy berangkat lagi ke Jkt,” tuturnya.

Pihak keluarga korban juga telah menyerahkan sejumlah data antemortem dan sampel DNA untuk keperluan identifikasi korban. Tri Lestarari yang masih bersama keluarga korban, menyampaikan ucapan terimakasih dari Suami dan Bapak (orang tua) Idha Susanti untuk keluarga besar UBB.

Pimpinan dan sivitas akademika UBB merasa kehilangan dan merasakan duka yg mendalam atas kepergian dosen terbaiknya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan selalu diberi ketabahan. (Ags/Humas)


Topik

FPPB_UBB Biologi_UBB
. ayar