Tingkatkan Mutu Dosen, UBB Gelar Pelatihan ‘PEKERTI’ Angkatan Ke-3

Penulis: Editor | Ditulis pada 23 Juli 2018 16:05 WIB | Diupdate pada 23 Juli 2018 16:05 WIB


Pelatihan Pekerti - Foto bersama seluruh peserta, panitia dan pemateri di pembukaan program pelatihan Peningkatan Keterampilan Dasar Instruksional (Pekerti) angkatan ke-3 Tahun 2018, bertempat di ruang Bangka Room, Sun Hotel, Kecamatan Rangkui, Pangkalpinang, Senin (23/7/2018).

PANGKALPINANG, UBB - Senin (23/7) pagi, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M), Universitas Bangka Belitung (UBB), kembali gelar program pelatihan Pengembangan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI), dari Tanggal 23 - 28 Juli 2018 untuk angkatan ke-3, yang dipusatkan ruang Bangka Room, Sun Hotel, Kecamatan Rangkui, Kota Pangkalpinang.

Pelatihan selama 6 (enam) hari kedepan ini diikuti sebanyak 31 peserta, yang terdiri dari 25 dosen UBB dan 6 dosen dari Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang, dan secara ‘maraton’ para dosen ini akan mendapatkan Pelatihan Pekerti dari pemateri yang telah mengantongi sertifikat dan izin dari Lembaga/Kementerian.

Kegiatan yang dihadiri Wakil Rektor II UBB Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, M.S., merupakan kerjasama antara Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) UBB dengan Lembaga Pengambangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, dengan menerjunkan 6 (enam) pakar/ahlinya ke Bangka Belitung.

Keenam pakar fasilitator Pekerti AA (Applied Approach) tersebut antara lain, Dr. Tri Murwaningsih, MSi., Dr. Suharno, MPd., Antono Dwijo Sutomo, SSi., MS., Dr. Setyo Sri Rahardjo, dr., Mkes., Dr. Sri Yamtinah, MPd., dan Budi Legowo, Ssi., MSi.

Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno, M.S., ketika membuka kegiatan ini menjelaskan, bahwa pelatihan PEKERTI sangat penting untuk menunjang kemampuan para dosen dalam proses mengajar, sehingga menjadikan output atau lulusan yang lebih berkualitas, dan bisa bersaing dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang besar, serta nanti dapat bersaing ketika sudah terjun ke dunia kerja.

“Kalau dosennya berkualitas, yakin perguruan tingginya pun berkualitas, dan saya yakin pula lulusannya pun akan berkualitas. Harapan kita lulusan nanti bisa berkompetisi dengan PTN-PTN besar yang telah maju,” tukas Eddy  Suprayitno

Lebih lanjut Eddy menekankan kepada peserta untuk selalu mengikuti kegiatan ini dengan baik, karna ini merupakan syarat atau sim (surat izin mengajar) bagi para dosen pemula untuk peningkatan kualitas diri dosen maupun lulusannya, karna menurutnya dengan kehadiran para dosen di pelatihan Pekerti ini, merupakan amanah yang di emban mereka dari utusan perguruan tinggi masing-masing.

“Dipundak bapak ibu dosen baik yang ada di Poltekkes Kemenkes, maupun dilingkungan UBB punya tanggung jawab yang besar, yang harus dipikul kita semua, kalau sampai tidak berhasil bapak ibu menanggung dosa,” cetusnya.

Sementara itu Ketua LP3M UBB M. Jumnahdi, ST., MT., mengemukakan pelatihan serupa sudah beberapa kali kita lakukan dari tahun 2016, dan total sampai tahun 2018 dosen UBB yang mengikuti program Pekerti sudah mencapai 92 dosen. Tahun ini, program Pekerti dibuka untuk dosen umum dan sebanyak 6 orang dari Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang bakal ikut pelatihan tersebut.

“Harusnya semua dosen itu wajib mengikuti pelatihan Pekerti, karna tadi kalau dosen tanpa ‘Pekerti’ sama saja sopir tanpa SIM,” ungkap Jumnahdi.

Selain itu bagi peserta yang lolos di pelatihan ‘Pekerti’ bisa melanjutkan ke program berikutnya yaitu AA (Applied Approach), namun bagi peserta yang tidak lolos di ‘Pekerti’ terhalang untuk ikut ketingkat lanjutan (AA), bahkan tidak bisa ikut diprogram yang sama (Pekerti) ditahun berikutnya, karna berdasarkan aturan harus menunggu di tahun kedua baru bisa ikut lagi.

“Kalau dia tidak lolos (Pekerti), kita tidak bisa memasukkan kejenjang selanjutnya, harus off dulu satu tahun, baru setelah yang bersangkutan siap betul, baru bisa ikut lagi di tahun berikutnya atau tahun kedua,” tegas Jumnahdi saat diwawancarai.

LP3M UBB melalui Program Pekerti dan Applied Approach (AA), kini memperluas jangkauannya tidak hanya kepada peningkatan kualitas dosen UBB saja, namun terhadap peningkatan kualitas dosen di PTN/PTS lain yang ada di Babel, dan juga menambah untuk peningkatan penilaian akreditasi Institusi maupun program studi oleh BAN-PT. Harapannya dengan program tersebut, UBB dan Perguruan Tinggi lainnya bisa maju bersama-sama untuk membangun peradaban. (Ags/Humas)


Topik

LPPM
. ayar